Jatuh Cinta pada Manusia

1863 Words
Pelan-pelan Marliani masuk ke kehidupanku, menjadi bagian dari hidupku dari kisah keseharian ku. Keluarga, teman, sahabat dan kerabat mulai dia dekati satu persatu, meski sebagian dari mereka ada yang tidak menyadarinya. Tak terasa dengan berjalannya waktu kedekatan ku pada Marliani sudah terhitung hampir setahun, sebelum akhirnya aku memutuskan menerimanya jadi sahabatku seperti sekarang ini. Kami jadi sangat akrab dan semua itu karena kejadian dimana dia mengalami patah hati yang teramat sangat. Patah hati pada manusia yang menolak cintanya dan itu membuat aku harus terpaksa menerimanya karena rasa simpati ku sebagai manusia. Sungguh mana aku tega melihat ada yang menderita karena cinta. Apalagi dia perempuan dan ada di sekitarku, sekalipun dia hantu bagiku dia sama saja seperti manusia, karena aku begitu jelas berinteraksi dengannya. Meski menurut kalian dia adalah sosok tak kasat mata alias Hantu. **** Aku tergabung dalam sebuah komunitas yang berhubungan dengan dunia astral, ada beberapa grup yang aku ikuti dan sebagian dari mereka adalah orang-orang yang baik, ramah dan menyenangkan, meski cuma di dunia maya semua baik dan welcome padaku juga pada si M, ya … ada juga sih, yang nggak! meski mereka tidak menunjukkan rasa ke tidak suka an mereka, si M selalu berbisik padaku, jika ada yang gak pas, ya ... salah satunya orang-orang yang ramah, yang tersenyum tapi di belakang kebalikannya. Aku tidak begitu saja, mempercayai apa yang dikatakan oleh si M, biasanya aku malah memberinya arahan, bahwa manusia kan memang seperti itu, bisa berubah-ubah, dari rasa dan laku, termaksud aku, tapi dengan Tuhan tunjukan kita kebenaran tentang mereka itu adalah hal yang sebaiknya kita ambil jadi pelajaran untuk tidak bersifat dan berlaku demikian. Dengar ceramah singkat ku, si M hanya terdiam tanpa ngejawab sedikit pun. Pelan-pelan kami mulai beradaptasi dengan keadaan kami masing-masing, Dia dengan caranya dan aku dengan caraku dan itu membuat kami terhubung satu sama lain. Sesekali si M ikut menyimak saat aku lagi asyik ngobrol dengan teman-temanku, dia seperti juri di sebuah pertandingan, melerai jika ada sesuatu yang tidak pas dengan apa yang kami obrolkan, meskipun itu hanya dari sisi aku yang mengetahuinya. Awalnya aku mengira dia hanya ikutan menyimak, tapi hari ke hari dia mulai ikutan berkomentar, bahkan dia juga suka mengomentari karakter setiap teman-teman yang sedang ku ajak chat atau ngobrol via telepon. Si M suka memberitahuku soal sifat asli mereka, kelakuan, dan masih banyak lagi yang coba dia bisikan padaku, jika sudah seperti itu dia benar-benar jadi terlihat mirip pembaca berita, mengoceh dan sibuk sendiri. “Jangan percaya Linn, dia cuma baik di depan kamu aja,” atau “Dia itu cuma ngetes kamu aja, gak usah di ladenin.” ucapnya, saat apa yang dia ketahui tidak sesuai dengan apa yang dia lihat. Aku tahu dari semua yang Marliani bilang, aku lebih memilih mendengarkan ketimbang menyampaikan seperti yang dia mau, karena terkadang dia juga menyampaikan apa yang mereka tidak tahu. Aku tidak bisa menyampaikan apa-apa yang tidak semestinya aku sampaikan ke orang-orang yang dia bicarakan. Dari seringnya dia menyimak, ikut ngobrol, dan entah bagaimana, kok tiba-tiba dia bisa menyukai dan jatuh hati pada salah satu teman dunia maya ku. Sebut saja nama teman aku itu Joe, pria berkulit putih dan berwajah tampan itu, menarik perhatiannya. Joe adalah pria yang baru-baru saja aku kenal, meski begitu, aku sudah bisa mengetahui kalau Joe adalah pria yang baik, ramah dan menyenangkan, bukan cuma itu Joe juga mengerti tentang dunia Astral, jadi apa pun yang kita obrolin buat si M itu adalah hal yang menarik baginya. Karena jarak aku dan Joe berjauhan, jadi kami hanya terhubung melalui WA, via chat atau gak, telepon suara. Kesempatan tidak di sia-siakan oleh Marliani yang selalu mengawasi kami bahkan terkadang dia suka ikut handil dalam percakapan antara aku dan Joe. Kadang dia lebih cepat dapat info ketimbang aku yang punya Ponsel. Awalnya aku tidak berpikir sejauh itu tapi aku mulai merasa aneh karena sesekali dia membalas bahkan menghapus percakapan antara aku dan Joe, seperti yang aku bilang di sebelumnya, hal ini kedengaran memang aneh, terkadang aku merasa dia menyatu dengan diriku dan membuat aku melakukan apa pun yang ingin dia lakukan dan ingin dia katakan. Kadang aku menyadari tanpa bisa mengelak dan parahnya kadang aku juga sama sekali tak menyadarinya. Kenapa jadi malah aku yang terlihat seperti orang yang berkepribadian ganda. Apa iya orang-orang yang berkepribadian ganda seperti ini. entahlah .... Aku berusaha mengatakan padanya untuk tidak meneruskan kelakuannya tapi dasar hantu ternyata sifatnya tetap saja sama, pembohong dan gak bisa benar-benar di percaya, dia bilang okey dan nggak, tapi tetap aja dia selalu ada, saat Joe ngobrol denganku, dia tidak peduli dengan apapun termaksud dengan perasaanku, yang akhirnya membuat aku benar-benar terlihat bodoh dan salah tingkah di hadapan Joe. Mau gak mau, akhirnya aku putuskan untuk memperkenalkan dia pada Joe dan beberapa teman dunia maya ku, aku sengaja melakukan itu, meski sebagian dari mereka bisa melihat langsung sosok si M dengan cara mereka sendiri, aku tetap harus berusaha menghadirkan dia agar mereka bisa mengenal lebih jauh tentang dirinya begitu juga sebaliknya, itu pun dia sesekali mendatangi mereka dengan caranya. Aneh saja rasanya mengetahui, jika Hantu menyukai Manusia, Aku sih pernah mendengar kejadian seperti ini, tapi hanya di cerita fiksi atau di film-film saja dan kali ini berbeda karena aku mengalaminya sendiri. Syukurlah, kehadiran Marliani diterima dengan baik oleh teman-temanku, termaksud si Joe. Entah bagaimana mereka menyukainya dan entah apa yang dia lakukan, beberapa temanku bercerita jika mereka di datangi oleh si M melalui mimpi, ada juga yang melihat dengan kepekaan mereka tentunya. Marliani mulai aktif, terkadang sesekali dia ikut komen di akun sosmed ku tanpa ijin. Hal yang tadinya agak aneh akhirnya menjadi kebiasaan yang malah aneh jika tidak terjadi. Beberapa kali aku menemukan stiker WA yang tidak pernah aku kirim di salah satu chat obrolanku dengan teman-teman atau status terupdate di wall atau di story. *** Aku dan Joe mulai dekat, aku juga mulai merasa kalau aku menyukai dirinya, tapi sungguh itu diluar keinginanku, karena yang sebenarnya, aku hanya menganggap Joe adalah seorang teman yang baik dan aku respect padanya, tapi itu sangat berbeda ketika hantu si M merasuk di tubuhku, sesekali aku bisa mengendalikannya, tapi di lain waktu, aku merasa aku benar-benar menyukai Joe dan jatuh hati padanya dan aku adalah Marliani bukan aku yang sebenarnya. Namun begitu, aku tetap berusaha mengendalikan diriku, karena aku tahu ini tidak boleh dan sangat memalukan jika orang-orang sampai mengetahuinya karena kenyataannya aku gak boleh menyukai Joe, begitu pun sebaliknya. karena kami sudah sama-sama memiliki pasangan masing-masing. Aku berusaha ngobrol dengan Marliani. Saat kejadian itu, aku belum akrab dengannya, kami bahkan belum terikat persahabatan seperti sekarang ini. Aku meminta dia untuk berhenti menyukai Joe, tapi dia bersikeras tidak mau, bahkan dia pernah nekat menemui Joe dan temannya dan itu benar-benar dia wujudkan dalam sekejap. Malam itu Joe bilang padaku, bahwa dia akan ngopi bareng di satu Cafe di pinggir kota, dia dan temannya menanyakan kehadiran Marliani dan mengundang nya untuk datang kesana, Karena kebetulan saat itu Marliani ada bersamaku. Saat mendengar ajakan itu secara langsung dan tanpa basa basi lagi secepat kilat dia sudah disana menampakkan dirinya. Tentu saja aku kaget, seingat ku dulu aku pernah menyuruh dia untuk mengunjungi Joe langsung saat dia mengutarakan isi hatinya kalau dia menyukai Joe, tapi dia menolak, karena alasannya selain ada diluar kota, juga sulit, katanya, tapi kenapa begitu Joe yang mengundang dia langsung datang, dan yang anehnya lagi kata Joe dia berpakaian anggun dan terlihat sangat cantik dan semua itu aku ketahui dari Joe langsung saat kami ngobrol via telepon. Joe juga menyebutkan ciri-ciri dan