Setelah meredakan keterkejutannya, Anna seketika berbalik tajam ke arah Yana. Dengan cepat, tangannya kembali menunjuk ke arah Kafka yang berjalan mendekat. "Yana, aku pikir dia adalah pacarmu yang memberimu hickey panas di tubuhmu?! Bagaimana bisa dia adalah mantan suamimu?" Yana memerah sekujur tubuh! Mulut Anna sungguh luar biasa! Bagaimana bisa dia berkata begitu di saat seperti ini?! "Anna, tidak bisakah kamu diam saja?" sahut Yana dengan kesal. "Pacar? Apa maksudmu? Kamu siapa? Kenapa bisa ada di sini?" sela Kafka tidak senang, berbalik tajam ke arah Anna yang masih saja bersikeras dan tidak mengerti situasinya. "Kamu sudah lupa, ya? Aku adalah Anna! Aanita yang satu kamar dengan Yana! Kamu sempat mencarinya di kamarnya, bukan? Aku pikir kamu adalah pacar barunya! Ternyata ada

