Setidaknya menurut Ronald, acara bakar- bakar jagung mampu menyelamatkan kegiatan perpisahan Pelatihan Kepemimpinan itu. Setelah saling berpelukan dan meminta maaf dalam keadaan bau keringat yang menguar semerbak, dehidrasi parah, ditambah dengan tatapan tajam bak laser dari Vinny sebab Ronald yang sengaja menjauhinya serta pertanyaan- pertanyaan dari Ben – Ronald merasa jauh lebih segar begitu perutnya terisi dengan jagung. Cukup lama untuk mendapatkan jatah jagungnya, sebab hanya ada beberapa alat untuk bakar jagung, dan mereka harus ngantri duduk di taman kota seperti para penunggu sembako gratisan. Anggota BEM yang sudah terlatih membakar jagung bekerja cukup sigap, meski mereka merasakan dobel panas : dari matahari dan dari api. Pidato introspeksi diri Deksa selesai pukul tiga lebih,