penampilan dirinya. Hm ... dasar si M, giliran aku yang suruh gak mau, giliran diundang Joe, udah pake dandan segala, ternyata ... cinta bukan cuma bikin manusia berubah, hantu pun demikian. "Ya, udah kalo Joe juga suka sama kamu, kamu boleh ikut dia, jika dia setuju.” ucapku pada si M yang terlihat sangat bahagia karena habis ketemuan dengan Joe. Mendengar perkataan ku si M hanya tersenyum saja. ••• Berjalannya waktu .... Aku berusaha mengendalikan diri dengan apa yang dirasakan oleh Marliani ke Joe, karena apa pun yang dia rasakan, aku adalah perantaranya, dan aku berusaha untuk tidak terlibat jauh meski sebenarnya aku sudah terlibat secara tidak langsung. Aku takut aku jadi benar-benar menyukai pria itu. Malam itu saat aku ngobrol dengan Joe, entah bagaimana akhirnya Joe mengetahui bahwa dirinya di sukai oleh Marliani. Aku pun turut membenarkan perasaan si M itu Aku bilang ke Joe kalau Marliani menyukainya, Joe menanggapinya biasa saja, bahkan dia tersenyum bahagia, entah itu senyuman apa? tapi kenyataannya Joe menolaknya secara halus. Tentu saja ditolak, Manusia normal mana yang mau dicintai oleh hantu sekalipun Joe mengetahui bahwa Marliani sangat cantik dan anggun, Joe tetap menolak dirinya, dengan alasan karena dia hantu, gak ada alasan lain selain itu. Sejak mengetahui cintanya ditolak, Marliani terlihat sangat sedih dan itu juga membuat aku jadi ikutan sedih. Dia galau, bete dan menangis bersamaan hampir tiap malam, semua kelakuan dan apa yang dia rasakan itu mempengaruhi hubunganku dengan Joe dan itu bikin aku jadi serba salah. Masa iya aku harus memusuhi Joe lantaran dia menolak Marliani. Bukan cuma itu di waktu yang berbeda, aku juga merasakan yang si M rasakan, sedih, kecewa pokoknya galau bahkan aku juga menangis tanpa sebab. Sejak kejadian itu, setiap tengah malam, aku harus mendengar dia menangis bukan cuma aku, tapi tetanggaku pun ikut terganggu mendengar tangisannya. Tangisan seorang perempuan yang ada di pohon, tepatnya di samping rumahku. Pohon tempat yang biasa Marliani tinggali sejak aku melarangnya nongkrong di kamarku. Hubunganku menjadi sedikit renggang dengan Joe, biasa kami berbalas chat atau gak ngobrol di telepon membahas masalah gaib , tapi sejak penolakan ini kami hanya sesekali, bahkan nyaris hilang komunikasi, kami juga pernah saling marahan karena ulah Marliani. Meski demikian aku senang semua ini akan berakhir dan setidaknya Aku tidak terlihat bodoh karena bisa saja dia memanfaatkan ragaku untuk terhubung kembali dengan Joe. Untungnya Joe sedikit bijak dan memahami masalah ini. Tapi tidak dengan si M, bukan berhari-hari lagi tapi berminggu-minggu dia menangisi kisah cintanya yang di tolak oleh Joe, Joe manusia pertama yang membuatnya pertama kali jatuh cinta sekaligus yang pertama kali membuatnya patah hati karena cinta. Tidak mudah mengobati orang yang sedang patah hati, tapi melihat dia seperti itu, rasanya aku juga seperti merasakan apa yang dia rasakan, meski aku tidak pernah mengalami penolakan, tapi kali ini aku benar-benar merasakannya. Bagaimana aku bisa menganggap dia tidak seperti manusia, jika melihat caranya saja seperti manusia. Aku berusaha menasihatinya, meski aku tahu, itu sia-sia. Aku juga tidak bisa mengabaikan dia begitu saja bahkan dengan menutup kedua mata dan telinga saja, itu gak berpengaruh apa-apa tetap saja aku bisa melihat dan mendengarnya. Aku pasti sudah terlihat benar-benar sakit jiwa, menangis bersama hantu, bahkan menangisinya. Ketika sedih, hal yang paling sulit di tanyakan adalah 'Kenapa'? Lalu bagaimana aku bisa menanyakan hal itu ke dia, karena sama sekali saat sedih dan kecewa seperti saat ini si M hanya diam dan terus menangis layaknya manusia. Dia sama sekali tak menanggapi ku, dia asyik larut dalam kesedihannya. Aku berusaha mencari cara, bahkan mencoba sekali lagi berbicara dengan Joe, apa dia benar-benar tidak bisa menerima si M. Tapi jawaban Joe masih sama, meski aku menganggap ini konyol, tapi setidaknya dengan cara ini, aku sudah berusaha membantu dirinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD