Tanpa terasa, tinggal beberapa hari jelang masa pemilihan. Ronald semakin sibuk, dan untuk beberapa hari ini ia harus mengesampingkan tugas- tugas kuliahnya dulu. Tugas- tugas itu sempat terbengkalai sejak pesan yang dikirim Faza dua minggu lalu, yang harus segera ia selesaikan hingga larut malam agar tidak semakin bertumpuk. Karena itu, ia harus mengorbankan beberapa jam tidurnya demi masa depan yang lebih baik –membuatnya menguap terkantuk- kantuk setiap kali berada di kelas. Tapi mau bagaimana lagi. Harus ada jam tidur yang terampas agar urusan kuliah, organisasi, dan tugas timsesnya tidak terganggu. Lagipula, pemilihan Presiden akan segera dilangsungkan, yang artinya tugasnya akan berakhir dalam beberapa hari. Sementara itu, jadwal debat kandidat mulai merayap mendekat. Para calon su

