Episode 2

1074 Words
Tengah malam Cleo bermimpi ada seorang lelaki tua yang menghampirinya, lelaki itu datang sambil membawa batu hitam sama seperti batu hitam yang dimilikinya. "Cleo, kau tahu kalau Batu hitam ini memiliki kekuatan yang luar biasa kenapa kau tidak memanfaatkannya," ucap lelaki itu. "Siapa kau? Dari mana kau tahu namaku?" tanya Cleo. "Itu tidak penting Cleo, coba lihat dirimu apa kau tidak ingin seperti Titan menjadi penguasa di Kerajaan Sarkuella dan di hormati seluruh rakyatnya?" tanya lelaki tua itu. Cleo terdiam ia lalu terbayang penduduk Madannsi yang sangat menghormati Titan bahkan mereka rela menyerahkan nyawanya untuk Titan. "Cleo Dayypen kenapa tidak kau saja yang menjadi Raja Sarkuella," kata lelaki tua itu tersenyum licik. "Itu tidak mungkin Titan adalah Sahabatku!" teriak Cleo. "Sahabat itu tidak penting Cleo yang terpenting Kekuasaan kau akan memiliki segalanya jika kau menjadi Raja," ucap Lelaki tua itu terus mempengaruhi Cleo. "Tidak. Aku tidak akan menghianati sahabatku," kata Cleo. "Kau jangan bodoh Cleo, lihat Aku...," Lelaki tua itu menatap tajam Cleo, keluar cahaya hitam dari kedua bola matanya mengarah ke arah mata Cleo Dayypen. Cahaya hitam itu perlahan terus masuk mempengaruhi hati dan pikiran Cleo. Cleo mulai merasakan panas di sekujur tubuhnya. "Aaaahhhhhh!" teriak Cleo terbangun dari mimpinya. "Untung saja cuma mimpi, tapi kenapa mimpi itu seperti nyata" guman Cleo. Saat merasakan tubuhnya sedikit panas, ia lalu merebahkan tubuhnya kembali mencoba untuk menutup matanya lagi. ********** Sinar matahari mulai menampakkan wujudnya menyinari megahnya Kerajaan Sarkuella, terdengar suara Riuh dari balkon Kerajaan Suara riuh itu terus bergema sampai ke kamar tamu kerajaan dimana Cleo Dayypen beristirahat. "Bunyi apa itu, berisik sekali," guman Cleo. Cleo membuka matanya, lalu melangkahkan kakinya keluar untuk melihat apa yang terjadi di sana. Cleo tertegun ketika melihat Titan baru saja memakai mahkota barunya yang terbuat dari emas dan berlian yang sangat indah, semua penduduk bersorak sambil bertepuk tangan melihat Raja Titan Madannsi berdiri di atas balkon kerajaan dengan mahkota kebesarannya yang baru. Tiba-tiba terbesit rasa iri dan dengki di dalam hati Cleo Dayypen. "Seharusnya kau yang memakai mahkota itu Cleo bukan Titan," guman hati Cleo. "Cleo! sedang apa kau di situ kemarilah!" teriak Titan tiba-tiba memanggil Cleo. Cleo berjalan mendekati Titan Madannsi, Titan langsung merangkul Cleo saat ia berada dekatnya. "Cleo bagaimana kalau kita berburu hari ini!" ajak Titan. "Maaf Titan, hari ini aku tidak bisa, aku harus ke Rumah Paman dan Bibiku semenjak bertahun-tahun aku bertapa sampai sekarang aku belum menemui mereka," kata Cleo. "Baiklah kalau begitu kita pergi lain hari, sekarang aku pergi bersama beberapa pengawalku saja," kata Titan. Titan lalu pergi bersama pengawalnya menuju hutan, sedangkan Cleo pergi ke ruang makan kerajaan mencari makanan karena perutnya terasa lapar. "Pelayan cepat ambilkan aku makanan," ucap Cleo. "Maaf Tuan, kami tidak bisa melayani orang yang bukan anggota keluarga kerajaan, kalau Tuan mau makan Tuan bisa ambil sendiri di dapur kerajaan," jawab pelayan itu. "Beraninya kau berbicara lancang seperti itu!" teriak Cleo marah. Pelayan itu hanya menunduk ketakutan lalu pergi meninggalkan Cleo Dayypen, Cleo kembali ke kamar tamu ia memukul dinding kamar meluapkan amarahnya. "Aku pastikan suatu hari nanti semua pelayan itu akan tunduk di kakiku," umpat Cleo merasa terhina. Cleo Dayypen lalu pergi ke Rumah Paman dan Bibinya, tetapi sampai di sana Cleo langsung mendapat omelan dari bibinya. "Dari mana saja kau selama ini Cleo apa kau lupa sama paman dan bibimu?" tanya Bibi Cleo marah. "Maaf Bi, selama ini aku pergi bertapa untuk menambah kekuatanku," jawab Cleo. "Untuk apa kau bertambah kuat kalau kau tidak bisa menjadi Raja, lebih baik kau membantu bibimu ini mengurus pamanmu yang sudah tua sering sakit-sakitan!" teriak Bibi Cleo. Cleo Dayypen merasa sakit hati Mendengar kata-kata Bibinya, bagaikan ribuan pedang menusuk tepat di jantungnya. Cleo lalu pergi meninggalkan Rumah paman dan bibinya. "Hei...Cleo mau kemana kau!" teriak bibi Cleo. Cleo Dayypen tidak menghiraukan teriakkan Bibinya, ia pergi ke sebuah Gua di dekat jurang. Tiba-tiba datang lelaki tua yang pernah muncul di dalam mimpi Cleo Dayypen. "Bukankah kau pak Tua yang ada di dalam mimpiku?" tanya Cleo. "Iya Cleo," jawab Pak tua itu. "Mau apa kau sebenarnya kenapa kau menemuiku?". "Cleo, aku datang untuk membantumu sadarlah Cleo. Apa kau mau selamanya seperti ini di hina dan tidak di hormati oleh semua orang," ucap Pak Tua itu memegang pundak Cleo. Cleo terdiam lagi-lagi ia teringat dengan ucapan pelayan itu dan Bibinya yang menyakitkan hatinya. "Iya Pak Tua, kau benar aku tidak bisa selamanya seperti ini aku harus menjadi Raja,". "Bagus Cleo, tapi kau harus memiliki strategi untuk merebut Kerajaan Sarkuella dari tangan Titan karena ia memiliki kekuatan Pedang Petir yang kuat,". "Bagaimana caranya Pak Tua?” tanya Cleo. "Kau harus terus berpura-pura menjadi sahabatnya saat ia lengah kau serang dan habisi Dia juga seluruh keluarganya," jawab pak Tua. "Baiklah Pak Tua, aku akan melakukannya," ucap Cleo tersenyum licik. Kini mata dan hati Cleo Dayypen sudah di butakan dengan ambisinya untuk menjadi Raja, Cleo kembali ke kerajaan Sarkuella dan mulai merencanakan kejahatannya. ****** Di sisi lain Titan sedang murka dengan beberapa pengawalnya karena kebodohan para pengawalnya ia tidak bisa mendapatkan buruannya, Titan tidak bisa menggunakan kekuatannya untuk menangkap buruannya jika ia menggunakannya, buruan itu pasti mati sedangkan Titan harus menangkapnya hidup-hidup. "Ini semua karena kalian hari ini aku tidak bisa mendapatkannya!" teriak Titan. "Maafkan kami Raja," ucap Para pengawal itu sambil menundukkan kepalanya. "Kalau saja kalian cepat menangkapnya aku pasti bisa mendapatkan Rusa itu, karena kelalaian kalian, mulai hari ini kalian akan aku hukum di Ruang bawah tanah!" teriak Titan. "Jangan Raja, jangan hukum kami," ucap para pengawal itu memohon. "Pengawal kurung mereka semua di Ruang bawah tanah!" perintah Titan. kepada pengawal lainnya, ia tidak memperdulikan para prajurit itu memohon ampun padanya karena Titan sangat marah, ia tidak bisa memberikan Hati Rusa untuk Ibunya Demina yang saat ini sedang sakit. Cleo Dayypen yang baru saja kembali ke kerajaan menyaksikan Titan yang sedang memarahi beberapa pengawalnya, Cleo tersenyum licik ia lalu berjalan menuju Ruang bawah tanah untuk menemui para pengawal itu. "Apa kesalahan kalian sampai kalian di kurung di sini?" tanya Cleo. "Kami tadi gagal menangkap buruan Raja," jawab salah satu pengawal itu. "Ow begitu, aku akan membantu untuk membebaskan kalian tapi dengan satu syarat,". "Apa itu?" tanya para pengawal itu. "Kalian harus menjadi anak buahku dan membantuku merebut Kerajaan Sarkuella, apa Kalian bersedia?" tanya Cleo. "Baik Tuan, kami bersedia," jawab para pengawal itu. Cleo Dayypen lalu membebaskan para pengawal itu tanpa sepengetahuan Titan Madannsi, Cleo tersenyum puas karena Rencana liciknya mulai berjalan mulus. ia akan terus mendekati para pengawal lainnya agar mereka semua berpihak padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD