Raga menoleh ke arah Viany yang duduk anteng di sebelah kanannya sambil memakan arum manis yang dibelikannya tadi di Sekaten. Mereka memang jalan-jalan sampai sore dan tidak lupa mampir untuk melihat betapa ramainya alun-alun saat Sekaten sudah mulai dibuka. Semua orang seakan tumpah ruah menyambut Sekaten yang memang diadakan setahun sekali. Jadi, momen langka seperti ini sengaja mereka abadikan dalam memori masing-masing. Tidak banyak yang mereka lakukan kecuali duduk-duduk di kursi yang berada di depan monumen satu maret, atau datang ke benteng Vredeburg karena Raga yang meminta. Dan perjalanan mereka kali ini, sama sekali tidak mirip dengan acara kencan atau semacamnya, malah lebih mirip dengan kunjungan sejarah karena hanya sekitaran museum atau tempat-tempat bersejarah. Namun Viany

