Tok- tok- tok.
“Nes?” panggil gadis hampir transparan itu di depan pintu salah satu kamar kos, tak jauh dari kosannya sendiri. Namun tak ada jawaban, tak ada yang suara sekecil apapun yang menyahut dari dalam.
Gadis itu mengetuk pintu dan memanggil lagi, berkali- kali. Namun hasilnya tetap saja nihil. Setelah menghirup napas dalam- dalam dan membuangnya lalu mengulangi usahanya, tetap saja hasilnya tak berbeda.
Vinny –si gadis yang mengetuk pintu –berniat pergi dari kosan putri itu. Namun tepat ketika ia berbalik, ia melihat sosok yang dicari- carinya tengah berjalan sempoyongan dari kejauhan ke arahnya, menuju kamar kosan yang baru saja ia ketuk dengan penuh semangat.
“Ines!” seru Vinny sambil menyambut gadis yang masih berjalan, sekitar lima meter jauhnya dari tempat ia kini. Vinny b
