Jam menunjukkan pukul 07:05 tandanya mereka akan memulai pelajaran pertama. Hari ini adalah hari pertamanya Jihan di sekolah SMA TUNGGAL IKA, sekolah itu terlihat sangat megah tebangun dari 4 lantai untuk setiap kelas. Sekolah nya pun sangat luas, bahkan luas lapangan nya pun sekitar 10 - 12 hakter.
Jihan yang sedari tadi berkeliling mencari kelas nya pun kebingungan mencari dimana tempat yang ia akan isi. Namun ia tak menemukan nya, padahal ia sudah 2 kali berkeliling sekolah mencari kelas nya itu. Namun ia tak menemukan.
"Ini kelas nya mana sih"
"Mana luas banget lagi"
Seorang perempuan paruh baya sedang menuju arah Jihan, ia terlihat sangat rapih jika di lihat-lihat ia adalah guru di sekolah ini.
"Haii, kamu murid baru ya?"
"Sedang apa kamu disinii?"
"Apakah kamu tersesat?" tanya nya lagi
"Heheh iya bu, soal nya sekolahan nya luas banget jadi nyasar deh"
"Kamu Jihan kan?"
"Iya bu, saya Jihanna Falenkha Kezia Ayndra pindahan dari SMA TRAYASA BANDUNG 01"
Dia adalah bu Mega guru XII IPS 3, sekaligus wali kelas nya yang saat ini bersama Jihan, kebetulan kelas yang ia ajar adalah kelas yang ia handle saat ini.
"Mari saya antar, kebetulan saya yang mengajar kelas mu hari ini"
"Terimakasih bu"
"Sama-sama"
Tak lama mereka pun tiba di kelas yang dimana gadis itu cari. Jihan mengikuti langkah guru tersebut hingga berhadapan nya dirinya dengan seluruh siswa.
"Selamat pagi" sapa guru tersebut sembari masuki ruangan kelas
"Pagi, buu"
"Sebelum kita mulaii pelajaran pertama, hari ini ibu akan memperkenalkan kalian dengan murid baru"
Seorang gadis mengunakan seragam putih abu abu sedang memasuki ruang kelas itu, membuat seluruh siswa yang berada di kelas pun menatap kaget dengan aura gadis itu.
Nama dia Jihanna Falenkha Kezia Ayndra. Ia pindahan dari SMA TRAYASA BANDUNG 01, ia dan orang tuanya pindah ke Jakarta karena urusan kerja. Terpaksa Jihan harus pindah ke sekolah barunya dan memulai nya dengan hal yang baru.
"Silahkan perkenalkan diri kamu terlebih dahulu"
Jihan pun membalas dengan angukan, tak lupa ia membalikan badannya menghadap barisan siswa. Karena merasa dirinya di tatap oleh seluruh siswa, ia mendongakkan kepalanya menatap sekeliling nya.
"Haii kenalin, nama gue Jihanna Falenkha Kezia Ayndra. Gue pindahan dari SMA TRAYASA BANDUNG 01."
"Salam kenal, Jihan" ucap seorang siswa yang tepat di hadapan nya
"Iya.."
Suasana sangat tenang di jam saat ini tempat pukul 08:25, kelas itu sangat tenang bagai di tepi sungai hanya, ada suara AC dan terlihat ruangan bernuansa serba hijau dan atap dinding berwarna putih pun terlihat bersih tidak ada sedikit pun sampah berserakan dimana mana.
Hanya anggota bridas 5inti itu tidak bisa diam, yang sedari tadi mengibah, membicarakan hal yang tidak penting. Siapa lagi kalau bukan Zhino yang hanya membicarakan keluh kesah tentang pacar nya yang terus-terusan mengajaknya berkencan.
"Cakep banget tuh cewek, behhh" bisik Zhino
"Yoi broh, jadi pengen gue embat dah" balas Venus
Disisi lain Zidan serta ke empat sahabat nya tengah mengintip kelas yang baru saja murid baru tersebut singgahi. Sebenernya sekarang adalah jam pelajaran, namun karena mereka terlalu pintar jadi mereka dihukum untuk berjemur di hadapan bendera.
