Yuli

1068 Words
Keesokan hari seperti biasa Alex sarapan pagi bersama keluarganya, Alex sebenarnya ingin sekali menceritakan tentang kejadian semalam, bahwa ia menyatakan telah didatangi sosok yang menurutnya teringat selalu di kepalanya. Alex masih berfikir, dan merasa bingung, Entah apakah yang mendatanginya semalam, dan atau Siapakah yang mengaku sebagai dirinya. Alex kemudian berangkat sekolah, dan seperti biasa dia bersekolah di pagi hari Menaiki bus besar menuju ke sekolah, dan ongkos di waktu itu sangatlah murah yang hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp200 saja. di sekolah Alex hanya belajar dan terus belajar, dan bisa dikatakan tergolong sebagai seorang kutu buku. dan memang ketika bersekolah jarang ada wanita yang mau mendekatinya, namun dia beranggapan, Mungkin wanita yang tidak mau dekat dengannya karena dia terlalu tampan bagi mereka, dan mereka pasti merasa minder dengan Alex. Kata kecil Alex selalu berkata, dan ingin bergaul dengan mereka selayaknya anak-anak sekolah bermain bercanda bersama, dan memiliki kelompok. namun Alex merasa segan, karena pola pikirnya yang berbeda, alex menjadi lebih dewasa daripada teman-teman lainnya, dan merekapun tergolong sangat labil dan sama rata seperti anak lainnya. Namun seiring waktu berjalan ia mulai membiasakan bergaul selayaknya dengan mereka, dan masih saja Alex belum terlihat oleh mereka. Tibalah kenaikan kelas 2, Alex mengambil rapot Bersama sang ibu, ibunya sangat senang karena nilai Alex sungguh sangat luar biasa, dan tergolong cukup bagus bagi ibunya. meski Alex tidak sama sekali mendapatkan rangking di kelasnya, dan hanya tergolong kategori siswa yang bernilai favorit. dan setelah kenaikan kelas, libur panjang telah tiba, Alex sama sekali tidak libur seperti keluarga lainnya bertamasya atau mengunjungi tempat - tempat wisata, dia lebih memilih untuk di rumah bermain bersama adik dan teman di sekitarnya. dan jika bosan Alex memancing, atau mencari kelapa muda di kebun. karena di tahun itu bumi diisukan dengan akan datangnya hari kiamat, dengan viralnya ramalan 3 telur. jika salah satu telur itu menetas kiamat akan terjadi, dan kedua orang tuanya pun tidak memperbolehkan Alex untuk ke mana-mana. Isu itu pun berakhir, karena meleset dari ramalan, dan Indonesia baik-baik saja. usai sudah jatah libur dari sekolah, Alex pun kembali bersekolah menjadi siswa kelas 2 yang sederhana, dan masih belum terlihat. Hari pertama Alex kembali bersekolah, dan dia mulai memasuki gerbang, semua tampak berbeda, karena berat badan Alex naik, dan postur tubuhnya sedikit berubah lebih tegap, tiba Alex di dalam sekolah, dia melihat mereka para siswa bercanda dengan kelompoknya masing-masing, sedangkan Alex belum mempunyai teman dekat sekalipun, baik itu pria atau wanita, Alex ketika pertama kali masuk, mulai ia mencari kelasnya, ia mencari kertas pengumuman yang sekira tempatnya cukup sepi, lalu ia melihat ternyata kelasnya berada di lantai 3 di ujung kelas. Alex tanpa ragu ia segera naik ke atas, dan berada di ruang kelas. Dia perlahan mulai mencari sekiranya bangku-bangku kelas yang cocok dengannya. dan tak Berapa lama dia mendapatkannya, dan entah mengapa di pikirannya, ia merasa nyaman sekali duduk berada di paling belakang bangku dan sendiri. ketika Alex duduk, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampirinya, dia cukup cantik, namun tampaknya dia sepertinya tomboy, dan potongan rambutnya pun seperti polwan. Hei ! boleh aku duduk disini ? ucap wanita itu di samping Alex, Alex perlahan menoleh dan mendongak ke arah wajahnya, Ia menjadi bengong sesaat, dan mempelajari wajahnya, ia melihat kulitnya putih, wajahnya cantik, Matanya indah, dan dia Sempat berpikir pasti banyak sekali yang mengidolakannya. Alex masih belum tanpa jawaban, wanita itu pun tersenyum dan wanita itu kembali berkata. Hei ! Boleh aku duduk disini ? ucapan wanita itu kembali, dan ketika berkata Dia terlihat centil berdiri menggendong ranselnya, pandangannya lurus menatap wajah Alex, Alex pun yang seketika itu menjadi sadar, dan entah apa yang dipikirkannya, dia pun segera menjawab. He he he ! Maaf.. sil.. sil.. silahkan.. ucap Alex bicaranya mulai terbata-bata, lalu wanita itu segera duduk di samping Alex dan membereskan tasnya, alex pun tampak malu-malu berada di sampingnya, dia pun mulai terbiasa dan membiasakan diri duduk di bangkunya, namun mereka berdua Belum sama sekali Ada obrolan, karena Alex adalah seorang yang masih pendiam. Ramai juga ya di kelas ini.. ucap wanita itu tanpa melihat Alex, ia perlahan membuka buku-bukunya dan entah apa yang dia periksa, Alex belum berkata sepatah kata pun, pandangannya menoleh di sekeliling ruang yang riuh. Namaku Yuli.. kamu siapa ? ucap wanita di samping alex, dan seketika itu Alex terhenyak dan diam melihat wajah Yuli yang sedang menyodorkan tangan di depannya. dan cepat Alex menangkap tangannya yang terlihat putih dan tersenyum kepada wanita yang bernama Yuli. Alex dan Yuli mulai berjabat tangan, dan cukup lama, Alex tersenyum lalu dia menjawab. " Aku Alex.. ucap Alex singkat namun pandangan Alex tertuju kepada matanya yang berbinar sedikit besar, lalu perlahan keduanya melepaskan tangan. Oh nama kamu Alex.. Oh iya lex, Kamu tinggal di mana ? tanya yuli tersenyum menatap Alex, pandangannya seperti menunggu reaksi Alex, dan alex yang merasa tidak keberatan segera menjawab. Aku di seputaran Bandar Lampung, Kalau kamu ? Ucap alex berekspresi senang, Alex sedikit Salah Tingkah disampingnya, tanpa sadar Alex perlahan menggosok keningnya yang sedikit mulai berkeringat, Yuli tersenyum melihatnya nya menjawab. Aku Di Sukarame lex.. he he he ! jawab Yuli tersenyum manis di depan Alex, terlihat bibirnya yang sangat merah, membuat Alex sedikit canggung dengan yuli. Alex yang mulai sangat terbiasa pun menjawab. Dekat juga rumah kamu dari sini.. jawab Alex bertingkah berpura-pura bodoh menggaruk-garuk kepalanya, tanpa sadar obrolan Yuli dan Alex berlangsung lama, dan mungkin Alex dan yuli sama-sama mempunyai ketertarikan yang kuat. dan itulah pertama kalinya Alex memiliki teman wanita, teman yang cantik namun tomboy. Entah Ada apa dipikiran Alex ketika itu, mungkin di dalam pikirannya dia menyukai Yuli yang cantik, dan bagaimana tidak, kulit putih bersih sungguh indah sedap dipandang mata bagi yang melihatnya. Alex berpikir Apakah Alex sedang jatuh cinta, dan atau cuma perasaan sesaat saja, Alex menyukainya dan karena baru pertama kalinya Alex memiliki teman wanita, dan dia berpikir sepertinya ia jatuh cinta. Hari-hari Alex terasa indah bersama Yuli, Meskipun mereka hanya berteman, mereka selalu kompak dan sampai-sampai satu kelas menjuluki mereka sebagai pasangan aneh, dan bagaimana tidak aneh, kerjaan Yuli dan Alex saat di bangku belakang bermain kotoran hidung. tapi mereka tidak bodoh di kelas, dan mereka termasuk anak yang pandai dan cekatan. seiring waktu berjalan, banyak dari teman-temannya yang satu kelas bersama mereka ingin seperti alex dan yuli, namun tanpa merek berdua sadari. Ingin sekali alex bercerita banyak tentang dirinya kepada yuli, namun Alex masih banyak menyimpan rahasia tentang dirinya yang tidak dia ceritakan dengan Juli.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD