Sangat hancur

1163 Words

Kini mentari tak menampakkan sinarnya. Karena saat ini dia benar-benar enggan menampakkan sinar yang biasanya membuat para insan berbahagia. Bahkan awan putih silih berganti menutupi kehadirannya. Membuat suasana pemakaman tampak mendung, se mendung hati Qiran yang begitu rapuh. Gadis cantik berwajah pucat dengan kelopak mata yang membengkak itu hanya bisa berdiri lemah. Menyandarkan tubuhnya pada Zahra, ibunda Rayyan. Bahkan air mata gadis itu tak kunjung reda. Terlebih lagi saat melihat jasat sang papi dikebumikan. Kembali kepada asalnya. "Sabar ya Sayang. In sya Allah Papi kamu sudah kembali di sisi Allah dengan tenang dan bahagia. Kamu doakan Papi kamu ya. Doa anak Sholehah tidak akan pernah putus untuk orang tuanya." Ucap Zahra mengusap punggung Qiran dengan lembut. Sedangkan gadis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD