bc

Belum Hilang

book_age16+
19
FOLLOW
1K
READ
fated
badboy
goodgirl
drama
comedy
sweet
Girl Power Counterattack
Writing Challenge
childhood crush
first love
like
intro-logo
Blurb

Belum Hilang Cinta

Yang Kurasa Kepadamu

Takkan Hilang seutuhnya

Selamanya....

Belum Hilang

Rasa yang kupunya padamu

Karena engkau satu dihatiku

Kim So Eun: apa kamu masih ingat aku? Aku malu banget bertemu denganmu

Sonyul: Jadi kalian sudah bertemu? kok bisa? Kamu masih suka ya sama dia?

Kim Bum: So Eun? Ngapain kamu disini?

Kim Joon: hahahaha. Kamu ini ada-ada aja! Sudah ya

Kim So Eun: Kamu kenapa?

Kwon Jiyong: Hatiku rasanya hancur. Tercabik-cabik

Sonyul: Hyurin kan?

Hyrurin: Kok kamu tahu namaku? Kamu siapanya???

chap-preview
Free preview
Belum Hilang
Hai guys Apa kabar kalian Ketemu lagi di project lainnya Ini cerita tahun 2011/2012 Mohon pengertian dan mohon maaf jika menemukan kesalahan dan kehilafan di cerita ini My favorite couple Semoga suka ya So,langsung aja ke ceritanya CHECK THIS OUT Title:  Belum  Hilang Author:  Zakiyyah Uyun Genre:  Romance Rating:  PG-15 Mayor  Cast: Kim  So  Eun Kim  Bum Kim  Joon Minor  Cast: Lee  Sonyul Kim  Hyurin G-Dragon (Jiyong) dll          Hujan baru saja selesai turun dari langit luas. Keadaan dimana-mana menjadi basah karena kena  air hujan. Suasana di luar sepi karena kebanyakan orang-orang memilih berteduh didalam daripada keluar. Begitu juga hati So  Eun, terasa seperti baru diguyur air hujan. Dingin dan menusuk. Di kamar dia hanya melamun. Mengingat kejadian minggu kemarin. Dia bertemu lagi dengan Kim  Bum, mantan  namja chingunya. Mantannya di SMP dulu. Pikirnya, seharusnya dia tidak usah menolong sepupunya Jiyong  untuk pura-pura jadi pacarnya hanya untuk menarik perhatian Hyurin, yeoja/cewek yang lagi diincarnya. Kalau tahu jadi begini dia pasti sangat tega untuk menolak permintaan Jiyong. Masalahnya, itu anak pake mohon-mohon segala padahal ya memang  So  Eun sudah dari awal menolak karena dia gak mau ikut campur urusan orang. Jadi,  karena gak tega akhirnya So  Eun setuju saja. Eh, tapi malah jadinya begini. Penyesalan selalu datang terlambat. Kim  Bum, apa kamu masih ingat aku? Aku malu banget bertemu  kamu , gumam So  Eun. *** Eh? Jadi kemarin kamu ketemu Kim  Bum? Kok bisa?, tanya Sonyul sahabat  So  Eun. Aku juga gak nyangka bakalan ketemu. Aku sih sudah tahu dia sekolah disana tapi gak niat sama sekali buat ketemu. Ketemunya malah di saat yang gak tepat lagi! Kamu masih suka ya sama dia? Sonyul, aku gak pantas buatnya. Jadi, biarpun masih juga gak ngaruh. Masih banyak yeoja yang baik buatnya. Lagipula aku sudah punya  Joon  oppa.          So  Eun berusaha tetap tersenyum dan tegar di depan sahabatnya itu. Dia gak mau menyusahkan Sonyul. Di hati dan pikirannya tidak pernah absent untuk memikirkan Kim  Bum. Perasaan sayang dan bersalah terus menghantuinya. Ini hanya cerita masa lalu. Dulu So  Eun dan  Kim  Bum  teman dari SD sampai SMP kelas 2. Lalu karena mereka saling suka, mereka berpacaran. Karena appanya  So  Eun  di pindah tugaskan keluar kota dan tidak tahu kapan kembali, mereka terpaksa putus. Kim  Bum, miane/maaf,  aku juga gak mau begini. Kita sudah sama-sama dari kecil dan sekarang harus berpisah. Aku gak mau putus Terpaksa  So  Eun, karena kita gak mungkin menjalani hubungan jarak jauh. Aku gak mau membebanimu.          So  Eun mau tidak mau mengambil keputusan ini. Sekarang mana bisa dia berharap lagi karena sudah ada Joon  oppa disisinya. Mungkin juga Kim  Bum. Sebenarnya sulit baginya melupakan Kim  Bum dan ingin menutup hati untuk siapa pun. Tapi karena Joon  oppa sangat gigih dan terus berjuang mendapatkan hatinya, akhirnya So  Eun  luluh. Dia berusaha menyayangi  Joon  oppa  seperti Joon  oppa menyayanginya. Walaupun tidak gampang karena perlu keikhlasan yang sangat besar di hatinya. Sekarang di saat dia mulai bisa menyayangi Joon  oppa  kenapa Kim  Bum  muncul lagi di kehidupannya? Apakah ini ujian baginya? Atau Tuhan punya rencana lain? ***          Udara di luar hari ini sangat dingin karena baru saja selesai hujan. Bulan ini memang musim hujan. Jadi sering sekali hujan. Sepulang dari sekolah So  Eun berencana ke toko buku. Tak lama dia sampai. Mulailah dia mencari buku apa yang akan dibeli. Baru saja dia selesai melihat sinopsis buku dan mengembalikannya ke tempat semula, buku-bukunya malah mulai berjatuhan menimpanya. Aaaa.!          Beruntung ada seseorang menolongnya. ‘Gwaenchanayo?/tidak apa-apa, tanya  namja  itu. N...ne!/ya, jawab So  Eun yang berusaha bangun.          Namja/cowok itu menjulurkan tangannya, menawarkan bantuan. Baru saja So  Eun mengangkat wajahnya untuk melihat pahlawannya, dia terpaku. Kim  Bum? So  Eun?          Mereka saling berganti pandang. So  Eun  langsung berdiri dan ingin meninggalkan tempat itu. Penjaga toko yang melihat kejadian tadi terus-menerus minta maaf ke So  Eun. Aigu miane agasshi/aduh maaf nona, sebelumnya gak pernah begini. Jongmal  miane! Agasshi,  gwaenchanayo?/sungguh minta maaf.nona tidak apa-apa Gwaenchana! Gak usah dipikirkan.          So  Eun pergi meninggalkan toko buku itu. Dia gak sadar Kim  Bum mengikutinya. Kim  Bum memulai pembicaran. Gimana kabarmu? Eh?  Kim  Bum! Waeyo?/kenapa Aaah… baik, baik. Thank’s buat yang tadi. So  Eun berusaha menghindar lagi, kim bum  mencegahnya. Kenapa buru-buru? Kamu ada waktu? ***          Di sebuah restoran, So  Eun  dan Kim  Bum  duduk berhadapan. Mereka hanya diam dan sibuk dengan minuman masing-masing. Karena So  Eun hanya diam, lagi-lagi Kim  Bum yang harus memulai pembicaraan. Gimana kabar  ahjussi dan  ahjumma?/paman dan bibi Ooh.. mereka baik-baik aja kok!          Mereka kembali terdiam. Aargh apa yang harus aku lakukan? Aigu kok keadaannya jadi gini sih? Tuhan kenapa malah Engkau pertemukan kami lagi?, gumam So  Eun dalam hati. Saking sibuk dengan lamunannya, So  Eun tidak sadar kalau  dari tadi Kim  Bum memanggilnya. So  Eun? Kamu sakit ya? Aaah anio!  Anio! Gwaenchanayo!  Jongmal! Its ok!/gak,tidak apa-apa.beneran          Kim  Bum hanya tersenyum melihat reaksi So  Eun yang kelewat over. Aigu pabo! Pabo! Paboooooo!/bodoh,i***t  So  Eun, elo kan kagak usah jadi salting gitu napa! Di depan elo ini cuma Kim  Bum! Tenang! Tenaaaaaang!, pikir So  Eun dalam hati. Kelihatannya kamu sehat ya? Eh? Ne/ya begitulah!          Terjadilah lagi suasana hening di antara mereka. Kim  Bum hanya mengajak ngobrol sepatah dua patah kata. Langsung tembak. Gak ada basa basi. Andaikan kacang itu rasanya garing. So  Eun pun hanya menjawab sebisanya tanpa bergantian bertanya apa pun tentang Kim  Bum. Rasanya dia tidak punya kewajiban bertanya karena menurutnya kan yang ngajak Kim  Bum, nah ngapain dirinya sibuk? *** Di kamar  So  Eun sibuk dengan novelnya. Selesai membaca terdengar bunyi hpnya berdering. Terlihat di layar hpnya bertuliskan nama Joon  oppa. Buru-buru So  Eun  langsung mengangkat. Yoboseyo?/halo Ada apa  oppa? So  Eun, kamu hari ini ada waktu gak? Eh ada sih Waeyo?/kenapa Kamu mau gak kalau kita jalan-jalan? Itu kalau kamu bisa. What?! Joon  oppa ngajak kencan? Asyiiiiiik!, seru So  Eun dalam hati. So  Eun?  Otte?/gimana? Kalau mau kamu ku jemput ya! Eeeeh? Bisa kok kak bisa! Hehehehe! Peace. Hahaha. Kamu ini ada-ada aja! Sudah ya.          Setelah telepon di tutup, So  Eun tidak mau membuang banyak waktu dan  langsung bergegas bersiap-siap pergi kencan dengan Joon  oppa hari ini. ***          Joon  mengajak So  Eun jalan-jalan ke pantai. Disana mereka melihat pemandangan laut yang indah yang di sertai angin laut yang kencang. Setelah puas jalan-jalan, mereka pergi mall karena di mall  itu sedang ada konser musik. Di sana memang sering diadakan konser. Padahal acara baru saja di mulai tetapi penonton sudah membludak. Wah, rame banget ya. Memangnya siapa yang mau tampil?, seru So  Eun. Dengar-dengar sih katanya 4MT band yang mau tampil. 4MT band? Kayaknya baru dengar deh. Band baru ya? Katanya sih iya. Aku juga belum dengar lagu-lagunya tapi, kata temanku yang sudah jadi penggemarnya lagunya memang bagus. Ooh.. Tapi gak ada salahnya kan kita nonton? Mungkin ada benarnya kata temanku itu? Hahaha,  ne/ya. Malahan kita mungkin jadi penggemar barunya!          Terdengar sorak sorai penonton meneriakkan nama 4MT band berulang kali. Mereka yang mungkin di antaranya ada penggemar 4MT terlihat sudah tidak sabar menunggu kehadiran band kesayangan mereka itu. Teriakkan sorakkan terus terdengar sampai berubah jadi teriakkan histeris karena tidak lama para personil 4MT muncul.          Setelah siap di posisinya masing-masing, lagu mulai dimainkan. 4MT sedang memainkan lagu yang berjudul Belum Hilang. *** Sesungguhnya aku masih Merasa dirimu berarti Meskipun kini kau tlah pergi Tinggalkan diriku tuk memilih dirinya Kuakui ku masih tak rela Namun rasa ini hanya kan di hati Reff: Belum hilang cinta Yang ku rasa kepadamu Takkan hilang seutuhnya Selamanya Belum hilang rasa Yang ku punya kepadamu Karena engkau satu di hatiku Sejujurnya aku masih Berharap dirimu kembali Rindukan dirimu disini Temani hatiku yang kini telah sepi          So  Eun yang masih belum tahu apa-apa tentang 4MT bahkan lagu-lagu mereka langsung merasa senang dengan lagu mereka yang sedang dinyanyikan ini. Tanpa sadar So  Eun mulai belajar mengikuti iramanya. Secara tidak sadar dia sudah jadi penggemar 4MT yang baru. Saking menghayati lagu mereka So  Eun tidak sadar kalau Joon  oppa terus memerhatikan tingkah lakunya dan hanya tersenyum saat So  Eun  sadar kalau dia dari tadi di perhatikan. Kamu suka lagunya?, tanya  Joon  memulai pembicaraan. Wah, suka banget! Rasanya mau beli kasetnya deh! Karena keasyikkan ngobrol mereka tidak sadar menabrak seseorang. Bruk! Aigu. Aargh! Aigu miane!/aduh maaf, seru So  Eun yang langsung menolong orang itu berdiri dan di bantu Joon  oppa. So  Eun? Ngapain kamu disini? Kim  Bum? Kamu juga.Wae?/kenapa Kim  Bum  yang sadar keberadaan  Joon  berubah sikap dan tidak bertanya apa-apa lagi. ‘Eeng.. gwaenchanayo?/tidak apa-apa Tanganmu lecet tuh!, tanya  So  Eun. Ne. Gwaenchanayo?/ya gak apa-apa Miane, tadi kami meleng. Terlalu asyik ngobrol sampai gak lihat jalan, jelas Joon. Anio!/gak Aku juga lagi sibuk. A,ne/ohya  sampai lupa. Kim  Bum  ini Joon  oppa. Oppa, ini Kim  Bum. Lalu mereka berjabat tangan sambil menyebutkan nama masing-masing. Dalam hatinya So  Eun, Aigu! Pabo! Eh, kenapa aku jadi saling ngenalin mereka berdua? Emang penting? Tapi nanti dikira Joon  oppa aneh lagi kalau misalnya teman-temanku gak ku kenalin ke dia! Eh, tapi emangnya Kim  bum temanku? Halah! Ribet! A,  ne kamu ngapain disini? Kenapa kamu pakai baju begitu? Hari ini aku kerja sebagai panitia acara ini. Kamu sendiri ngapain? Sampai nabrak aku. Aah ooh aku belum bilang ya. Aku jalan-jalan sama Joon  oppa. Dia ini namja  chinguku, kata So  Eun  jadi ragu-ragu. Padahal kan memang mereka pacaran. Apa yang aneh kalau sepasang kekasih jalan berduaan. Baru kali ini So  Eun agak tidak yakin sama omongannya sendiri. Ada gemuruh aneh di dadanya membuatnya bersikap aneh. Apa karena Kim  Bum? Oooh miane, kalau menganggu. Sudah dulu ya, aku mau kerja dulu, kata Kim  Bum sambil berjalan meninggalkan So  Eun.          So  Eun hanya bisa terpaku memandang kepergian Kim  Bum. Entah kenapa dia ingin mencegahnya tapi tidak mungkin. Ada alasan apa dia harus begitu? Lagipula sekarang di sampingnya sudah ada Joon  oppa. Harusnya dia hanya memikirkan Joon  oppa  bukan Kim  Bum. Tapi kenapa lagi-lagi hatinya berkata lain? ***          Itu sih namanya  CLBK tauuuuuuuuuu., seru Sonyul  pada  So Eun.           Hah? CLBK? Apa aku gak salah dengar tuh?hahahahahahaGaklaaah.          Ya ampun So  Eun kamu pikir bisa bohongin sahabatmu ini apa? Memangnya sudah berapa lama kita berteman? Dasar!,  seru  Sonyul  mencubit  pipi  So  Eun.           Aya!  Sakit  tau!  Kalo  pun  iya,  aku  gak  akan  mengakuinya!  Masa  lalu  ya  tetap  akan  jadi  masa  lalu!,  kata  So  Eun  berusaha  cuek.           Terserah  kamu  deh!  Tapi  ada  hal  yang  harus  kamu  ketahui,  kamu  harus  sadar  siapa  orang  yang  kamu  cintai  sebelum  terlambat!           Mwo?/eh Maksudnya?           Intinya  kamu  harus  tau  siapa  yang  kamu  cintai  sebelum  kamu  kehilangan  semuanya!           So  Eun  terdiam  dan  berpikir  karena  pesan  sahabatnya  itu.   Sekarang  dia  malah  jadi  bingung  menentukan  hatinya  jika  kedua  orang   yang  pernah  di sayanginya  itu  disejajarkan.  Gak  ada  yang  bisa  dipilih  salah  satunya  karena  keduanya  baik.  Ah,  mana  mungkin  sekarang  aku  jadi  playgirl  begini!  Masa  kayak  gini  aja  pake  bingung  segala!,  pikir  So  Eun.   ***           So  Eun  berjalan  ke  suatu  tempat  yang  gak  di  kenalnya.  Dia  masih  terus  berjalan  mencari  jalan  keluar.  Terlihat  suatu  cahaya  di  sudut  jalan.  Dia  berlari  ke  jalan   itu.  Sesampenya  di  sana,  ada  sesuatu  yang  menyilaukan  matanya.  Ternyata  ada  sesosok  namja  yang  sedang  berdiri  di  hadapannya.  Namja  itu  tersenyum   dan  menghampirinya.   Wajahnya  gak  begitu  jelas  dari  jauh  tapi  ketika  namja  itu  mendekat....           Kim  Bum??!!!,  seru  So  Eun  kaget  bahwa  di  hadapannya  adalah  Kim  Bum.  Tanpa  babibu,  Kim  Bum  langsung  mendekati  So  Eun  dan  So  Eun  malah  hanya  terpaku.  Kim  Bum  hanya  tersenyum  dan  dalam  beberapa  saat  tiba-tiba  Kim  Bum  mendekatkan  wajahnya  ke  So  Eun  seperti  mau  mencium  So  Eun!  So  Eun  yang  terkejut  langsung  gelagapan  gak  keruan.           Cha....  CHAKKAMAAAAAAAAAAAAN!!!!!!!!/tunggu,  seru  So  Eun  yang  berusaha  menahan   Kim  Bum.           BRUKKK!!!  Terdengar  sesuatu  yang  jatuh.           Aya....  aigu...  ter....  ternyata  hanya  mimpi!  Aya...!,  seru  So   Eun  yang  baru  sadar  kalo  dia  baru  terjatuh  dari  tempat  tidurnya.           Di  sekolah,  So  Eun  masih  memikirkan  mimpinya  barusan.  Wajahnya  jadi  berubah  terus  saat  memikirkan  itu.  Tadi  senyum,  lalu  wajah  So  Eun  memerah.  Lalu  sekarang  kayak  orang  bingung.  Sonyul  yang  melihat  sahabatnya  yang  lagi  aneh  jadi  senewen  dan  menegurnya.           Ya!  Waeyo?  Kamu  sakit  ya?,  tanya  Sonyul  sambil  meletakkan  tangannya  di  dahi  So  Eun.           Anio!  Aku  sehat  wal  afiat  kok!,  kata  So  Eun  menepis  tangan  Sonyul.           Lalu  kenapa  senyum-senyum   sendiri?  Aneh  tau!           Anio!  Cuma  lagi  bingung  aja!           Bingung  kenapa?  Aaah...  aku  tau!  Pasti  karena  Kim  Bum  ya?           Seketika  itu  juga  wajah  So  Eun  memerah.  Sonyul  jadi  makin  curiga.          Wah,  benar   ya?  Jadi  beneran  CLBK  nih?  Ckckck!,  kata  Sonyul  bergaya   kayak  pemikir.           Anio!  Bukan  itu!  Cuma  tadi  aku  mimpi  aneh!           Mimpi  apaan?           So  Eun  diam  dan  memandang  Sonyul  dengan  pandangan  gak  percaya.          Ya!  Apa  maksudmu  melihatku  begitu?  Kamu  gak  percaya  sama  aku?           Tapi  entar  jangan  ketawa  ya?  Janji??  Ne!  Aku  janji!           So  Eun  memulai  ceritanya.           Hahahahaha...!!!  Jinca?/beneran  Itu  sih  ketahuan  kalo  kamu  emang  CLBK!!  Masih  ngarepin  dia!!,  seru  Sonyul  yang  terus  tertawa  tapi  yang  di ketawain   malah  makin  cemberut  wajahnya.           Ya!  Katanya  kamu   janji  gak  ketawa!  Aaah,  jinca!!           Mi...  miane!  Habisnya  kamu  lucu  sih!  Kalo  emang  gak  CLBK  ya  ngapain  sih  dipikirin  seserius  itu?  Mimpi  ya  tetap  mimpi!          Iya  juga   sih!  Tapi  mengganggu!           Mengganggu  apa  mengganggu?  Tapi..  ada  juga  sih  mimpi  yang  jadi  kenyataan!   Yah,  kamu  siap-siap  aja!           Kok  gitu?  Aku  kan  sudah  punya  Joon  oppa!  Mana   boleh  selingkuh!           Lho,  siapa  yang  suruh  kamu  selingkuh?  Kan  aku  bilang  gini  kalo  misalnya  emang  terjadi   yah  kamu  harus  siap  dong!           So  Eun  malah  tambah  manyun  dan  cemberut  karena  gak  dapat  jawaban  yang  memuaskan.  Kenapa  sih  kamu  harus  kembali?  Kenapa  sih  perasaanku  jadi  bimbang  begini?,  pikir  So  Eun. ***          So  Eun  yang  pusing  mikirin  kenapa  akhir-akhir  ini  sering  mimpiin  Kim  Bum  jadi  malah  gak   bisa  tidur  nyenyak  dan  pada  akhirnya  pagi  ini  dia  telat  masuk  sekolah.  So   Eun  berlari  ke  sekolahnya  tanpa  henti.  Sesampenya  di  depan  sekolah,  gerbang  sekolah  sudah  mau  ditutup.  So  Eun  jadi  menambah  kecepatan  berlarinya  dan  untunglah  dia  sampe.  Sekarang  dia  berlari  ke  kelasnya  karena  tepat  dia   memasukki  gerbang  sekolah  bel  berbunyi.  So  Eun  terus  berlari  meski  sudah  lelah.  Gak  lama  dia  sampe  di  depan  kelasnya  tapi  dia  belum  masuk.  Masih  mengatur  napasnya  yang  ngos-ngosan.  Merasa  napasnya  sudah  teratur  barulah  So  Eun  membuka  pintu  kelas  dan  memberi  salam.  Tapi  baru  saja  memberi  salam  dan  mau  melangkah  masuk  So  Eun  di  kagetkan  dengan  pemandangan  di  depan  matanya.  So  Eun  jadi  bengong  di  depan  pintu  kelasnya.           Kim  So  Eun?  Kim  So  Eun?  Kenapa  masih  berdiri  di  sana?  Ayo,  cepat  ke  bangkumu!,  tegur  sesangnim.           So  Eun  tersadar  dan  malu  karena  tingkahnya  barusan  langsung  ngibrit  ke  bangkunya.  Sonyul  yang  duduk  di  sebelahnya  langsung  bertanya  padanya.          Ya!  Kayak  kalian  emang  jodoh  deh!  Kok  bisa   dia  pindah  kesini?,  bisik  Sonyul.          Anio!  Aku  sama  sekali  gak  tau  kenapa  dia  bisa  disini!          Terdengar  suara  sesangnim  yang  sedang  memperkenalkan  anak  baru.  Dan  anak   baru  itu  adalah  Kim  Bum.  Kontan  seisi  kelas  langsung  histeris  khususnya  para  yeoja/cewek.  Kim  Bum hari  itu  langsung  banyak  penggemar  sekaligus  musuh.  Selesai  memperkenalkan  diri,  Kim  Bum  di  persilahkan  duduk  di  bangkunya  dan  bangkunya  tepat  di  samping  bangku  So  Eun.  Entah  kenapa  So  Eun  jadi  grogi  sendiri.  Serasa  dilihatin  Kim  Bum.  Hari  ini  So  Eun  beneran  gak  konsen  sama  sekali.  Kepalanya  jadi  tambah  pusing.  *** Sudah  1  bulan  Kim  Bum  bersekolah  dan  sekelas  dengan  So  Eun.  Entah  kenapa  sejak  saat  itu  So  Eun  malah  jadi  bersikap  konyol  karena   gak  tau  kenapa  dia  jadi  salting  saat  bertemu  Kim  Bum.  Sonyul,  sahabatnya,  makin  gak  ngerti  dengan  keanehan  sahabatnya  itu.  Tepat  1  bulannya   Kim  bum  ada  di  sekolah  yang  sama  dengan  So  Eun,   di  bulan  ini  akan  ada  perayaan  festival  sekolah.  Tentunya  tiap  kelas  harus  mempersiapkan  segala  sesuatunya  untuk  ditampilkan  karena  pada  hari  itu  juga  diadakan  lomba  yang  hadiahnya  menarik.          Di  kelas  So  Eun  sedang  diadakan  rapat  untuk  acara  tersebut.  Rencana  kelas  So  Eun  akan  membuka  cafe  di  kelasnya,  lalu  membuka  rumah  hantu  dan  bermain  drama.  Semuanya  sudah  diputuskan  siapa  yang  kebagian  tugas  ini  itu  tapi   untuk  yang  bermain  drama  belum  ada.  Karena  bingung,  akhirnya   diadakan  pengundian  pemain  dan  yang  terpilih  gak  boleh  menolak  karena  keputusan  sudah  bulat. Dan  hasilnya  sungguh  mengejutkan  saat  dibacakan  oleh  ketua  kelas.          Drama  Snow  White Putri  Salju:  Kim  So  Eun Pangeran:  Kim  Bum Para   Kurcaci:  Kurcaci  1.... Dst....          So  Eun  mau  protes  tapi  ketua  kelas  mengingatkan  kalo  keputusan  gak  bisa  diganggu  gugat.  Terpaksalah  So  Eun  menjalani  hari-hari  latihan  tanpa  protes.   Hari  itu  latihan  baru  selesai  latihan  dramanya  dan  Sonyul  menghampirinya.          Gimana  latihannya  Putri  Salju?,  goda  Sonyul.          Yah,  begitulah...  Huh,  kenapa   sih  aku  terpilih  jadi  Putri  Salju?,  kata  So  Eun  ngambek.           Molla./gak tahu  Tapi  kamu  senang  kan  ternyata  pangerannya  itu  Kim  Bum?  Ayo  ngaku!          A...   anio!/gak  Kami  hanya  teman  kok!           Hahaha,  gak  mau  dianya!  Tapi  Joonsshi  oppa  gak  cemburu  kan  pas  tau  kamu  main  drama  sama  Kim  Bum?          Sepertinya  gak!  Dia  kan   namja  chingu/pacar  yang  pengertian!          Johayo/suka!  Tapi  hati-hati  lho  kalo  gak  cemburu  artinya  dia  gak  suka  lagi!   Hahahaha!,  kata  Sonyul  menakuti.          Iiih,  gak   mungkiiiiiiiiiin!!!  Bweee!!!,  kata  So  Eun  sambil  menjulurkan  lidahnya  ke  Sonyul. ***          Gimana  latihannya?,  terdengar  suara  Joon  dari  sebrang  saat  menelpon  So  Eun.         Seru.  Untunglah  hari  ini  aktingku  katanya  makin  bagus!  Kalo  gak  aku  bakalan  ngerepotin   mereka!,  jelas  So  Eun  yang  antusias.          Syukurlah.  A,  ne/ohya  kita  jalan  yuk!  Kan  sudah  lama  kita  gak  jalan  bareng!  Besok  kamu  ada  waktu?,  tanya  Joon.          Aah,   miane  oppa/maaf kak  besok  sepulang  sekolah  aku  harus  latihan  drama!  Jongmal  miane!          Jinca?   Hmm...  gwaenchana.. /benarkah? gak apa-apa Kamu  latihan  yang  rajin  ya,  kata  Joon  oppa  yang  terdengar  kecewa  tapi  berusaha  disembunyikan.          Jongmal  miane!/beneran maaf  Pokoknya  kalo  festivalnya  selesai  kita  jalan  deh!          Ne!/ya ***          Selesai  latihan,  So  Eun  langsung  pulang  ke  rumah.  