Ketika malam hari telah tiba, Yana Jazada akhirnya terbangun dengan sekujur tubuh terasa sakit semua. Dia mendapati langit-langit kamar Kafka Bimantara menusuk matanya.
Dengan erangan pelan, Yana mencoba mengatakan sesuatu. Dia menoleh ke arah pintu, tetapi sepertinya tidak ada siapa pun di kamar itu.
Ketika Yana mencoba menarik tubuhnya untuk duduk bersandar di kepala tempat tidur, bagian bawah tubuhnya terasa sangat sakit. Sangat perih, hingga wanita itu berkeringat dingin. Kafka melakukannya dengan sangat kasar, tetapi tekniknya tidak perlu diragukan lagi. Dia benar-benar sangat ahli memuaskan wanita.
Yana tertawa muram, menyadari betapa menyedihkan keadaannya. Dengan wajah dingin, dia membatin, “Berapa kali dia melakukannya dengan Mala sampai dia begitu ahli melakukannya?”
Selama
