Pria yang mengenakan kemeja hitam itu pun terdiam,
"Mila, apa tidak sebaiknya kamu bilang aja ke semua orang kalo pernikahan ini dibatalkan?" ucap Ibu Rendy
"Dan membiarkan orang tua saya menanggung malu seumur hidupnya?" ucap Mila menyela
"Saya gak akan biarkan siapapun mempermalukan keluarga saya!" airmata itu pun akhirnya lolos juga membasahi pipi Mila.
Kedua orang tua Mila terduduk lemas diatas sofa, mereka tidak menyangka jika putri semata wayang mereka akan merasakan hal seperti ini.
"Baik, Ibu tidak akan menghalangi kamu Mila. Tapi orang-orang akan berpikir lain, saat mereka menyadari pengantin prianya berbeda." Ibu Rendy mencoba mengingatkan
"Aku gak peduli! Ibu sudah tidak ada keperluan lagi kan?" Mila mengusir secara halus Ibu Rendy karena perasaan kecewanya melihat sikap beliau yang seolah memang sengaja ingin menghancurkan keluarga nya.
Tanpa bicara lagi, Ibu Rendy pun melangkah pergi.
Mila menatap pria yang ada disampingnya,
"Aku tidak akan memaksa, jika kamu memang mau menolak pernikahan ini," kedua mata Mila terlihat sayu
Mila yang hendak melangkah pergi pun seketika langkahnya terhenti saat pria itu memanggilnya,
"Tunggu!"
Mila berbalik menatapnya,
Pria itu pun mengulurkan tangannya,
"Aku Agus, Namaku Agus Fahreza kusuma."
Mila menatap heran pria yang kini berada di hadapannya,
Agus melemparkan senyuman,
"Bukankah sebelum menikah, kamu harus tau dulu siapa nama calon suami kamu?"
"M-maksudnya?"
"Aku mau menikah sama kamu,"
"A-apa? k-kamu beneran?"
Agus mengangguk mengiyakan,
Luna tiba-tiba menghampiri, "agak laen sih cara kamu ketemu jodoh, tapi mudah-mudahan ini yang terbaik! aku dukung kalian, semoga kalian bahagia."
Luna memeluk erat Mila,
"Makasih ya Luna,"
Luna tersenyum bahagia melihat sahabatnya,
Pernikahan pun berlangsung lancar, kedua orang tua Mila pun merestui keputusan Mila.
Di tengah pesta, seorang pria dengan wajah memerah menahan marah datang dan menghampiri kedua mempelai,
"Mila! apa kamu gak malu menikah sama orang ini? orang yang seharusnya gak ada disini!" teriak Rendy tiba-tiba
teriakan Rendy menyita perhatian seluruh tamu undangan,
"Apa-apaan sih kamu?!" ucap Mila menahan emosi
Rendy mengambil mic seorang MC disana,
"Asal kalian semua tau, Mila membatalkan pernikahannya dengan saya karena dia selingkuh dengan pria ini!"
ucapan Rendy benar-benar membakar amarah Agus, ia kemudian menampar keras pipi Rendy
plakkk
"Apa-apaan kamu? kamu sudah menghina istri saya! Apa kamu pikir saya tidak tau, kamu yang sebenarnya sudah menghamili wanita bernama Deva, karena itu kamu meninggalkan Mila!" teriak Agus
Rendy pun terlihat salah tingkah, saat aibnya dibuka oleh Agus.
"A-apa buktinya kalau aku selingkuh?"
Agus menatap tajam Rendy,
"Apa perlu aku kasih tau disini?"
Rendy yang merasa ketakutan pun memilih melangkah pergi dengan terburu-buru, diiringi suara sorakan para tamu undangan,
"Huuuuuu!!"
Mila mengambil mic dan dengan lantang ia bicara, "Aku Mila Wijaya, mulai hari ini sudah resmi menjadi istri dari Agus Fahreza kusuma!"
para tamu undangan pun bertepuk tangan.
***
Setelah hari yang panjang dan melelahkan ini, malam pun tiba..
Mila mulai merasa khawatir dan cemas,
"Duh, gimana ini? dia gak bakal ngapa-ngapain kan?" ucapnya pada diri sendiri
terdengar suara ketukan pintu, Mila yang terkejut pun berpura-pura untuk tidur.
Agus melangkah masuk ke dalam kamar, ia melihat Mila yang sudah terbaring
"Kamu udah tidur?" tanya Agus
Namun tidak ada jawaban dari Mila, Agus yang merasa iba pun hanya membenarkan selimut yang digunakan Mila.
"Kamu pasti capek banget hari ini, setelah semua kejadian hari ini yang benar-benar menguras energi dan emosi kamu. tidur yang nyenyak ya," Agus membelai lembut kepala Mila.
Agus kemudian mengambil bantal, ia memutuskan untuk tidur dilantai. Mila yang menyadari itu pun pura-pura terbangun,
"K-kamu mau tidur dimana?"
"Disini saja," Agus merebahkan tubuhnya diatas lantai
"Maaf,"
"Maaf untuk apa?"
"Kamu jadi terseret masalahku, padahal kam tidak tau apa-apa,"
Agus terdiam,
"Kenapa kamu diam?"
"Gapapa, rasanya masih seperti mimpi."
"Hm?"
"Baru kemarin rasanya hidupku hanya seputar pekerjaan dan game, lalu dengan jalan takdir yang unik, tiba-tiba aku sudah punya istri."
mendengar itu, Mila pun merasa bersalah
"Maaf,"
Agus tertawa, "kenapa kau minta maaf terus sejak tadi?"
"Karena aku, kamu jadi seperti ini. jika kamu merasa ini semua beban, kita bisa pisah kapan aja kamu mau."
Tidak terdengar suara apapun, Mila yang merasa penasaran pun melihat ke arah samping tempat tidur.
"Dia tidur?" Mila kemudian memutuskan untuk tidur, tanpa ia sadari Agus hanya berpura-pura tertidur.
'Aku gak akan minta pisah sama kamu,' batin Agus
***
Hari pun berganti,
Agus meminta izin kepada orang tua Mila untuk membawa Mila ke rumahnya, kedua orang tua Mila pun mengizinkannya.
Di perjalanan,
"Rumah kamu dimana?" tanya Mila
"Gak jauh dari sini,"
Mila mengangguk-anggukkan kepalanya,
"Apa disana ada orang tua kamu?"
"Enggak,"
Mila terdiam,
"Kedua orang tua aku udah meninggal dalam kecelakaan, saat aku masih berusia 5 tahun."
Mila terkejut mendengar pengakuan Agus,
"M-maaf, aku gak bermaksud untuk... "
"Gapapa, santai aja! Setelah orang tua aku meninggal, aku tinggal sama kakekku."
"Lalu, gimana reaksi kakek kamu nanti? kalau beliau tau kamu udah nikah,"
Agus hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Mila,
Tidak lama kemudian, merekapun tiba di kediaman Agus.
Sebuah rumah yang besar dan mewah, hingga membuat Mila terplongo melihatnya.
"I-ini rumah siapa?"
"Ini rumahku, kamu tunggu sebentar ya,"
Mila mengangguk,
"Rumah macam apa ini? apa dia benar-benar tinggal disini?" gumamnya
***
Agus melangkah masuk ke dalam rumah, ia mendengar suara benda pecah dari dalam sebuah kamar. ia pun bergegas masuk ke dalam kamar,
"Ada apa ini?" Agus melihat asisten rumah tangganya tengah memunguti pecahan kaca di lantai
"Maaf tuan muda, Tuan besar tidak mau minum obatnya." jelas seorang perawat yang selama merawat sang kakek
Agus pun berjalan mendekat, ia kemudian duduk di pinggir kasur seraya menatap lembut kakeknya
"Kek, kenapa kakek gak mau minum obatnya?"
"menurut kamu? kakek udah sering bilang sama kamu, kakek pengen kamu cepet-cepet nikah! biar nanti ada cucu cucu kecil yang nemenin masa tua kakek. Tapi kamu gak pernah mau dengerin, tiap hari cuman gila kerja sama gila main game!"
Agus menghela nafas kasar,
"Oh, soal itu lagi? jadi, kakek beneran gak mau sembuh dan menemui cucu menantu kakek?"
Kakek pun terdiam mencoba untuk mencerna ucapan cucunya,
"Tunggu! barusan kamu bilang apa?"
Agus pun melangkah pergi dan masuk kembali dengan menggandeng tangan seorang gadis,
"Siapa dia?" tanya kakek penasaran
"Kenalin kek, dia Mila. Istri Agus,"
"A-apa? kamu lagi gak bohongin kakek kan?"