Semangat pagi! Yap, Ronald bahkan menyambut pagi ini dengan terlalu bersemangat malah. Setelah bangun tidur – terus mandi- gosok gigi- dan membantu ibu, ia menyapa babenya yang tengah duduk bermenung di warung yang baru dibuka. “Paaaagi, Pi!” sapa Ronald riang. “Papi rajin banget, pagi- pagi udah jaga warung.” Babe Ronald mengerutkan kumis. Papi? Bukannya itu panggilan sayang yang hanya ia miliki berdua dengan istri tercinta? babe Ronald membatin. Ia tak pernah memberi izin panggilan itu digunakan kedua anaknya, dan panggilan yang diperbolehkan untuk Ronald dan Angel hanya ‘babe- emak’. Selain itu, babe juga mencium aroma wangi dari tubuh anaknya, suatu bebauan yang jarang menguar dari Ronald, apalagi di pagi hari. “Lu kenapa, Jang? Sakit? Lu demam?” Ronald menaikkan alis. “Nggak, tuh

