Pemuda keriting beransel itu tampak berdiri maju- mundur tak jauh dari restoran fast food –tempat para anggota sesama panitia berkumpul. Dia baru saja memarkirkan motor Babenya tak jauh dari restoran itu, dan kini masih berada dekat tempat penitipan helm. Di tangan kirinya terdapat helm yang baru saja ia kenakan. Dan di tangan kanannya tergenggam sebuket bunga ros merah muda. “Mas,” kata penjaga penitipan helm, “Helmnya jadi mau dititipin nggak?” “Jadi,” kata pemuda keriting itu, “Tapi tunggu sebentar ya, Mas. Saya lagi nunggu temen saya.” “Temen Mas bawa helm juga?” “Nggak, sih.” “Ooh,” sahut penjaga itu praktis. Meski sebenarnya ia bingung. Pemuda keriting itu –Ronald –masih menatap jauh ke dalam restoran fast food sambil celingukan. Dia bisa melihat sudah banyak anggota panitia l

