Chapter 2

920 Words
Changi Airport,  1 PM  Andra meregangkan tangan nya. Ia tertidur cukup pulas walaupun perjalanan dari Jakarta menuju Singapura hanya memakan waktu sekitar 1 setengah jam.  Ia pun keluar dari pesawat dan bergegas mengambil bagasi nya.    "Good afternoon sir, where do you want to go?" tanya si supir taksi. ya, Andra sudah ada di dalam taksi.  "The Jennie Hotel Orchard Road please." Ujar nya pada sang supir. Sang supir pun mengangguk kemudian mengendarai taksinya.  Sepanjang perjalanan, Andra hanya diam melihat pemandangan Singapura melalui jendela.   Ia selalu kagum dengan negara ini walaupun sudah kali ketiga ia berkunjung. Target nya saat ini adalah untuk menaiki Singapore Flyer yang terkenal setelah kemarin berhasil berkeliling Singapura dengan hanya menggunakan sepeda dan menaklukkan Sling Shot di Clarke Quay.   Setengah jam kemudian, ia pun sampai di sebuah hotel yang cukup megah.  Setelah selesai membayar kepada supir taksi, Andra pun memasuki hotel tersebut. Hari ini ia hanya berencana untuk berkeliling sekitar Orchard dan Somerset sebelum esok harinya ia akan sibuk mengikuti seminar di Marina Bay Sand Convention Hall.                                         ****************************** Andra melirik arloji di pergelangan tangan kirinya.  Rupanya sudah jam 6 sore waktu Singapura. Andra ternyata tertidur cukup pulas di kamar hotelnya. Ia kemudian bergegas untuk mandi dan siap-siap untuk keluar mencari makan malam.  Hari ini ia sudah membuat rencana akan makan fish noodle yang katanya cukup terkenal di daerah Orchard. Setelah keluar dari hotel, Andra melangkahkan kakinya menuju salah satu mall.  Sesekali ia tersenyum sembari menikmati pemandangan malam di Singapura. Andra memang awalnya malas untuk mengikuti seminar namun dengan bonus jalan-jalan seperti ini, ia sepertinya akan terus meminta bosnya untuk memberikannya tugas seminar ke luar kantor selama 2-3 hari.  Sekilas Andra dapat melihat lampu-lampu megah mulai menyala, beberapa bus yang lalu lalang mengantarkan para penumpang, pohon-pohon besar yang melengkapi pinggir jalanan, dan kursi-kursi taman yang memenuhi sudut-sudut jalanan.  Setelah sampai di mall yang ia tuju, Andra pun masuk dan memesan 1 mangkuk fish noodle dan lemon tea, minuman favoritnya ketika ia di Singapura.  Di keramaian dan orang-orang yang lalu-lalang, Andra nampak menikmati kesendiriannya menikmati semangkuk mie dan lemon tea.  Waktu yang jarang ia dapatkan saat ia bekerja di Jakarta. Sisa hari ini pun ia habiskan untuk berkeliling dan melihat-melihat mal tersebut.                                          ************************************************** Sudah pukul 10 malam. Pertokoan di daerah Orchard sudah mulai tutup. Begitu pun dengan The Sweet Treat. Sarah dan Karisa mulai membersihkan toko roti mereka.  Setelah itu, mereka berdua lantas menarik tirai dan menutup toko hari ini.  "Sarah, besok aku ada kelas jam 10 gimana dong?” Karisa tiba-tiba teringat dengan kelas accounting nya besok pagi.   ‘Besok kan ulang tahun Sweet Treat. Duh, kenapa harus ada kelas dadakan gini sih!’ Ujar Karisa dalam hatinya. Ia memang mahasiswa tingkat akhir, sedang menyelesaikan tugas akhirnya. Namun ada beberapa kelas yang masih harus ia ikuti. "No need to worry lah. Kamu bisa dateng setelah kelas selesai." Sarah tersenyum. Ia dan Karisa hanya berbeda 5 tahunan dan Karisa sudah seperti adik nya sendiri. Ia tidak pernah mempermasalahkan perihal jam kerja karena Karisa memang mahasiswa dan tinggal sendiri di Singapura. Masih ada beberapa karyawan lain yang membantunya jika Karisa sedang sibuk.  "Oke. Kalau begitu sekitaran jam 2 besok setelah kelas, aku langsung ke toko." Ujar Karisa sembari menggangguk gembira.  Sarah dan Karisa kemudian pulang menuju rumah mereka masing-masing. Udara Singapura hari ini cukup sejuk. Karisa yang sering menaiki MRT untuk pulang akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki sambil menikmati suasana malam yang jarang sekali ia rasakan selama tinggal di Singapura. Jarak dari The Sweet Treat dengan tempat tinggalnya memang tidak begitu jauh. Sekitar 20 menitan jika berjalan kaki. Ia pun memakai headset nya. Berjalan pulang sambil mendengarkan lagu-lagu favoritnya.  Dalam perjalanan pulangnya, ia harus melewati beberapa lampu merah. Karisa yang sudah hafal dengan rute tersebut lantas hanya berjalan seperti biasa.  Dengan sabar, ia menunggu di semua lampu merah sambil akhirnya dia tiba di depan apartemen tempat ia tinggal.  Sudah hampir jam setengah 11 namun ia tidak pernah takut untuk jalan kaki sendirian.  Singapura tergolong negara yang aman jadi ia tidak khawatir sedikit pun. Ia bahkan bisa melihat beberapa orang lalu lalang sambil berolahraga di jalan. Singapura seperti cocok dengan karakternya yang suka berpetualang dan jalan-jalan sendiri.  "Kar?  Baru pulang?" Marcela,  teman satu apartemennya menyapanya  "Eh iya cel, Lo juga?"   Jawab Karisa sambil membuka pintu kamarnya.  Marcela mengangguk. Marcela merupakan teman satu apartemen Karisa yang ternyata sama-sama dari Indonesia.  Bedanya Karisa dari Bandung, Marcela dari Surabaya.  "Biasa, abis rapat kampus. Lo baru pulang kerja?"  Karisa mengangguk. Pintu kamarnya sedikit ia buka dan tas nya ia lempar ke kasur.  "Enak ga sih kerja part-time gitu Kar?  Gue juga ada niatan tapi masih maju mundur." tanya Marcela.  "It depends. Kalo gue kan kerja di Bakery jadi ya seneng aja. Coba cari yang lo suka jadi enak kerjanya. kayanya restoran Indonesia deket Sim Road buka lowongan tuh."    Marcela mengangguk mengerti. "Oke deh, thanks ya Kar buat infonya. Nanti gue coba liat-liat lagi.  Good night Karisa."  "Night Marcel."  Jawab Karisa tersenyum. Ia pun masuk ke kamarnya lalu menyalakan shower air hangat untuk mandi.   Pekerjaan dan tugas-tugasnya sudah ia selesaikan, Karisa pun bisa tidur cepat hari ini.  "Akhirnya kasur juga!"  Seru Karisa setelah berhasil merebahkan badannya di kasur.  Ia pun mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu kecil berbentuk kucing.  Karisa memang lebih menyukai tidur dengan menggunakan lampu tidur kecil. Sinar lampu kamar kadang membuatnya sakit mata ketika bangun. Ia pun membaringkan badannya, menarik selimut dan memeluk gulingnya. Mengakhiri harinya dengan tidur jam 11 malam.                                                         
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD