“Kau tidak apa?”
Aku membantu Yuwen yang terluka cukup parah, untuk keluar dari gedung. Luar gedung masih tidak ada orang, aku lekas memasukkan kaki Yuwen yang tergantung ke dalam sana. Lalu segera memasuki kursi pengemudi, aku lekas membawa mobil itu menjauh dari daerah gedung biofarma yang terbengkalai itu. Sesekali aku menatap kaca spion mobil, masih tidak ada yang mengejar kami. Aku memutar haluan mobil, aku tidak akan membawa Yuwen menuju kantorku ataupun rumahku. Itu terlalu berbahaya dan aku tidak yakin jika keadaannya akan baik-baik saja untuk kali ini.
Mobil berhenti di depan rumah besar dengan cat warna putih, pagar hitam panjang menghalangi rumah itu dengan jalan. Aku membunyikan klakson mobil, penjaga yang sudah akrab denganku lekas membukanya. Aku membawa mobil masuk ke dalam.
“Yuwen, bertahanlah!” seruku, menatap perut yuwen yang juga mengeluarkan darah. Apa tadi dia mengalami serángan di daerah perutnya?
“Emilio? Apa ya….”
“Demi apa, Yuwen.”
Leano—si pemilik restoran italia—membantuku memapah tubuh Yuwen yang hampir tidak sadarkan diri. Beberapa pembantu di rumah Leano juga ikut membantuku. Begitu tiba di ruang tamu yang luas, Leano membuka baju Yuwen dan membuatku tersadar jika perut Yuwen terdapat luka tusukan.
“Ini cukup parah, dia kehilangan cukup banyak darah. Cepat panggilkan dokterku kemari!”
“Baik tuan!” salah satu dari pelayan yang tadi membantu lekas berlari ke luar. Aku menatap Yuwen yang hampir kehilangan kesadaran. Tidak lama dokter itu kembali dan membantu Yuwen.
***
“Apa yang terjadi dengan kalian, nak? Aku tidak pernah mendapati keadaan kalian sekarang ini dalam melakukan misinya!”
Pandanganku yang tadi tertuju pada dokumenku teralihkan oleh secangkir kopi yang diletakkan di meja. Aku menutup dokumen yang tadi sedang aku baca lalu menatap Leano dengan helaan nafas, Leano adalah tempat tujuanku ketika tidak tahu lagi harus pergi kemana.
“Aku tidak tahu apa yang terjadi, seseorang datang kepadaku dan menjadi anak buahku. Tapi saat melakukan penyelidikan kasus ke gedung biofarmasi, aku yakin Anda mengetahui gedung itu.”
“Gedung yang sudah tidak digunakan itu maksudmu?”
“Ya benar, jadi Alan—namanya Alan Parker, aku membawanya pergi ke sana. Namun setelah berada di gedung itu, tiba-tiba saja dia menyeráng kami. Dan, mengatakan jika dulu aku mengenalnya. Untuk alasan yang tidak aku ketahui, semuanya terasa janggal!”
“Apa mungkin dia adalah satu satu anak buah komplotan yang pernah kamu tangani?”
Aku menggeleng, “Tidak sama sekali. Aku bahkan tidak tahu siapa dia, aku juga memastikan jika sekali berhubungan dengan komplotan itu. Maka aku juga tidak akan pernah meninggalkan jejak, Leano!”
“Apa dia memiliki sesuatu yang istimewa juga sehingga kau tertarik untuk mencari tahu mengenainya? Aku sudah meminta bantuan dari beberapa ilmuwan dan orang kepercayaanku, mereka mengatakan jika beberapa tahun silam. Ada suatu organisasi yang ingin membuat manusia superpower. Namun katanya tempatnya meledak dan semuanya mati. Tidak ada yang tersisa di sana, tapi aku sedikit curiga dengan tempat itu!”
“Apa kamu yakin dengan hal itu?”
“Kau bisa melihatnya nanti, aku sudah mengirimkan>Benar, perkataan Leno benar dan aku tidak bisa menolak perkataannya tadi. Aku menghela nafas lalu menatap Yuwen yang masih tidak sadarkan diri setelah dokter mengobatinya. “Akhir-akhir ini, aku merasakan badanku lebih cepat kelelahan daripada sebelumnya. Ini juga aneh dan aku tidak tahu kenapa, aku sudah mencoba semua saran dari Yuwen dan beberapa dokter yang aku temui.”
“Apa yang kau rasakan?”
“Pusing, kepalaku rasanya seringkali pusing dan juga lemas.”
“Apa kau menjaga pola makanmu?”
“Aku sudah mengatur hal itu, Leano. Tapi sama-sekali tidak ada yang bisa aku lakukan, jika terus mengkonsumsi obat itu, maka akan sangat berbahaya. Terakhir kali ketika aku memakai obat itu, efek sadarnya lebih lama daripada waktu sebelumnya.”
‘‘Mengenai itu, aku punya kenalan. Tidak jauh dari tempat tinggalmu, dia sudah tinggal di sana sekitar kurang lebih dari 2 tahun, aku yakin sepertinya dia bisa kamu minta tolong!”
“Tapi, aku khawatir jika….”
Bruk—gelas di sebelah meja terjatuh, aku menatap Yuwen yang tidak sengaja menyenggol gelas itu. Melihat dia sadar, aku dan Leano segera membantunya untuk duduk. “Minum dulu, aku akan memanggil pelayan untuk membersihkannya!” seru Leano segera memanggil seorang pelayan.
***
“Aku tidak sadar jika aku sendiri terluka, Alan terlalu kuat. Apa kau yakin dia hangus di dalam ledakan itu, Lio?”
Kepalaku menggeleng, aku tidak sempat untuk memeriksanya karena terlalu kalut dengan keadaan Yuwen dan juga karena ledakan itu. “Aku tidak sempat untuk memeriksa apakah dia masih hidup atau dia sudah hangus di dalam api itu. Jika dia masih hidup, kau tidak perlu khawatir, dia pasti akan datang dengan sendirinya padaku. Sepertinya dia benar-benar menginginkanku!”
“Justru itu yang kami takutkan nak, kau seharusnya tahu maksud dari Yuwen. Kami mengkhawatirkanmu, teror itu sudah terlalu sering kau dapati. Namun kali ini terasa lebih berbeda daripada sebelumnya. Jika orang tua ini bisa memberikan saran, aku sarankan pada kalian untuk merekrut orang yang benar-benar diseleksi. Terlebih kau adalah salah satu kebangaan daripada atasanmu nak, jangan biarkan dia mempermainkan kalian. Ingat, kalian melakukan misi yang berhubungan dengan nyawa. Jika nanti kalian mengalami sesuatu yang menyulitkan, maka itu akan menjadi beban untuk kalian. Aku hanya mengkhawatirkan jika sosok yang melakukan pembunuhan berantai itu pasti akan terus mengincarmu!”
“Tapi kami juga tidak mungkin untuk terus bersembunyi dan menghindar, aku yakin suatu saat dia pasti akan muncul di hadapanku. Lalu apa yang akan aku lakukan, aku sama-sekali tidak tahu siapa aku dan juga mengenai masa laluku. Kenapa dia terus-menurut mengatakan padaku untuk mengingat apa yang aku lupakan?”
“Lio benar, sampai kapan kami bisa bertahan seperti ini?Jika terus seperti ini, maka tidak ada hal lain yang bisa kami lakukan. Aku juga khawatir dengan beberapa kelompok lainnya, misi kami beberapa bulan lalu juga masih tidak terselesaikan dengan sempurna. Kami meninggalkan jejak yang mengekspos keberadaan kami berdua!”
“Aku tahu hal itu, itu sebabnya Lio membawamu kemari, Yuwen. Karena memang anak buahku juga mengatakan hal itu, beberapa orang asing terlihat mondar mandir di sekitar perumahan Emilio beberapa hari lalu. Aku rasa, tepat ketika kalian berangkat dari sini!”
“Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang? Apa kau tahu juga akan hal ini, Lio?”
Yuwen menatapku, aku hanya mengangguk. Itu sebabnya, sebelum berangkat, aku sudah menyerahkan semuanya pada paman Leano, agar ketika terjadi apa-apa. Aku tidak perlu terlalu khawatir. “Aku bahkan sudah menyewakan rumahku untuk dua orang turis baru, mereka bekerja sama dengan diplomat. Jadi, rumahku tidak akan dimasuki oleh sembarangan orang!”
“Lio benar, kalian bisa menggunakan rumahku sebagai markas kalian. Aku akan pergi untuk sekarang, aku masih harus memeriksa restoranku. Jika kalian ingin ikut, maka pintu mobilku terbuka untuk memuat penumpang!”
“Aku ikut!” seru Yuwen semangat, seolah tidak peduli lagi dengan masalahnya.