Kehilangan

1212 Words

Sosok gadis yang terbiasa riang kini kehilangan semangat hidupnya. Tak ada senyum ataupun ocehan yang tercipta dari bibir manisnya. Yang ada hanya air mata yang terus mengalir di pipi. Netra coklat basahnya menatap sendu kepada sosok pria yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Jemari sang gadis terus saja membelai rambut putih pria lemah itu. "Papi... Bangun Pi... Jangan tinggalkan Qiran Pi... Qiran sayang sama Papi... Hiks... Hiks..." Akhirnya ada rangkaian kata yang terucap dengan suara parau dari sang gadis. Jemari lembut gadis itu membawa jemari sang papi ke arah wajahnya. Dan dikecupnya jemari pucat dengan segenap hati. Sungguh baru kali ini Qiran merasa takut kehilangan. Seolah jurang pemisah sudah ada di depan matanya. Sedangkan di ambang pintu. Seorang pria dengan jas puti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD