Dalam napas dan denyut nadi saling mengenal nama dan wajah itu, dirinya sudah lama terkurung dalam penantian dan kali ini tidak untuk alasan lain Bevan membiarkan waktu akan memisahkannya dengan Rosie. Bahkan sedetikpun takkan ada celah di antara tangan dan kecupan di sekujur tubuh seksi itu. Di tengah jalanan kota Bevan tak pernah menanggapi ucapan Raymond sampai ia berada di antara garis putih sebagai kode di atas aspal, suara Raymond memang tak bisa dibiarkan lalu Bevan melepas alat bantu pendengaran. Mengetahui hal itu Raymond pun menyisihkan bibirnya. "Dasar! Kau pikir aku berbicara dengan kaca mobil mu ini?" Sepi. Tak ada jawaban karena Bevan terus menatap ke arah jalan tanpa menggubris ucapan sahabatnya. Sampai akhirnya mobil mereka berhenti di tepi jalan tepa

