Bab 129 Simpanan Nomor Satu

1665 Words

Pada hari berikutnya, Yana terbangun agak siang. Matanya terbuka dengan tatapan bingung dan tidak mengerti. “Ei... apa semalam aku hanya mimpi, ya?” batinnya tidak mengerti, mengerjapkan mata menatap langit-langit kamar perawatan. Tidak ada Kafka di sebelahnya. Tidak ada tanda-tanda dia pernah berada di sisinya semalam. Bahkan, semua hadiah yang dibawa oleh Sergio Antolini bersama bawahannya tidak terlihat di mana pun. Yana melihat ke sekeliling dengan saksama sekali lagi. Hening. Benar-benar hening. Pengawal Sandy juga tidak terlihat ada di mana. Yana semakin bingung. Dia mengerjapkan mata gugup, membatin menahan panik, “Ya, Tuhan! Apa otakku mulai tidak beres gara-gara penyakitku? Apa aku akan segera mati? Tidak ada yang bilang kalau penyakit leukimia akan menyerang otak. Kenapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD