Cassandra pada akhirnya tidak memperdulikan Zayn apakah nanti tidur bersama atau tidak. Cassandra melakukan pekerjaan yang tersisa. Setelah selesai dengan semua pekerjaannya, Cassandra melangkahkan kaki menuju ke kamar.
Saatnya membersihkan diri, tidur itu yang ada di benaknya. Saat membuka pintu, Cassandra terkejut melihat Zayn yang tidak memakai pakaian sedikitpun.
Cassandra langsung menjerit hingga membuat Zayn berbalik ke arah Cassandra. Keduanya sama-sama terkejut. Cassandra terkejut melihat adik Zayn, sedangkan Zayn terkejut melihat Cassandra dikamat.
Zayn menutup adik bawahnya yang menjulang tinggi. Entah kenapa adiknya langsung bereaksi saat mendengar teriakan dari Cassandra. Cassandra buru-buru menutup matanya dan berbalik. Cassandra ingin keluar namun Zayn menghentikan Cassandra keluar dari kamar.
Zayn segera memeluk Cassandra dari belakang. Cassandra yang dipeluk oleh Zayn terdiam. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Saat melayani hidung belang, dirinya biasa saja. Tapi, kali ini tubuhnya meremang, jantungnya berdegup kencang dan entah kenapa dirinya merasa hangat dalam pelukan.
Sedangkan Zayn yang tiba-tiba memeluk Cassandra hanya bisa terpaku. Dia bingung kenapa dia memeluk Cassandra. Zayn merasakan ada yang aneh dalam dirinya. Biasanya kalau dia memeluk Mauren biasa saja, tapi kali ini berbeda.
"Bisa lepaskan aku?" tanya Cassandra dengan pelan.
Cassandra yang merasakan adik dari Zayn menusuk-nusuk belakangnya. Cassandra menahan dirimya. Dia hanya bisa menelan salivanya dan mencoba untuk tenang dan tidak gugup.
"Kamu gugup?" tanya Zayn pelan dan mencoba untuk memberikan sentuhan ke leher Cassandra.
"A-apa yang Anda lakukan, Tuan?"
Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Cassandra. Cassandra bingung mau berkata apa. Harusnya dia tidak bertanya seperti itu, karena dia sudah menandatangani kontrak dengan Zayn, jadi apapun yang Zayn lakukan dan inginkan dia harus melakukannua. Karena diawanita simpanan Zayn. Jadi, tentu saja apa yang diminta oleh dia, harus dituruti oleh Cassandra termasuk adegan ranjang.
Zayn menghirup aroma tubuh dari Cassandra terlebih lagi rambut Cassandra wangi mawar bercampur dengan lavender.
"Layani aku." Satu kata keluar dari mulut Zayn dan Cassandra menganggukan kepala mengiyakan apa yang dikatakan oleh Zayn.
Cassandra tidak menolak permintaan Zayn, dia menjalankan perannya. Cassandra langsung berbalik ke belakang. Tarikan nafas yang panjang dan membuangnya dengan cukup pelan, Cassandra mulai memberanikan diri untuk berhadapan langsung dengan Zayn.
Wajah Zayn sangat tampan, rahangnya yang kokoh, hidung mancung, bola mata biru sebiru lautan, bulu mata lentik, alis mata rapi, ada bulu-bulu halus di rahangnya menambah ketampanan Zayn. Dengan pelan tangan Cassandra mengusap rahang Zayn.
Cassandra merasakan kokohnya rahang dan halusnya kulit Zayn, ditambah lagi bulu-bulu halus menggelitik tangannya.
"Kamu sangat tampan, aku tidak menyangka bisa sedekat ini denganmu. Dan ketampananmu lebih dari pria pada umumnya." ucapan Cassandra membuat Zayn tersenyum.
Zayn tidak menyangka kalau wanita simpanannya yang ada di depannya ini memujinya hingga membuat dirinya tersanjung.