"Banyak bacot lo pada. Nanti bu Mega tau bisa-bisa konser kan berabe njir" sahut Zidan
"Tenang aja reld, kita kan lagi di hukum semakin banyak perpanjang hukuman semakin enak kitanya" kata Aldebaran
"Terserah lo, dah"
Tak lama seseorang menepuk pundak Zidan, membuat lelaki itu mendoyang kan pundak nya.
"Lo apa-apan sih ta, nepuk-nepuk pundak gue" ucap Zidan
"Dih siapa yang nepuk lo, orang gue ada di sisi lo reld. Si Zhino kali" balas Atta
"Lah kok gue, dari tadi gue diem aja. Pasti lp kan Ven" tuduh Zhino
"Kok gue" tak lama dirinya pun menoleh ke arah belakang
Mengetahui kepala sekolah ada di hadapan nya Venus pun hanya cengengesan tak jelas sembari menepuk pundak Zhino yang masih mengintip kelas itu di jendela kelas.
"Apaan sih, diem gue lagi liat bidadari cantik" ucap Zhino
"Liat dulu siapa, anjir" katanya lagi dengan nada yang di kecil kan
Merasa heran dengan tingkah Venus ia pun menoleh ke arah belakang, setelah mengetahui itu Zhino pun tersenyum-senyum kepada kepala sekolah tersebut.
Kepala sekolah itu menaikan halis nya beberapa kali. Membuat kedua meneguk ludah nya susah payah.
Tak lama Zidan pun ikut menoleh, ia terkejut dengan keberadaan kepala sekolah itu dengan tiba-tiba ada di belakang nya. Dengan cepat Zidan pun mengajak semua sahabat nya berlari meningalkan kepala sekolah itu tanpa permisi.
"CABUTT, CABUT CABUT!!" ujar Zidan lalu berlari meninggalkan tempat itu
"KITA KE WC DULU PAK, KEBELET b***k" teriak Venus sembari berlari
Keadaan kelas pun kembali normal, pelajaran pun berlanjut hingga bel istrahat berbunyi.
TRIIIIING
Jam pun sudah menunjukkan pukul 09:01 dimana bel sudah berbunyi untuk jam istirahat, dimana seluruh siswa berhamburan menuju kantin. Ada juga yang pergi ke lapangan basket, untuk melihat kaum adam bermain basket. Ada juga yang sekedar melihat saja bahkan yang sekedar tebar pesona pun ada.
(Hahaha)
"Akhirnya lo bunyi juga bel" gumam Jihan
Jihan pun bangkit dari neraka kantuknya, tak berselang lama ia bangkit lalu pergi menuju kantin dimana ia bisa menikmati surga dunia apa lagi kalo bukan makan dan jajan.
Perjalanan Jihan menuju kantin tak berjalan mulus, seorang gadis berinisial U itu berjalan menuju arah Jihan dan terpaksa Jihan menunda untuk pergi ke kantin.
"Lo murid baru kan??" tanya gadis itu kepada jihan
"Iya, dan lo siapa y?" balas jihan lalu menanya kembali pada seseorang dihadapanya.
"Kenalin, nama gue Uci Aira Qheila" ucap Uci menjabata tangan nya ke arah Jihan
"Kalo lo?" lanjutnya
"Nama gue Jihanna Falenkha Kezia Ayndra, salam kenal" balas Jihan menerima jabatan tangan tersebut
"Heheh iya, btw lo mau kemana?" tanya Uci dengan basa-basi nya.
"Gue mau ke kantin" balas Jihan dengan gelagak cangung nya.
"Kebetulan gue juga mau ke sana, ayo bareng" kata Uci dengan riang
"Ayo deh.."
Setengah perjalanan menuju kantin tiba-tiba ia tak sengaja menabrak seseroang yang melewatinya.
BRAKKK
"Eh sorry ya, gue ngak sengaja" pinta Jihan merasa bersalah
"Sorry banget tadi gue ngak liat lo, jadi ngak sengaja ketabrak" mohon Jihan
"Nama lo" tanya seseorang dengan ketampanan yang cool abiss.
"Jihan"
Jihan yang sedari menunduk meremas rok nya dengan kuat, tak sadar jika lelaki itu pergi begitu saja tanpa meninggal 1 kata sedikit pun kepada Jihan.
Lalu ia mendongakkan Kepala mencari keberadaan lelaki itu. Namun naas ia tak menemukan.
"Ck, songong amat jadi laki" omel nya sendiri
"Bukannya permisi dulu, malah nyelonong pergi aja"
"Awas aja, kalo ketemu dia lagi, gue tendang juga tu junior nya"
"Lo ngak takut sama dia?" tanya Uci
"Takut kenapa?"
"Dia itu ketua gangster njir, kayak nya lo bakal kena msalah sama tu orang dah" ucap Uci
"Gue ngak takut, dan ngak peduli juga si" balas Jihan merasa tak perduli apa yang diucapkan gadis itu
"Se kejam apa si dia, sampe-sampe lo takut sama tu orang" tanya Jihan heran
"Bukan gue doang yang takut sama dia, tapi seluruh sekolah bahkan luar sekolah pun takut sama dia." balas Uci
"Terus?"
"Dia itu anak paling nakal di sekolah ini bahkan sampai seluruh jakarta takut sama dia. dia itu sering banget buat kerusuhan, sampe yang parah pun dia lakuin" lanjutnya
"Gelo kali" balas Jihan
"Geng nya?"
"Dia punya gang sendiri namanya BRIDASGANG. nama gang ini udah terkenal banget akan kenakalan dan kerusuhan itu. Bahkan sering banget menghilangkan nyawa orang, apalagi yang sering ngusik mereka."
Glekk.
"Mati gue" ucap nya setelah mendengar seluruh cerita yang di lontarkan gadis itu
"Nah itu, lo kayak ny harus jaga jaga deh" balas Uci
"Ngak perlu kayaknya"
"Oh iya ci, gue ke toilet bentar" ucap Jihan
"Lo ngak papa kan, gue tinggal bentar?" lanjutnya
"It's ok, sans aja" balas Uci santai
"Oke, gue cabut dulu."
Disisi lain Zidan serta anggota inti lainya tengah berada di warkop. Padahal jam pelajaran sebentar lagi akan di mulai, namun mereka masih saja keluyuran di luar sekolah. Namun apa boleh buat, zidan adalah yang paling berkuasa disana.
"Mang kuaci 1 renceng ya" Teriak Zidan di Warkop Mang Ucup
Tempat dimana ia bebas dari aturan sekolah, ia dan teman nya bisa merokok sepuasnya, tidur dll. Wakrop Mang Ucup adalah salah satu tempat nongkrong favoritnya ditambah
Kopinya yang tidak pernah berubah sama sekali sejak ia masuk di kelas X.
Jarak warkop Mang Ucup juga tidak jauh dari sekolahnya, tepat di belakang kantin. Jadi ia tak perlu khawatir jika tertinggal saat jam pelajaran.
"Kok bisa Pak Saqi tau, kita ada di kelas Ips 3" tanya Zhino
"Yehh, mana gue tau" balas Venus
"Peitho masih dendam sama kita?" tanya Atta mengalihkan pembicaraan
"Masih.." balas Zidan dingin
"Ngak ada kapok kapok nya itu orang" ucap Atta
"Biasa. Sering kalah aja, ngotot banget buat suruh kita tauran" sahut Zhino sembari mengupasi kulit kuaci
"Haha iya njir, gue aja bosen kalo tauran pasti yang nantang si Riko siimajitak" kata Aldebaran tertawa keras
"Bangsad se letoy letoy nya gue, jurus andalan gue tendangan mematikan woy" kata Zhino bangga
"Songgong lo, baru jurus tendang kepala aja sombongnya..." balas Atta sembari menggeleng kan kepala nya
"Yeehhh jelas lah, sekali kena langsung keok tu orang" ucap Zhino
"Emang kejam kaki lo, no" sahut Zidan
"Tenang aja, dari pada nanti kaki nya keluyuran gue mutilasi aja nanti malem" ujar Atta santai lalu menepak pundak Zhino
"b*****t, pincang dong gue" umpat Zhino kaget
"Biarin, dari pada kaki lo ngelunjak kan bahaya" ucap Aldebaran
"Kalo mereka serang markas lagi, gimana?" tanya Venus polos
"Ya hajar lah, kayak cara biasanya" sahut Zidan dingin
"Tau tuh si Venus, otaknya lagi error kali" kata Atta
"Ven, lo nanti malem jemput gue di belakang rumah gue aja y" ujar Zhino
"Lah ngapa njr, biasanya juga depan gerbang" tanya Venus
"Bokap sama nyokap gue kemarin baru balik dari USA, Klo mereka tau gue keluyuran tengah malem kan bisa berabe cog" Sahut Zhino
"Haha anjing, oke dah" balas Venus
Zidan yang mendengar temannya pun, langsung pergi meninggalkan temannya itu. Ia sama sekali tak berbicara saat ia meninggal teman nya yang lain.
"Lo mau kemana?" tanya Atta sembari menaikan halis nya
"Toilet" balas Zidan lalu meninggalkan sahabat mya
"Jangan kelamaan, ntar si Al kangen sama lo" ujar Venus
"b*****t, maksud lo apa?" umpat Aldebaran
"Ngak usah so b**o lo" balas Zhino
"Mau gue tendang si asep?" ancam Aldebaran
"Haha"
Tiba di kamar mandi, nampak beberapa siswa sedang merokok secara diam-diam kebetulan sekolah Trayasa sangat ketat dan larangan nya merokok. Namun Zidan tak memperdulikan itu, tak lama ia tak sengaja menabrak seorang gadis yang ada dihadapan nya.
BRUUKKK
"Yaelah, lo jalan liat liat ke anjir!" ucap Jihan
"Bukan nya minta maaf, malah diem aja!!" omel nya sendiri
"Budeg kali"
Jihan yang menyadari bahwa ada lelaki dihadapannya pun langsung bangkit dan mendongakkan kepalanya, harap harap ia bisa menyeleding kepala lelaki itu.
"Kalo jalan tuh liat liat ke anj-" kata Jihan setelah ia bangkit baru ia menyadari bahwa yang tadi menabrak nya itu adalah Zidan
"Lo lain kali, kalo jalan liat liat kek" ujar Jihan dengan nada yang sedikit kesal
"Lo pikir ini jalan punya nenek moyang lo apa" oceh jihan yang seperti singa kelaparan.
"Gue ngak sengaja" balas Zidan dingin
"Lo kenapa kek takut gitu sama gue?" tanya Zidan setelah ia menyadari bahwa tangan gadis itu bergemetar
"Dih ge er lo, siapa yang takut sama lo" oceh nya lagi
"Lah tu, tangan lo" balas Zidan melirik matanya ke arah tangan gadis itu
"Tangan-tangan gue, ya terserah gue lah" umpat Jihan
Zidan pun mengeleng kepalanya, entah lah hari ini adalah hari yang menyebalakan. Dimana iya bisa bertemu dengan nenek lampir di pagi buta ini haha.
"Terserah lo" ucap Zidan
Setelah ucapan itu Zidan pun meninggalkan gadis itu sendiri di kamar mandi, dengan ketampanan, cool, serta gaya-gaya nya yang keren abis membuat jihan sedikit senang namun dibalik kesenangan itu ada jiwa kesal yang ada di tubuh gadis itu.
Iya sangat tidak beruntung bertemu dengan lelaki spek w*****d yang ia impikan, namun sepertinya itu hanya halu saja jarang-jarang di muka bumi ini ada lelaki yang memiliki spek w*****d.