"Kafka, kamu gila! Beraninya melakukan hal seperti ini kepada perempuan yang tidak bisa melawan sama sekali! Dasar kejam! Tidak berperasaan!" kata Yana dingin, menatapnya benci. Kafka tersenyum jahat, membuat Yana merasakan ketakutan yang luar biasa. Sekujur tubuhnya gemetar semua! "Kejam? Kamu baru menyadari hal itu? Atau pura-pura bodoh? Aku tidak peduli siapa lawanku. Selama dia membuatku kesal, maka aku akan membalasnya berkali-kali lipat." Yana sudah merasakan matanya mulai memanas. Dia ingin menangis. Melihat mantan suaminya yang kini benar-benar gila dan tidak masuk akal, membuat hatinya sangat sesak! Baru saja pulang, tapi dia malah mencium dan menggigit bibirnya hingga berdarah. Pria gila macam apa dia ini? Yana yang sedang tenggelam dalam dunia lamunan kecilnya seketika t

