67. Maafkan Mama

2217 Words

Meski awalnya Elsa tak merespon, Sri terus memeluk Elsa. Mungkin tiga puluh menit, mungkin juga empat puluh menit kemudian. Tangis Elsa baru terdengar. Pilu tersengal-sengal. . . . Malam itu, Elsa kembali tak sadarkan diri. Dokter pun dipanggil karena demam Elsa yang terlampau tinggi. Tengah malam, Elsa terbangun oleh perutnya yang sakit bagai diremas-remas. “Kakak.. Kak Sri..” panggil Elsa tertatih. Sri yang tertidur di lantai kamar langsung terbangun. “Iya, El? Ada apa?” tanya Sri kaget. Wajah pucat Elsa kian memucat. Keringat dingin membasahi kening gadis itu. “K-Kamar mandi,” pinta Elsa terbata. Sri yang teringat soal obat penggugur kandungan kemarin cepat tanggap. Membantu Elsa berdiri. Langkah Elsa lemah. Berpegangan kuat pada Sri. Sri sedikit kerepotan. Ia harus memegan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD