Tim pasukan

1243 Words

Di sebuah ruangan bernuansa putih bersih. Seorang pria tampak duduk termenung di meja kerjanya. Meja kerja yang dipenuhi oleh alat pengontrol kesehatan jantung. Berkali-kali terdengar hembusan nafas berat. Jelas terlihat ada beban pikiran yang membuat kening pria itu mengkerut. Sudah sembilan bulan bulan sejak kepergian Qiran. Sungguh Rayza merasa seperti raga yang tak bernyawa. Kehidupannya terasa begitu sepi. Seolah menjadi burung yang kehilangan pijakan. Dia hanya bisa terbang melayang di alam pikiran yang rumit dan tak bisa kembali menapak kebahagiaan. Rayza sadar, sejak kehadiran Qiran. Qiran telah menjadi sumber kebahagiaannya. Tanpa Qiran hidupnya benar-benar hampa. Harus kah dia menghapus segala rajutan impian akan pernikahannya dengan gadis itu. Rayza rasa, dia tak akan pernah sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD