"Maaf, Nona Jazada. Saya harus segera memarkirkan mobil di tempat yang seharusnya. Apakah Anda tidak apa-apa jika menunggu di sini? Saya akan kembali dalam beberapa menit. Antrian bisa sangat panjang jika saya terus menghalangi jalan di sini."
Yana melirik ke jalan setapak menuju halaman depan mansion. Ternyata, sudah ada banyak mobil yang mendekat ke arah mereka. Jika mobil mewah dan arogan Kafka Bimantara terus berada di sini, maka mereka akan menghalangi semua orang. Yana mengangguk pelan. "Silakan, aku tidak apa-apa. Aku akan tetap menunggu di sini."
Sopir itu menunduk dengan wajah bersalah dan bergegas menjalankan mobil menuju tempat parkir yang seharusnya. Yana melirik cemas ke arah Kafka yang kini sudah hilang dari tempatnya berdiri.
"Kemana dia pergi?" gumamnya kepada diri sendi
