Hari-hari berlalu cukup tenang selama Kafka telah kembali. Amarahnya juga sudah lebih baik daripada terakhir kali. Dia juga tidak pernah menyinggung tentang kedatangan Sergio dan hadiah-hadiah mewah yang dibawa olehnya. Melihatnya yang kembali menemaninya di rumah sakit, bahkan mulai ikut berpuasa bersama para pengawal, Yana semakin tidak tahan untuk bertanya banyak hal kepadanya. “Kamu sudah berada seminggu di sini dan tidak pernah pergi lagi. Apa kamu tidak khawatir dengan kekasihmu?” tanya Yana dengan suara gugup, meliriknya takut-takut yang sedang duduk di sebelahnya. Sarapan pagi yang terlihat lezat di depannya menjadi tidak menyenangkan di mata sang wanita. Suasana dengan kehadiran Kafka membuatnya seksa napas, sulit menikmatinya dengan baik. Dia memang sangat perhatian, tapi ha

