apil yang sedang berlari tergesah gesah bersama kedua sahabatnya karena waktu yang sudah menunjukan pukul 07.28 pagi sedangkan jam 7.30 mereka sudah harus ada di ruangan pertemuan untuk bertemu dengan dokter senior yang akan menjadi pendamping mereka selama melaksanakan koas di rumah sakit itu
"mati nih kita mit! pril! 2 menit lagi jam 7.30 sedangkan ruangan yang harus kita datangin tuh di lantai 2" kata lia
"iyah ya ampunnn" mereka berbicara saat berada di dalam lift
akhirnya mereka tiba di lantai dua rumah sakit itu
tok..tok..tok...
"masuk" kata dokter yang ada didalam ruangan itu
"pagi dok! kami yang akan koas di rumah sakit ini dok! kata april
"ohh iya yah... kenalin saya saya dokter fani"
"saya april dok"
"saya aulia dok"
"saya mita dok"
kata mereka memperkenalkan diri sambil menjabat tangan dokter fani
***
Di kantin rumah sakit tio yang sedang menunggu pesanannya bersama abi terus memikirkan wanita yang sudah membantu faisal dan tian kemarin. Wajah wanita tersebut terus saja membekas di pikiran tio ditambah lagi perkataan abi bahwa dia melihat wanita itu tadi. Tapi apa benat perempuan yang abi lihat betul wanita itu? Tapi apa yang dia lakukan disini? Apa ada keluarganya yang sakit? Tio terus bertanya pada dirinya sendiri di dalam pikirannya dan dia tidak sadar kenapa dia harus penasaran dengan semua itu...
*****
setelah beberapa saat akhirnya dokter fani mengajak mereka bertiga untuk pergi memeriksa keadaan pasien2 yang sebelumnya sudah di tangani oleh dokter fani
setelah beberapa ruangan yang sudah mereka masuki dan beberapa paisen dokter fani yang sudah diperiksa.akirnya mereka masuk di satu kamar tempat pasien VIP
"pagi dok" sapa dokter fani kepada salah satu dokter yang ada di dalam kamar pasien itu
april mengerutkan keningnya saat memasuki kamar pasien itu setelah melihat orang-orang yang ada di dalamnya
":pagi dok" sapa april, mita dan aulia kepada dokter tadi karena mereka bertiga tau bahwa dokter tersebut merupaka dokter Nisrayanti spesialis jantung yang juga merupakan direktur rumah sakit ini
"pagi" balas dokter nisra sambil tersenyum manis kepada semua orang yang menyapanya
tiba-tiba....
"lohhh.. lo kan yang kemarin"
semua orang yang ada didalam ruangan itu heran termasuk 2 orang pasien yang satu sedang berbaring di ranjang karena kakinya yang di gips karena keseleo dan satunya lagi sedang duduk bersama teman temannya dengan tangan dan kepala yang sedikit di perban. kecuali april, tio, dandy, kifli, dan aldi yang mendengar ucapan abi yang tiba-tiba
"Heh nyet.. siapa yang sih yang lo maksud?" Tanya tian keheranan
"Cewek itu.." tunjuk abi ke arah april dan langsung mendapat pukulan dari dandy
"Wahhhh... mentang mentang cewe cantik loo jadi sok kenal sama dia yah! Dasar monyet!!" Sewot kifli
"Dia itu yang udah nolongin faisal sama tian" kata tio datar
"Hah! Serius? Dia yang udah nolongin gue?" Tanya tian dengan semangat dan mata seperti akan keluar tetapi hanya mendapati anggukan dari tio dan abi
"Pantesan aja kemarin pas abis jatuh gue kaya mimpi di bagunin bidadari ternyata itu beneran nyata? Terus gue beneran ketemu bidadari gue di kehidupan nyata ya ampun" sambung tian antusias dan mendapatkan jitakan di kepala dari abi dan aldi
Yang lainnya hanya geleng geleng mendengarnya
"Kamu ini bukannya makasih malah ngomong ngelantur! Dasar anak nakal!!" Kata dokter nisra seperti ingin menerkam faisal dan yang di omeli hanya nyengir kuda saja
"Makasih ya..?"
"Nama saya april dok"
"Iya. Dokter april makasih karen sudah nolongin dua anak nakal ini yahh" lanjut dokter nisra kepada april
"Iya. Makasih dokter ap..rill udah nolongin akuu heheh" kata faisal
"Saya juga makasih dok" tian yang juga berterima kasih sambil tersenyum semanis mungkin ke arah april
"Maaf kemarin karena panik kita semua enggak ada yang ucapain makasih heheh.." kata dandy
"Yaudah tio mama pergi dulu. Awas yah kaliah bertuju kalau sampai buat maslah lagi dan hal kaya gini kejadian lagi mama bakalan bilang sama papa buat ngirim kalian ke kampung mama buat bantuin om sama tante dari tio buat bantu ngurus ternak sapi mereka selama sebulan dan telfon orang tua kalian buat ambil semua fasilitas yang ada sama kalin tanpa apapun!! Biar kalian tau rasa" ketus dokter nisra membara
Dari situlah april menyimpulkan bahwa tio merupakan anak dari dokter nisra
"Kalau begitu saya permisi yahh" kata dokter bisra sambil tersenyum kearah dokter fani, april, lia, mita dan suster yang ada. Mereka juga tersenyum ke arah dokter nisra
Dan saat dokter fani bersama april, lia dan mita memeriksa keadaan faisal. Dokter fani menjelaskan kondisi terkini dari faisal kepada ke enam teman faisal itu karena orang tua faisal memang masih dalam perjalanan dari singapura usai menjenguk adik faisal yang berkuliah disana
Sedangkan tio terus saja menperhatikan april sejak tadi dalam diam. Sambil terus mengaguminya dalam hati dan pikirannya hingga april menghilang dari ruangan itu
***
April yang sedang beristirahat di ruangan yang sudah disediakan untuk mereka bertiga mendapat sebuah telfon di hpnya
"Halo.. assalamualikum"
"Kenapa pak?" Tanya april kepada bapaknya yang menelfon atau lebih tepatnya bapak tirinya
"Heh.. anak bodoh!! Kenapa baru angkat telfonmu hah?!"
"Dari mana saja kau! Berani beraninya kau mengabaikan telfon dariku tadi.."
April hanya menghela nafasnya mendengar kemarahan bapaknya itu
"Kenapa diam saja! Apa mulutmu sudah terkunci sampe enggak mau ngomong hah?!"
"April kan lagi di rumah sakit pak.. lagi kerja, ini aja baru istirahat"
"Alahh alasan saja kamu!! Benar benar tidak tau untung kamu udah dibayarin biaya sekolahnya waktu SMA tetap saja tidak tau diri!!"
"Memangnya kenapa bapak nelfon?" Jawab april karena tidak ingin menanggapi omelan baoaknya itu
"Huh! Bapak cuman mau nyuruh kamu buat bilangin sama keluarga ayahmu itu jangan pernah datang kerumah ini dan nemuin kamu lagi karena mereka itu enggak ada hak buat datang ke rumah ini aplagi ketemu kamu yang tidak ngebiayain sekolah kamu waktu SMA"
"Karena cuman saya saja yang dulu capek capek buat biayain sekolah mu waktu itu dan saya tidak mau bantuan dari mereka!!.."
"Awas saja kalau kamu juga masih berani buat ketemu sama keluarga ayamu itu bahkan ayahmu juga tidak boleh. Karena kalau sampai kamu ketahuan ketemu sama mereka saat itu juga saya bakalan minta uang yang sudah saya pakai buat biayain sekolah mu dulu langsung dibalikin!!" Kata bapak april yang langsung memutuskan sambungan telfon tanpa mendengar perkataan april
April hanya menghela nafasnya dengan berat setelah sambungan telfon itu mati