"Benarkah aku tampan, kamu mulai menyukaiku, ya? Ingat, kamu tidak bisa menyukaiku karena kamu sendiri yang melarang untuk saling suka dan kamu juga yang meletakkannya di surat kontrak kita. Jadi, sekarang tidak perlu berbasa-basi memujiku. Layani aku dengan versi yang berbeda tentunya," bisik Zayn yang segera menggendong dan membawa Cassandra ke ranjang.
Zayn menghempaskan Cassandra di ranjang hingga membuat Cassandra terkejut dan dia tersenyum menggoda ke arah Zayn.
Kini saat ini Cassandra berperan sebagai wanita simpanan dan akan menunjukkan sisi liarnya. Cassandra tidak akan mencintai pria yang ada di depan ini. Dia akan profesional bekerja untuk pria ini dan memposisikan dia sebagai wanita simpanan.
Tanpa menunggu lama, Cassandra langsung memberikan sentuhan-sentuhan kecil membuat gairah Zayn memuncak. Zayn merobek kasar baju Cassandra hingga tak berbentuk.
Yang tersisa hanya pakaian dalam yang menutupi bongkahan milik Cassandra. Walaupun belum mandi akan tetapi aroma tubuh Cassandra membuat Zayn candu.
Cassandra diberikan kecupan-kecupan kecil oleh Zayn. Mulai dari leher dan juga dibongkahan kenyal putih yang menantang juga diberikan tanda oleh Zayn. Terlihat jelas tanda merah di leher dan dadanya Cassandra.
"Ugh." Cassandra mengeluarkan suara manjanya.
Cassandra meliuk-liukkan tubuhnya, dia tidak menyangka kalau pria ini benar-benar membangkitkan gairahnya yang sudah lama terpendam. Jika ditanya apakah waktu melayani pria-p****************g, Cassandra b*******h lebih atau tidak? Jawabannya tidak.
Cassandra lebih b*******h dengan Zayn ketimbang melayani p****************g. Cassandra ikut memberikan kecupan di leher Zayn. Keduanya salinh bersentuhan hingga terdengar suara nakal.
Kamar yang mereka tempati menjadi saksi dari percintaan panas mereka.
"Panggil namaku, Sayang. Panggil namaku, Sayang." Zayn meminta Cassandra memanggil namanya.
Dengan suara yang berat sambil menyentuh bongkahan kenyal milik Cassandra. "lebih kuat lagi, Sayang. Iya, lebih kuat lagi," kata-kata Cassandra semakin membangkitkan semangat Zayn untuk lebih memainkan milik Cassandra.
Cassandra pun tidak tinggal diam, dia bermain dengan sangat liar hingga Zayn sedikit kewalahan untuk mengimbangi liarnya wanita simpanannya. Zayn yang sudah tidak tahan lagi segera membuka kedua kaki Cassandra.
"Aku akan memulainya," ucap Zayn.
Adiknya yang sudah dari tadi menunggu kapan bisa masuk ke sana langsung menghujami inti Cassandra. Saat pertama kali masuk, Zayn merasakan kehangatan.
Zayn mulai merasakan tarikan di dalam intinya Cassandra. Dengan gerakan pelan dan penuh perhitungan, pinggul Zayn mulai bergerak awalnya pelan, lama-lama semakin kencang. Zayn bisa mengimbangi permainan Cassandra.
Akan tetapi, permainan Cassandra semakin panas. Zayn terkejut melihat permainan liar dari wanita simpanannya ini. Cassandra bisa membalas permainannya lebih dari dia. Kedua pasangan tersebut mulai bergantian.
Zayn bener-bener puas , dia tidak pernah merasakan sepuas ini berada di ranjang. Cassandra wanita yang bisa menambah satu kenikmatan untuknya. Zayn melupakan semua masalahnya, begitu juga dengan Cassandra.
"Aku akan melupakan hinaan yang dilontarkan oleh pria ini waktu itu dan akan aku lupakan hinaan dari beberapa orang di apartemen tersebut.
Mereka bergosip kalau Cassandra itu adalah wanita panggilan, walaupun benar seperti itu tapi Cassandra tidak mau pedulikannya. Baginya, kehidupan yang dia jalani hanya dia yang tahu dan juga Tuhan.
Untuk masalah dosa dan lainnya itu nanti. Biar dia yang akan pertanggungjawabkannya dengan Tuhan nantinya saat dia meninggal. Sekarang ini Cassandra akan melayani pria yang sudah membayarnya dan mengontraknya untuk satu tahun kedepan menjadi wanita simpanannya.
Cassandra wanita simpanan kini melakukan permainan liarnya hingga Zayn berteriak merasakan bagaimana nikmatnya permainan yang diberikan oleh Cassandra.
Berkali-kali keduanya berteriak merasakan nikmat permainan panas. Permainan berlanjut, tidak hanya satu atau dua kali, keduanya melakukan sampai puas dan pada pelepasan terakhir keduanya sama-sama menjerit dan saling berpelukan.
Nafas keduanya saling memburu, keduanya tidak menyangka kalau permainan ranjang mereka benar-benar panas dari sprei di ranjang tapi hingga berantakan dan banyak tanda-tanda percintaan di tubuh keduanya.
Zayn mengusap pelu yang ada di kening Cassandra. Zayn menatap Cassandra dengan cukup dalam. Kening Zayn bertemu dengan Cassandra, dirinya tidak menyangka harus berbagi keringat dengan Cassandra dan dia puas dengan semua kegiatannya di ranjang dengan Cassandra.
Zayn bisa melupakan semua masalah yang terjadi. "terima kasih karena kamu sudah memberikan pecintaan yang luar biasa ini, kamu benar-benar bisa membuatku senang dan bahagia," ucap Zayn yang mengecup kening Cassandra dengan cukup lama.
Cassandra yang dikecup oleh Zayn mengejamkan matanya. Cassandra perlahan mengusap rahang Zayn menggunakan jarinya dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang. Dan itu keluar sendiri dari diri Cassandra.
Zayn kembali meletakkan keningnya di kening Cassandra. Zayn memejamkan mata dan ketenangan hadir di dalam diri. Akan tetapi, saat dia merasa tenang, tiba-tiba mulai keluar lagi-lagi bayangan Mauren. Bayangan yang muncul di benak Zayn membuatnya menjauhi Cassandra dan meninggalkan Cassandra.
Melihat Zayn masuk di dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan cukup rapat dan kencang membuat Cassandra hanya bisa diam. Dia mulai ke setelan awal bahwa dirinya hanyalah wanita simpanan dari pria tampan yang baru saja berbagi keringat dengannya.
"Apa yang kamu harapkan dari dia, Cassandra? Dia bukan milikmu, dia hanya pria yang menjadikanmu wanita simpanan. Dia inginkan tubuhmu, tidak ada yang lain. Dia akan datang karena butuh jika tidak maka dia akan pergi kembali ke wanitanya, sadar Cassandra," ucap Cassandra pada dirinya.
Sakit hati itu ada tapi sedikit. Namun, dia bisa mengendalikan semuanya. Cassandra segera memungut pakaiannya yang sudah robek dan melihat ke ranjang yang baru saja hangat dengan percintaan dan kondisinya berserakan. Dengan cepat Cassandra merapikan ranjang tersebut.
Iya yakin kalau saat ini Zayn ingin tidur dan dia tidak akan mengganggu Zayn dan memilih untuk tidur di kamar satunya. Setelah rapi, Cassandra keluar dari kamar dan membalut tubuhnya dengan sprei putih bekas percintaan mereka dan masuk ke dalam kamar.
"Bisakah aku bertahan di situasi seperti ini? Aku yakin bisa. Karena aku membutuhkan banyak uang untuk mencari si pembunuh itu. Aku tidak akan terima jika dia bersenang di atas penderitaanku. Mama, tunggulah, aku akan membalaskan apa yang telah dia lakukan kepadamu," ucap Cassandra.
Cassandra berjalan ke arah ranjangnya, dia yang menggenggam ponsel segera mencari nomor seseorang untuk meminta bantuan.
"Halo, kamu dimana? Bisa bertemu besok?" tanya Cassandra kepada orang yang dia hubungi.