ESS - Chapt 32

2058 Words

     Yang terpancar merupakan sebuah keindahan di depan mata, tak ada kata yang sanggup mewujudkan betapa Bevan merasa bahagia dengan layar komputer yang tengah menampilkan wujud mungil dari janin berusia 9 minggu, hampir saja Bevan menangis karena dokter menjelaskan bahwa semuanya dalam keadaan sehat tapi karena Rosie sudah mengeluarkan air mata, Bevan mengusap pelan pipi merona itu segera.      Menit terus berjalan hingga dokter memberikan arahan untuk bagaimana menjaga dan mengatur pola makan meski Rosie tidak mengalami pusing dan mual. Vitamin yang tertera di sana terus Bevan perhatikan, ia berencana menebusnya setelah pemeriksaan selesai.      "Bayi kita." Rintih Rosie menatap sayu wajah Bevan.      Lalu Bevan memberikan kecupan di kening juga punggung tangan Rosie. "Iya sayang, pa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD