“Vin!!” panggil Ronald sekali lagi. Tapi yang dipanggil tidak berniat menyahut sama sekali, alih- alih terus berjalan melewati Ronald keriting begitu saja. Ronald mengejar Vinny, meraih lengan pucatnya yang kurus. Tapi ternyata Vinny cukup kuat. Dia hentakkan pegangan Ronald dan lengannya pun lepas. Namun kali ini Vinny tak langsung pergi. Ia berbalik ke arah Ronald di belakangnya, memandang Ronald dengan membelalak.
“Apaan?” kata Vinny dengan nada tinggi.
“Dengerin gue dulu, gue mau…,”
“Selama lo masih berpikiran picik dan bertahan sama pandangan lo sekarang, Ron, gue ngga bakal dengerin lo,” tukas Vinny dengan tegas. Kali ini gadis itu benar- benar pergi.
Ronald menghela napas panjang, menatap Vinny yang terus menjauh. Sudah hampir dua minggu ini dia berkejar- kejaran dengan Vinny a