Baru  aja  di  membuka  pintu,  Jiyong,  sepupunya  muncul  dengan  wajah  sedih  mengagetkannya.          Huwaaa!!  Jiyong!  Ngapain  kamu  disini?,  seru  So  Eun.          Bukannya  ngomong  Jiyong  malah  memeluk  So   Eun  dan   menangis.  So  Eun  bingung  dan  menyuruh  Jiyong  tenang.  Dibawanya  Jiyong  duduk  lalu  setelah  tenang  So  Eun  meminta  Jiyong  bercerita.           Ada  apa  Jiyong?   Kok  kamu  sampe  nangis  begini?,  tanya  So  Eun.          Kamu  ingat  gak  aku  dulu   pernah   minta  kamu  pura-pura  jadi  yeoja  chingu  itu?          Ne,  wae?/ya kenapa          Setelah  itu,  yeoja  yang  kuincar  itu  jadi  bertanya  ke  aku  apakah  yang  kamu  bawa  waktu  itu  yeoja  chingumu/pacar?  Aku  hanya  tersenyum.  Membuatnya  penasaran          Lalu?         Entah  kenapa  semenjak  itu  kami  jadi  dekat.  Aku  jelas  senang  karena  yeoja   yang  kuincar  akhirnya  bisa  dekat  denganku.  Kami  terlalu  dekat  sampe  dikira  teman-teman  kami  pacaran.  Saat  ditanya  yang  lain  apa  hubungan  kami   dan  dikira  pacaran  pun  dia  gak   menolak.  Aku  yakin  saat  itu  juga  dia  suka  padaku.  Aku  memutuskan  akan  menyatakan  perasaanku.  Tapi  makin  hari  ke  hari  aku  merasa  dia  berubah.  Awalnya  kupikir  hanya  perasaanku  aja  tapi  makin  lama  dia  makin  jauh.  Seperti  ada  sesuatu.  Dan  kemarin  aku  baru  tau         Baru   tau  apa?          Aku  baru  tau  kalo  dia  sudah  punya  namja  chingu  ketika  aku  memutuskan  menyatakan   perasaanku.  Kemarin  aku  lihat  dia  dipeluk  namja  chingunya  saat  dia  di  jemput.  Hatiku  rasanya  hancur.   Tercabik-cabik.  Beginikah  rasanya  patah  hati?  Begitu  menderita,  Jiyong  mulai  menangis  lagi.  So  Eun  memeluknya  dan  berusaha  menenangkan  Jiyong.  Di  pelukkan  So  Eun,  Jiyong  menangis  sekeras-kerasnya.          Sudah,  lupakan  yeoja/cewek  itu.  Kamu  pasti  dapat  yang  lebih  baik  dari  dia.  Aku  tau  gak  gampang  melupakannya,  tapi  berusahalah.  Aku  akan  selalu  mendukungmu!,  kata  So  Eun. *** Hari  ini  latihan  drama  So  Eun  baru  selesai.  Ketika  So  Eun  baru  istirahat,  dia  dikejutkan  kedatangan  Joon.           Joon  oppa!!  Kenapa  datang   kesini?,  tanya  So  Eun  yang  suprise  melihat  Joon  datang.          Aku  mau  melihatmu.  Kan   kita  sudah  lama  gak  bertemu!,  kata  Joon.          Dari  jauh  terlihat  Kim  Bum  yang  juga  sedang  istirahat.  Joon  melihatnya.          Waeyo  oppa?/kenapa kak,  tanya  So   Eun.          Anio/gak.  A,  ne  kamu  sudah  selesai  latihan?  Kita  makan  di  luar  sama-sama  yuk!,  ajak  Joon.          Jinca?/beneran  Latihannya  sudah  selesai  sih  tapi  aku  siap-siap  dulu  dan  aku  pamitan  sama  yang  lainnya  ya?   Oppa  tunggu  disini  ya!,  kata  So  Eun  yang  langsung  berlari  bersiap-siap  pergi.           Iyah,  pokoknya  seru  banget!  Panggungnya  juga  hebat  lho!,  seru  So  Eun  yang  asyik  bercerita.          Baguslah.  Aku  ikut  senang  mendengarnya,  kata  Joon.          Ah,  miane/maaf  aku  terlalu  asyik  bercerita  tentang  drama  kelasku!          Gwaenchanayo/tidak apa-apa.  So   Eun  bisa  kamu  tutup  matamu  sebentar?           Ne?/ya           So  Eun  yang  gak  tau  ada  apa  langsung  menurut  ketika  disuruh  menutup  matanya.          Sekarang  buka  matamu          Di  depan  mata  So  Eun  telah  hadir  sebuah  kalung  yang  cantik  untuknya.          Otte?/gimana  Kamu  suka  gak?,  tanya  Joon.          Ini  untukku?  Nemu   yeppo!  Gomawo  oppa!,  seru  So  Eun  senang.          Mau  kupakaikan?,  tanya  Joon  yang   langsung  bergerak  memakaikan  ke  leher  So  Eun  sebelum  So  Eun  menjawab.          Ternyata  memang  cocok  sekali  untukmu!,  seru  Joon  senang.            So  Eun  terharu  dengan  pemberian  Joon  dan  hanya  bisa  diam.  Selesai  makan,  Joon  mengantarnya  pulang.            Gomawo  oppa/makasih kaka hari  ini  sudah  mengajakku  makan  dan  memberiku  ini,  kata  So  Eun  sambil  menunjukkan  kalung  pemberian  Joon.           Cheonma/sama-sama.  Aku   juga  senang  bisa  jalan  sama  kamu,  kata  Joon  yang  tiba-tiba  mendekatkan  wajahnya  ke  So  Eun.  So  Eun  yang  kaget  refleks  mendorong  Joon.          A....  andwea!!!/jangan,  seru  So  Eun  mendorong  Joon  saat   Joon  mendekat.  Sadar  apa  yang  dilakukannya,  So  Eun  terdiam.  So   Eun  melihat  ke  Joon  yang  dari  wajahnya  dia  kaget  karena  penolakkan  So  Eun.           Kalo  gitu  sampe  besok  ya?,  kata  Joon  yang  langsung  pergi  meninggalkan  So  Eun.  So  Eun  yang  merasa  bersalah  gak  sanggup   memanggil  Joon  dan  hanya  melihat  kepergian  Joon. *** Mwo?/apa  Jadi  setelah  itu  Joonsshi  oppa  susah  dihubungi?,  tanya  Sonyul.          Ne.  Naneun  jongmal  pabo! /ya aku sungguh bodoh. Aku  juga  gak  tau  kenapa  aku  bisa  begitu          Apa   kamu  memikirkan  orang  lain?  Misalnya  Kim  Bum?          Heh????  A...  anio! /gak Kok  bisa  dia  sih?          Kalo  bukan  kok  kamu  kaget  gitu?  Ato  memang  bener?  Ngaku!           Anio!/gak  Aku  gak  mikirin  dia  kok!           Gojitmal!/jangan bohong   Sudah,  ngaku  aja!  Dari  wajahmu   ketahuan  tau  kalo  kamu  mikirin  dia!          Eng.  Gimana  ya?  Aku  juga  gak  tau  kenapa  tapi  memang  saat  itu  wajah  Kim  Bum   yang  terbayang!          Tuh  kan!  Wah  kayaknya  roman  selingkuh  nih!          A...  anio!/gak Mana  ada  aku  selingkuh!          Lalu  kenapa  mikirin  Kim  Bum?  Kan  pacarmu  Joonsshi  oppa  bukan  Kim  Bum!          Molla!/gak tahu Udah   ah  jangan  goda  aku  lagi!           Hahaha,  So  Eun  gak  mau  ngaku  kalo  dia  lagi  CLBK!!!  Cihuy!!!  Ciut!  Ciut!!  Ciee....  hatimu  pasti  berdebar-debar  dong  kalo  dekat  Kim  Bum!          Sonyuraaaaa!!!! *** Tibalah  hari  pementasan.  Festival  di  sekolah  So  Eun  meriah  sekali.  Banyak  orang  berdatangan  sehingga  penuh  sesak.  So  Eun  pun  sekarang  sedang  bersiap  di  belakang  panggung.  So  Eun  duduk  di  meja  rias  dengan  wajah  yang  sedang  memikirkan  sesuatu.  Datanglah  Sonyul  untuk  memberi  semangat.           Annyonghaseyo  So  Eun!  Wae?/hallo So Eun,kenapa   Kok  kamu  terlihat  lesu?,  kata   Sonyul. *** Iya  nih...  aku  gak  terlalu  semangat,  kata  So  Eun  sambil  menghela  napas.           Kepikiran  Joonsshi  oppa/kakak  ya?  Apa  dia  masih  marah?           Molla/gak tahu Kurasa  bukannya  marah,  tapi  menghindar           Lalu,  apa  yang   kamu  lakukan?  Masa  kamu  diam  aja?           Aku  sudah  mengirimkan  tiket  masuk  kesini.  Aku  harap  berharap  semoga  dia  datang  kemari           Ne/ya.  Semoga.  Tapi  kamu  gak  usah  sedih  deh!  Kalo  gak  ada  Joonsshi  oppa  kan  ada  Kim  bum  yang  siap  menggantikan!  Hehehehe!,  goda  Sonyul.          Iiiiih,  Sonyura  apa  sih!!!,  kata  So  Eun  mencubiti  Sonyul  karena  gemes.           Drama  yang  dimainkan  So  Eun  sudah  sampe  setengah  jalan  tapi  sepertinya  Joon  belum  muncul  juga.  So  Eun  yang  cemas  memikirkan  itu  jadi  gak  konsen.  Kim  Bum  mendatanginya  dan  memberinya  minum.           Ah,  gomawo!/makasih,  kata  So  Eun  sambil  menerima  minuman  dari  Kim  Bum.           Gwaenchanayo?/tidak apa-apa  Wajahmu  pucat,  kata  Kim  Bum.           Gwaenchana/tidak apa-apa.  Kalo  istirahat  sebentar  pasti  baikan           Jangan  memaksakan  diri  ya?           Drama  yang  dimainkan  So  Eun  sudah  mencapai  puncaknya.  Sekarang  So  Eun  yang  sedang  memerankan  putri  tidur   malah  lebih  gugup  bukan  main  saat  harus  beradegan  yang  terakhir.  Kecemasannya  terhadap  Joon  hilang  saat  itu  juga.  So  Eun  berusaha  bersikap  profesional  tapi  hatinya  deg-degan  gak  keruan.  Ketika  Kim  Bum  datang,  So  Eun  makin  gugup.  Ah,  tenang  So  Eun!  Ini  hanya  akting!,  pikir  So  Eun.  Tibalah  adegan  pangeran  yang  di  perankan  Kim  Bum  untuk  mencium  putri  salju  supaya  terbangun.  So  Eun  terus  berusaha  menenangkan  bunyi  jantungnya   yang  makin  keras  karena  kegugupan  makin  menjadi-jadi.  Kim  Bum  masih  diam  di  tempatnya.  Gak  tau  kenapa  kok  dia  belum  mencium  So  Eun  juga.  So  Eun  membuka  sedikit  matanya  untuk  mengintip  kenapa  kok  belum  juga  adegannya.  Kim  Bum  melihat  So  Eun  yang  sedikit  membuka  matanya  lalu  menunduk  membisiki  So  Eun  sesuatu.   So  Eun  mukanya  jadi  memerah  tapi  dia  diam.  Siap  dengan  adegan  selanjutnya. ***           Huwaaaa,  chukahamnidaaaa!!/selamat   Drama  kita  sukses!!!,  seru  ketua  yang  memimpin  drama.  Semua  merayakan  dengan  gembira.  Sonyul  yang  tadinya  duduk  di  bangku  penonton  mendatangi  So  Eun.          So  Eun!!  Aktingmu  tadi  bagus  lho!!!,  seru  Sonyul.           Gomawo!/makasij  Ah,  untunglah  sudah  berakhir!,  kata  So  Eun  sambil  menghela  napas.          A,  ne  tadi  si  pangeran  cium  kamu  kan?  Odi???,  tanya  Sonyul  dengan  mata  jail.           Iiih,  matanya  biasa  aja  napa!  Eng,  ada  deh!,  kata  So  Eun  merahasiakan.           Pelit!!  Eh,  jangan-jangan  di  sini   ya?,  kata  Sonyul  sambil  menunjuk  ke arah  bibirnya.           Anio!!!/gak Sok  tau  kamu!!!,  tolak  So  Eun  tapi  wajahnya  yang  memerah  membuat  Sonyul   curiga.           Gojitmal!/jangan bohong   Benar  kan  disitu?  Hahahaha!           Anio!  Dia...  dia  hanya  menciumku  di  pipi   kok!,   kata  So  Eun  malu-malu.           Jinca?/beneran   Apa  kamu  larang  dia  menciummu  meskipun  hanya  akting?           Anio./gak   Sebelum  menciumku,  dia  berbisik  katanya  apa  boleh  aku  menciummu?  Aku  hanya  diam  aja  kok.  Dan  yah  dia  akhirnya  menciumku  di  pipi           Kecewa  ya?   Hahahaha!           Anio!/gak   Siapa  yang  kecewa!  Aku  kan  sudah  punya  namja  chingu!           Lalu  Joonsshi  oppa  tadi  datang  gak?  Kayaknya  tadi  aku  belum  lihat  dia  tuh!           Ajik./belum   Aku  gak  lihat  dia  dari  awal  drama  dimainkan.  Apa  mungkin  dia  masih  sekitaran  sekolah  ini   ya?          Mungkin  aja.  Cari  aja.  Siapa  tau  ketemu           Seketika  itu  So  Eun  langsung  mencari  Joon  di  pelosok  sekolahnya.  Tapi  sosok  Joon  gak  terlihat  sama  sekali.  So  Eun  menyerah.  Besoknya  So  Eun  mendatangi  rumah  Joon  tapi  gak  ada  di  rumah.   So  Eun  terus  mencari  dimana  tempat  yang  biasanya  Joon  datangi.  Gak  lama  sosok  Joon  terlihat  di  sebuah   cafe.  So  Eun  mendatanginya.  Tapi  baru  aja  mau  menegurnya  Joon  didatangi  seorang  yeoja.  Siapa  yeoja  itu?  Tapi  kok  kayak  pernah  lihat  ya?,  pikir  So  Eun.           Ada  seseorang  yang  menepuk  bahu  So  Eun.  Ternyata  Kim  Bum.           So  Eun?  Ngapain  disini?,  tanya  Kim  Bum.           Anio./gak  Aku  hanya  lewat  kok!,  kata  So   Eun  membalikkan  badannya.          Lho,  bukannya  itu  namja  chingumu?  Ngapain  dia  disana?          So  Eun  gak  memperdulikan  pertanyaan  Kim  Bum  dan  malah  memilih  pergi.  Kim  Bum  mengejarnya.          So  Eun!  Waeyo?/kenapa   Kok  lari?,  kata  Kim  Bum  sambil  memegang  tangan  So  Eun.  So  Eun  menangis.           So  Eun?           So  Eun  menyeruput  sedikit  coklat  hangatnya.  Dia  sudah  kembali  tenang.           Jadi,   kalian  sedang  bertengkar  ya?  Kenapa  dia  gak  maafin  kamu?,  tanya  Kim  Bum.          Anio!/gak   Oppa  bukan  orang  seperti  itu.  Dia  baik.  Akulah  yang  menjahatinya.  Aku  melupakannya   karena  sibuk  dengan  urusanku  sendiri           Kalo  dia  baik  kok  dia  jalan  sama  yeoja  lain  dan  menghindarimu?  Itu  namanya  selingkuh  kan?          Itu...  itu...  bukan...  aku  gak  tau.  Mungkin  aja  yeoja  itu  temannya.          Kalo  mau  menangis,   aku  bisa  pinjamkan  bahuku  kok!,  kata  Kim  Bum.          So  Eun  menoleh  ke  arah  Kim  Bum.  So  Eun  terkejut  melihat  ekspresi  wajah  Kim  Bum  yang  lain  dari  biasanya  itu.  Wajah  Kim  Bum  memerah.   Keanehan  terjadi  lagi  pada  perasaan   So  Eun.  Aigu,  kenapa  wajahnya  begitu?  Aku  kan  jadi  gak  tau  harus  apa!,  pikir  So   Eun. ***         So  Eun  yang   penasaran  dengan  kejadian  kemarin  kembali  menemui  Joon.  Dan  lagi-lagi  dia  menemukan  Joon  dengan  yeoja  yang  dilihatnya  kemarin  itu.  So   Eun  menghampiri  mereka.          Joon  oppa!  Kemana  aja  oppa  selama  ini?  Aku  khawatir!,  seru  So  Eun.           Siapa  yeoja  ini   Joon?,  tanya  yeoja  yang  bersama   Joon.          Mantan  yeoja  chinguku!,  kata  Joon  yang  membuat  So  Eun  kaget  setengah  mati.           Oppa?  Kenapa  oppa  bilang   begitu?  Kita  kan  belum  putus!,  kata  So  Eun.          Bukannya  kamu  selingkuh?  Itu   sudah  cukup  dari  kata   putus!,  seru  Joon.          Aku  gak  pernah  selingkuh  oppa!  Lalu   siapa  yeoja  di  sampingmu?          Dia?  Dia  yeoja  chinguku  yang  setia   gak  sepertimu!,  kata  Joon  sambil  mencium  yeoja  itu.  So  Eun  yang  gak  sanggup  melihat  pemandangan  itu  berlari  meninggalkan  mereka.  Hatinya  hancur.  So  Eun  dituduh  mengkhianati  tapi  sebenarnya  dia  telah  dikhianati. *** So  Eun  yang  gak  semangat  karena  kejadian  itu  membuat  Sonyul  khawatir.          So  Eun,  lupakan  aja  namja  gak  jelas  kayak  gitu!  Ngapain  sih  kamu  masih  mengingatnya!,  seru  Sonyul.         Bukan  itu..  aku  masih  gak  ngerti  kenapa  aku  malah  dituduh  selingkuh padahal  aku  gak  melakukannya!          Benar  juga  sih.  Apa  kamu  gak  coba  cari  tau  lagi?  Mungkin  kemarin  dia  sengaja  manas-manasin  kamu!  Bikin  kamu  cemburu!          So  Eun  mengikuti  saran  Sonyul  dan  berusaha  mencari  Joon   lagi.  Dia  masih  gak  ngerti  kenapa  dia  dituduh  selingkuh.  Joon  terlihat  sedang  nongkrong  dengan  teman-temannya.          Joon  oppa!,  sapa  So  Eun.          Ngapain   kamu  kemari?,  tanya  Joon  dingin.          Kenapa  Joon  oppa  menghindariku?  Dan  kenapa  kamu  menuduhku  selingkuh?         Karena  kamu  membosankan!,  seru  Joon.         Oppa?        Apa  kamu  pikir  aku  serius  menyukaimu?  Dasar  yeoja  lugu!,  kata  Joon  sambil  memegangi dagu  So  Eun.          Wah,  jahat  banget  kamu  Joon!  Sampe  yeoja  itu  jadi  bengong  karenamu!,  seru  salah  seorang  teman  Joon.          Apa  maksud  oppa?  Jadi   oppa  mempermainkanku?           Joon  tertawa  nyaring.  Teman-teman  Joon  juga  ikut  tertawa.          Kamu  lumayan  manis  tapi  ternyata  gampang  dibodohi!,  seru  Joon.  Yeoja  yang  kemarin  bersama   Joon   datang.  Dan  So  Eun  ingat  siapa  yeoja  itu.           Kamu  bukannya  Kim  Hyurin?  Yeoja  yang  disukai  Jiyong?,  tanya  So  Eun.          Kok  kamu  tau  namaku?  Kamu  siapanya  Jiyong?,  tanya  Hyurin.         Aku  sepupunya  dan  ternyata  ini  yang  dimaksud  Jiyong!  Kenapa  kamu  menyakitinya?  Bukannya  kamu  menyukainya?          Menyukainya?  Aku  gak  pernah  menyukainya  karena  aku  sudah  lama  berpacaran  dengan   Joon         Mwo?/apa   Jadi  kamu  dan  Joon  oppa  pacaran?        So  Eun,  So  Eun!  Awalnya  kupikir  kamu   menarik  untuk  jadi  mainanku  tapi  ternyata  kamu  sangat  membosankan!          So  Eun  yang  sudah  gak  tahan  dengan  kondisi  itu  mau  menangis.         Ya!!/hey  Siapa  kamu???,  teriak  salah  seorang  teman  Joon.          So  Eun?  Gwaenchanayo?/tidak apa-apa,  tanya  namja  itu.          Kim  Bum?  Wae?/kenapa,  tanya  So  Eun  heran  kenapa  Kim  Bum  bisa  tau  dia  ada  di  sana.          Wah,  wah  kesatria  penolong  So  Eun  sudah  datang  rupanya!,  seru  Joon.          Kenapa  kamu  menyakiti  So  Eun?  Bukankah  kamu  namja  chingunya?,  seru  Kim  Bum.          Itu  bukan   urusanmu!   Lagipula  ngapain  kamu  disini?  Mau  jadi  kacungnya??,   tanya  Joon. *** Tanpa  babibu,  Kim   Bum  memukul  Joon  sampe  jatuh.          Joon!,  teriak  Hyurin.          Itu  pukulan  yang  pantas  buatmu!,  seru  Kim  Bum.  So   Eun   terkejut  dengan  tindakan  Kim  Bum  barusan.   Joon  berdiri  lalu  memukul   balik  Kim  Bum.  Terjadi  perkelahian  diantara  mereka.  So  Eun  berusaha  menghentikannya.          Hentikan!!!  Aku  mohon  jangan  berkelahi!!,  seru  So  Eun.  Tapi  mereka  terus  saling  memukul.  Karena  gak  berhenti  juga,  So  Eun  nekat  menjadi  penghalang  di  tengah  perkelahian  mereka  dan  nyaris  terpukul.          Ya!!!/hey  Kamu  gak  usah  ikut-ikutan!,  seru  Joon.          Aku  mohon  berhenti!!!  Jangan  berkelahi  lagi!,  kata  So  Eun.          Perkelahian  mereka  mengundang  orang-orang  untuk   berdatangan  melihat.  Sadar  orang-orang  datang,  Joon  dan  teman-temannya  kabur.          Ya!!  Chakkaman  Joon  oppa!!/tunggu kak joon,  seru  So  Eun.  Joon  berbalik  ke  So  Eun.          Ini  kukembalikan  kalungmu!!!,  kata  So  Eun  memberikan  kalung  itu  ke  Joon.  Plakkk!!!!!  So  Eun  menampar   Joon.  Joon  terdiam.  So  Eun  membantu  Kim  Bum  berdiri  dan  meninggalkan  tempat  itu. ***         So  Eun  hanya  diam  saja  saat  mengobati   luka-luka   Kim  Bum.  Kim  Bum  pun  gak  bicara,  hanya  memandangi  So  Eun.         Aya!/aduh  Pelan-pelan  dong!,  seru  Kim  Bum.        Kenapa  kamu  senekat  itu??,   tanya  So  Eun.        Miane,/maaf  aku  gak  sengaja  melihatmu  bersama  mereka        Aku  masih  bisa  mengurusi  masalahku   sendiri  kok!  Jadi,   kamu  gak  usah  ikut  campur!          Ya!  Jelas  dia  menjahatimu,  masa  aku  gak  boleh  membelamu?         Sudahlah!  Pokoknya  gak  boleh!         Aku  hanya  merasa  risih  melihatmu  bersamanya         Wae?/kenapa         Karena  aku  selalu  mengawasimu.  Aku  gak  bisa   melupakanmu  sejak  perpisahan  kita  waktu  itu        So  Eun  terkejut  mendengar  pernyataan  Kim  bum.        Kim  Bum  aku...          Miane.../maaf  Ngomongku  ngelantur!  Pokoknya  kamu  jangan  sedih   karena  namja  kayak  gitu  ya!         So  Eun  semalaman   kepikiran  terus  pernyataan  Kim  Bum.  Perasaannya  jadi  aneh  tiap  kali  teringat   hal  itu.  Sikap  Kim  Bum  juga  kayak   biasanya.  Gak  terlihat   seperti  menyatakan  kayak  kemarin.       Ya!  Ada  apa  antara  kamu  dan  Kim  Bum?,  tanya  Sonyul.       Eh?  Anio.../gak  aku  dan  dia  gak  kenapa-kenapa  kok!        Apa  kamu  sudah  tau  kalo  Kim  Bum  mau  pindah?        Mwo?/apa   Kok  aku  gak   tau?       Memang  dia  gak  bilang  karena  dia  tentunya  gak  mau  kamu  sedih!  Mungkin  dia  baru  kasih  tau  yang  lainnya  juga  kalo  sudah  mau  pindah!          So   Eun  terlihat  cemas  dan  gelisah.        A,  ne/ohya  dia  titip  surat  buatmu!  Cepat  cari  dia  sana!         So  Eun  langsung  berlari  mencari  Kim  Bum.  Kesana   kemari.  Di  tengah  jalan  akhirnya  dia   menemukan  sosok  Kim  Bum  dan  langsung  memeluknya.         Kim  Bum  aku  mohon  jangan  pergi!  Aku  baru  menyadari  perasaanku!,  seru  So  Eun.          Ya!  Apa  maksudmu  aku  pergi?  Aku  gak  kemana-mana  kok!,  tanya  Kim  Bum  melepaskan  pelukan  So  Eun.         Eh?  Bukannya  kata  Sonyura   kamu  mau  pindah?  Ini  surat  yang  dia  berikan,  kata  So  Eun  memperlihatkan  suratnya.  Mereka  membukanya  bersama.         PABO/bodoh           Begitulah  isi  tulisan  Sonyul.  Mereka  terjebak  oleh  jebakan  Sonyul  yang  usil.                   Aigu/aduh...  kok  kamu   bisa  percaya  aja  omongan  Sonyura???          Habisnya  kupikir  beneran  kamu   mau  pindah!          Apa  kamu  takut  kalo  aku  pindah  beneran?          Eh?  Itu...           Lalu  apa  maksudmu  dengan  kata-katamu  yang  bilang  aku  baru  sadar  perasaanku!  Tadi  itu?          So  Eun  sudah  gak  bisa  menyangkal  perasaannya  lagi.         Sebenarnya  Kim  bum  aku  suka...         Stop!!!  Aku  gak  mau  kalo  kamu  yang  nyatain!  Biar  aku  yang  nyatain!  Aku  suka  kamu  So  Eun.  Miane  kalo  aku  sempat  memutuskanmu.  Perasaanku   padamu masih  belum  hilang  dan   gak  berubah  seperti  dulu!          So  Eun  menangis  bahagia   mendengar  pernyataan  Kim  Bum.  Mereka  berpelukan  dengan  erat.  Kim  Bum  tersenyum  ke  So  Eun  begitu  juga  So  Eun.  Kim  Bum  mendekatkan  wajahnya  ke  So  Eun  dan  So  Eun  malah  menutup  matanya.  Kim  Bum  tersenyum   melihat  So  Eun  dan  membisikinya,  Apakah  sekarang  aku  boleh  mencium  bibirmu? End Makasih banyak teramat sangat untuk kalian yang sudah mampir dan dukung cerita ini Semoga hidup kalian makin berkah *aaaamiiin *kalian bisa menemukan cerita ini di j*****a, whatpad dan dreame Jangan lupa klik like,komen share kalo kalian suka Supaya author tambah semangat nulisnya Sampai ketemu di next project See you next time Thank you guys Bye bye                                                                            

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
260.9K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.9K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
380.6K
bc

Satu Jam Saja

read
593.4K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
614.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook