Setelah beberapa menit berlalu yang berada dalam suasana mencekam, akhirnya empat pengawal membawa Pak Handi dan Mia ke ruang tamu. Tubuh kedua orang itu dihempaskan kasar ke lantai. Wajah Mia sudah tampak babak belur daripada sebelumnya, Lebih buruk dan dari sekujur tubuhnya basah oleh air. Sepertinya, dia baru saja disiram agar bisa lebih sadar. Sementara itu, Pak Handi yang tampak lebih tua dalam semalam, gemetar hebat dengan wajah penuh memar dan sebelah matanya bengkak parah. Rambutnya juga sangat acak-acakan. Kedua orang itu menangis ketakutan, hendak mengatakan sesuatu, tapi sepertinya takut untuk bersuara. Di sisi lain, Yana yang melihat keduanya yang mulai memohon dengan kedua tangan di depan tubuh masing-masing, akhirnya hanya bisa tercengang dalam diam. Tubuhnya membeku deng

