Who am I ?

1199 Words
WILLY POV "Mana sih tu anak?! Larinya cepet banget sih!! huuh...! sial!!!!" kesalku pada diriku sendiri karena tak dapat menemukan Meggy. "Please, where are you Meg? Please... don't run away from me again?" Rintihku dalam hati. Setelah sekian menit aku tak menemukan Meggy, aku pun kembali ke kelas dengan lelah, bukan kakiku yang lelah berlari, tapi hatiku yang lelah. "Will, are you okay?" Tanya Rose setibaku di kelas " I am Ok" jawabku sambil berjalan linglung ke tempat dudukku melewati Rose. Otakku tak mampu menerima penjelasan apapun di kelas hari ini,aku terus menantikan waktu jeda berikutnya. Akhirnya kelas keduapun berakhir, otakku langsung mengkoordinasikan tubuhku untuk langsung berdiri berlari keluar ke arah kelas Meggy. Aku sudah tidak memedulikan suara Rose bahkan Robin yang memanggilku berkali-kali. Hhhhhh... huuuuhhh... hhhhhh.... huuuuhhh... nafasku tersengal-sengal begitu sampai di depan kelas Meggy. BRAAAKKK.....!!! entah apa yang merasuki aku, sehingga aku mendorong keras pintu kelas Meggy, semua mata menatapku dan baru kusadari pembimbing yang di kelas Meggy belum keluar kelas dan itu berarti....... "OMG!!! WHAT ARE YOU DOING WILLY??!!!" seru Miss Patricia padaku. Ouw... ouw.... betapa malunya diriku ini, seorang Willy idola sekolah yang cool, seorang anak pengusaha terkenal saat ini mendobrak pintu kelas tanpa sopan santun hanya untuk bertemu seorang cewek. "Sorry Miss Patricia... I'm so sorry." ucapku sambil keluar dan menutup kembali pintu kelas Meggy. Kutunggu Meggy di depan kelasnya dengan perasaan malu. Tak lama kemudian Miss Patricia keluar dari kelas diikuti oleh seluruh muridnya untuk beristirahat, termasuk Meggy dan Olin. "Meggy, kesini sebentar!" ucapku seraya menarik tangan Meggy. "Kak Willy??? Ada apa?! Lepas kak!" Ucap Meggy. Meggy sangat terkejut dengan apa yang aku lakukan dan dia menarik tangannya kembali berusaha lepas dari genggamanku, namun usahanya sia-sia saja karena tanganku jelas jauh lebih besar dan kuat dari tangannya. Ku bawa Meggy ke pinggir lapangan basket, banyak mata menatap kami berdua sepanjang perjalanan tadi. "Kak, sakit tanganku!" keluh Meggy dan langsung kulepas tanganku. "Sorry Meg, tapi ada yang harus aku bicarakan, jadi terpaksa aku melakukan itu. Maaf." jelasku berdiri di hadapannya. Meggy menatapku bingung tapi sorot matanya mengatakan bahwa dia sedih seperti ingin menangis. "Oh please.... don't cry Meggy." batinku "Meg, maaf, tapi aku dan Rose tadi tidak seperti yang kamu pikirkan, kejadian di kelas tadi sebenarnya......" Ucapku yang belum selesai sudah dipotong oleh Meggy. "Gak apa kak, aku gak masalah kok, aku kan bukan siapa-siapa, jadi aku gak perlu dijelaskan seperti ini. Kak Willy dan kak Rose pasangan yang sangat serasi kok." ucap Meggy sambil menunduk tak mau menatapku. Aku tahu dia sedang menutupi suatu perasaan terluka dariku, pengalaman playboyku sudah sangat ahli membaca pikiran cewek, kalau dengan yang lain biasanya aku tak akan peduli mereka menangis atau terluka, tapi Meggy beda. Aku tak ingin dia berbohong, aku tak ingin dia terluka apalagi sampai menangis karena aku. "Meggy, lihat aku! tatap mataku dan katakan lagi bahwa kau tak apa-apa melihat aku bersama Rose!" kataku sambil memegang dagunya sehingga dia mendongak ke atas ke arahku. Kulihat butiran bening sudah terkumpul di pelupuk matanya siap menetes. "Katakan Meggy!" Perintahku padanya. "Aku gak punya hak untuk melarang kak Willy bersama kak Rose, aku bukan siapa-siapa kakak." Jawab Meggy, menaikkan emosi jiwaku. "Kau ini!!! lalu apa arti dari semua yang kamu lakukan di rumah sakit?! Setelah apa yang kamu lakukan itu, kamu masih beranggapan bahwa kamu bukan siapa-siapa aku?!!!" Ucapku dengan kesal. "Siapa aku kak? Emang aku ini siapa di mata kak Willy?" Tanya Meggy dan butiran bening itu akhirnya menetes dipipinya. Aku hanya diam terpaku, melihat butiran bening itu membuatku tak sanggup berkata apapun, apalagi berbuat sesuatu. Meggy langsung berlari menjauh dariku yang terpaku hanya berdiri menatapnya berlari menjauh tak mampu berbuat apapun. Aaaarrrrgggghhhhhh!!!!!! Kesalku sambil mengacak rambutku "Siapaku?! Kenapa aku nggak bisa jawab pertanyaan Meggy itu? Bodoh! Bodoh! Bodoohhh!!! Bodohnya aku!" Batinku kesal sambil terus kutendang - tendang tong sampah yang ada di pinggir lapangan itu. **** MEGGY POV "Siapa aku kak?! Emang aku ini siapa dimata kak Willy?!!!" Ucapku menantang Kak Willy, tak terasa butiran mengalir di pipiku. Aku tak tahan lagi. Kak Willy tak akan pernah bisa menjawabnya bahkan dia pasti tak punya jawaban apapun atas pertanyaan ku ini. Aku berlari meninggalkan kak Willy yang mematung dengan pikiran nya sendiri. Hhhhhh......! huuuuhhh.....! Aku mengatur napasku yang tersengal-sengal. Aku lelah kak. maafkan aku, aku lelah menahan perasaan hatiku ini. Hiks... hiks... tangisku tak tertahan lagi, aku hanya mengunci diriku di toilet hingga seluruh kelasku selesai hari ini. Tanpa kusadari sekarang sudah waktunya semua kelasku telah usai, saatnya untuk pulang. Apa yang harus aku katakan pada Olin dan kak Robin tentang aku yang tidak masuk kelas setelah jeda tadi dan mataku bengkak seperti ini. Aku melihat Olin sedang berbicara dengan kak Robin di depan kelasku. "Aku nggak tau kak, Meggy tadi pergi diajak oleh kak Willy, lalu dia belum kembali lagi sampai sekarang." jelas Olin pada kakakku. "Aku disini..." ucapku membuat mereka berdua menoleh bersamaan. "MEGGY!!! Kamu kemana aja sih?! Kami sampai khawatir tahu gak?! tunggu, tunggu, kenapa matamu?! Kamu habis diapain sih sama kak Willy?! Kamu diperkosa ya sama kak Willy?!" Cecar Olin melihat keadaan pakaianku yang lusuh dengan mata bengkak. "Shut up Olin!!! what are you talking about?!" Protes kak Robin tak terima dengan apa yang dikatakan Olin. Aku hanya menggelengkan kepalaku yang ditanggapi dengan helaan nafas lega kak Robin dan Olin. "Let's go home.! just.go.home! Ok?!" Kata kak Robin sambil mengambil tasku dari tangan Olin, aku hanya mengangguk menuruti kak Robin karena aku lelah sekali. **** ROBIN POV "Willy, what have you done to my sister?" Batinku setengah tak terima dan bingung melihat adikku sekacau ini. "Turunlah, kita sudah sampai di rumah." kataku datar sambil melenggang masuk ke rumah seperti tak terjadi sesuatu. "OMG!!! WHAT'S HAPPENED TO YOU MEGGY?!!" teriakan mom saat aku dan Meggy masuk ke rumah. "Nothing mom, I am okay, just need bedrest." jawab Meggy tak berani menatap mom. "Just little broken heart mom, She'll be okay." Ucapku sedikit menggoda tapi Meggy tak meladeni ledekanku. Dia langsung naik ke atas ke kamarnya. Ku sandarkan posisi bantalku lalu kuambil handphoneku menelepon seseorang. "Hi bro, what have you done to my sister hah?!" Tanyaku pada Willy. Willy sahabatku dari kecil, meskipun kelakuannya sebagai playboy sangat kubenci, tapi aku kenal dia sosok yang sangat baik luar dalam, Willy tidak akan menjadi seorang playboy seperti sekarang jika saja cewek-cewek itu tidak berbuat murahan menyerahkan tubuhnya dengan mudah pada Willy. Cowok manapun pasti akan melahap mereka. Untung saja Willy selalu bermain aman dan waras, dia tak pernah mau merenggut kesucian cewek-cewek itu, hanya sekedar pegang membelai, mencium dan menggesekkan juniornya saja dari luar inti mereka sampai mereka puas di puncak, memang gila sahabatku yang satu itu. "Sorry bro, aku buat adikmu menangis, hhhh... huft....!" Jawab Willy sambil menarik nafas panjang dan menghelanya berat. "Bro, I think that I've falling in love with Meggy. I don't know how it can happened..." jelas willy "Impossible! Bagaimana mungkin?! Kalian sudah seperti musuh bebuyutan yang tak pernah saling bicara! saling menyapapun tak pernah! that's impossible bro!" Ucapku terkekeh bingung dengan apa yang aku lihat dan dengar siang ini. Willy dan Meggy? Oh NO!!! mana mungkin??? ***** Tertarik untuk dilanjutkan lagi????? INGAT TAP LOVE & FOLLOW AKU YA.... THANK YOU
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD