ESS - Chapt 24.2

2059 Words

     Dipercepat! Itu yang selalu terngiang di telinga. Sampai hati saja terasa sakit, hancur tak berbekas lagi. Rosie tak pernah merasakan bagaimana bahagia itu dengan cinta, juga ia tak pernah tahu jika cinta telah membuatnya tenggelam dalam luka.      Rintihan hatinya terdengar sesak saat ia melihat sebuah hiasan angin terbuat dari kerang, di lorong di mana dulu itu mengarah ke kamar Bevan. "Kamu masih ada di situ? Pasti kamu setia 'kan?"      Bisikan untuk diri sendiri itu terdengar hingga ke telinga Persia, namun tetap keberadaan itu terlindungi sekat ruangan karena Persia tidak ingin Rosie tahu jika ia memperhatikannya. Dalam benak ia menyimpan apa yang menjadi rasa pedih berujung kesakitan, namun Persia segera menyingkir karena ia tidak akan sanggup meraup beban seperti ini.      

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD