Ronald menengadah di dekat kantong kresek sampah. Ia melihat seorang wanita berdaster warna- warni tengah berkacak pinggang, berdiri di dekatnya. “Siapa kamu? Berani- beraninya masuk ke kamar anak kos saya!” Ronald cepat- cepat berdiri dan mengibas- ngibaskan tangannya pada kemeja, memastikan tangannya cukup bersih. “Maaf, Bu, saya temannya Ines. Saya juga bersama Vinny, dan kami bermaksud membereskan barangnya Ines.” Kata- kata itu Ronald luncurkan seraya mengangkat tangannya, dengan maksud menyalami beliau. Tapi ibu kos Ines sama sekali tidak menanggapi. Ia menatap Ronald dan kantong kresek dengan berganti- ganti, dan wajahnya jelas menunjukkan rasa jijik. “Ah, maaf, Bu, saya seharusnya cuci tangan dulu,” kata Ronald yang menangkap kode keras itu. Ibu kos Ines, tidak menjawab,

