PROLOG

1031 Words
Halaman rumah yang semula nampak biasa kini disulap menjadi taman yang indah. Hari ini adalah hari pertunangan kedua insan yang sudah lama bersahabat sejak kecil. Reza terlihat tampan ketika memakai jas yang senada dengan dress yang dipakai oleh Lara. Gadis itu memakai dress berwarna peach. Senyum manis nampak terlihat dari kedua pasangan ini. Reza pun tidak henti-hentinya untuk takjub dengan kecantikan gadis yang ada di sebelahnya ini. “Kamu cantik sekali, Lara,” puji pemuda itu membuat si gadis tersipu malu. “Nggak, kok. Reza, kamu mau aku ambilin minum?” tawar gadis itu memecah keheningan keduanya. Pemuda itu pun mengangguk setuju. Lara pun bergegas menuju ke meja yang penuh dengan makanan serta minuman. Gadis itu memandang sekali lagi cincin yang tersemat dengan cantik di jarinya. Nampak indah. Cincin ini sengaja Reza pilih sendiri untuknya. Gadis itu bergegas menuju ke tempat pemuda itu berada, yakni mengobrol bersama orang tuanya. Reza pun menerima minuman yang diberikan oleh Lara dengan senang hati. “Sayang, kamu sudah menyiapkan barang-barang untuk dibawa besok, kan?” tanya seorang wanita paruh baya yang berdiri tepat di sebelah suaminya. Wanita itu adalah mama dari Reza sekaligus mama bagi Lara juga. “Sudah, Ma. Semua sudah aku masukkan ke koper,” jawabnya. Ya, besok dia akan bertolak ke Indonesia dan tinggal bersama dengan Reza. Perlu diketahui bahwa Reza adalah seorang artis muda yang baru saja terjun ke dunia perfilm-an. Meskipun tidak menjadi peran utama, namun perannya sering sekali menjadi daya tarik bagi penonton. “Kamu baik-baik, ya, di sana sama Reza. Maaf karena Mama dan Papa nggak bisa temani kalian,” ujar wanita itu lagi yang merasa sedih karena harus berjauhan dengan anak-anak mereka. Papa dari Reza adalah seorang diplomat yang sering berpindah-pindah tempat tinggal. Sebagai istri tentunya wanita paruh baya itu akan selalu ada di samping sang suami. Untuk Reza sendiri dia memang memilih menetap di Indonesia tempat kelahirannya dan di sana juga dia memulai meniti karier sebagai artis. “Iya, Ma. Mama dan Papa juga baik-baik dan jaga kesehatan. Jangan lupa mampir ke rumah juga nanti,” balas gadis itu dengan senyum manisnya. Wanita paruh baya itu pun memeluk gadis ini yang sudah ia anggap sebagai anaknya itu dengan erat. Dia pasti sangat merindukan Lara nanti. Mungkin keputusan mereka untuk membuat Lara dan Reza bertunangan adalah keputusan yang tepat. Setidaknya gadis ini tidak akan merasa sendirian karena orang tuanya telah tiada. “Ma, Pa ... Kakek mau bicara penting,” ujar Reza membuat percakapan mereka pun terhenti. Kedua wanita paruh baya itu pun menghampiri seorang pria yang sudah usia lanjut bahkan dia menopang dirinya menggunakan tongkat. Pria itu adalah kakek dari gadis ini. Ya, Lara memang masih memiliki keluarga di sini, sayangnya keluarganya tidak mengharapkan kehadiran gadis ini. Hal itu sudah berlangsung lama, bahkan orang tua Reza pun tahu. Lara memandang orang tua Reza yang nampak membicarakan hal serius dengan kakeknya. Senyumnya pun berubah menjadi sendu. Dia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Yang jelas semoga bukanlah hal buruk. “Lara, apa perlu aku bantu kamu siap-siap?” tawar Reza mengalihkan pandangan gadis itu. Dia tahu setiap Lara melihat sang kakek, maka dia akan berubah menjadi sendu. Dia sendiri pun sudah tahu kenapa pria lanjut usia itu membenci gadis ini. Dia sudah diberitahu oleh orang tuanya sendiri mengenai perilaku keluarga Lara yang sama sekali tidak baik. Gadis ini pun menggeleng penuh. “Nggak usah, Reza. Aku sudah siapkan semuanya,” jawabnya. Semenjak kedua orang tuanya tiada, gadis ini telah belajar untuk melakukan segala hal dengan sendiri. Namun, keberadaan Reza serta orang tuanya sedikit membantu gadis ini untuk menjalani hidupnya. Dan sekarang dia akan tinggal bersama dengan pemuda itu, jauh dari keluarga terutama kakeknya. Kedua orang dewasa itu nampak menghampiri si kakek. “Kalian besok akan berangkat?” tanya si kakek secara langsung. Orang tua Reza pun tersenyum dan membenarkan pertanyaan si kakek. “Bagaimana dengan dia? Kalian akan benar-benar membuatnya tinggal bersama Reza?” tanyanya lagi sambil menunjuk dengan matanya ke tempat gadis itu sedang berbicara dengan Reza. “Iya, benar. Seperti keputusan kita sebelumnya, Reza akan menjaga Lara selama di Indonesia,” jawab orang tua Reza dengan tenang. Mereka tahu bagaimana watak pria tua itu, maka mereka akan mencoba menjawab segalanya dengan perasaan tenang tanpa terpancing emosi. “Hati-hati. Jangan korbankan putra kalian demi anak itu. Bahkan asal usulnya saja aku tidak tau,” tutur si kakek dengan gamblangnya membuat orang tua Reza mengembuskan napas mereka dengan lelah. Setelah berbincang sedikit, mereka pun berpamitan untuk undur diri. Reza dan Lara pun juga sama, mereka segera bersiap-siap untuk segera terbang ke Indonesia. “Keluarga ini keterlaluan, Pa. Bagaimana bisa mereka membiarkan gadis itu sendirian. Bahkan kehadirannya pun seperti tidak dianggap,” ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan orang tua Reza. “Beginilah hidup, Ma. Lara harus kuat dan Papa tau bahwa gadis itu sangat kuat. Yang terpenting saat ini adalah Reza bisa membahagiakan Lara.” “Aku berharap juga begitu, Pa. Semoga gadis itu dijauhkan dari hal buruk, dan tawanya segera kembali,” ujar wanita paruh baya itu yang mulai berkemas untuk segera bertolak ke negara di mana sang suami ditugaskan. Di kamar Lara sendiri gadis itu nampak termenung. Memandang keseluruhan kamarnya yang sudah ia tinggali selama tujuh belas tahun lamanya. Dia menatap potret dirinya bersama dengan kedua orang tuanya dulu. Dia tersenyum mengingat kapan foto itu diambil, yakni ketika mereka sedang berkunjung ke sebuah pameran lukisan. Lara dan orang tuanya sama-sama menyukai seni terutama lukisan. “Ma, Pa, doakan Lara untuk bisa tersenyum. Doakan Lara agar bisa selalu bahagia,” lirih gadis itu dengan sedih karena dia harus sendirian menjalani hidupnya ini. --------------- Halo, jangan lupa untuk tap love dan komen. Dan aku ingin memberi sedikit banyak pengumuman. Karena maraknya platform yang meng-copy seluruh cerita di beberapa platform resmi, aku hanya ingin meluruskan jika cerita ini hanya ada di app INNOVEL, DREAME, dan w*****d. Jika kalian menemukan cerita ini selain di 3 tempat yang aku sebutkan, silakan segera hubungi aku melalui komentar ya. Dan sebagai pembaca yang baik dan menghargai setiap karya, alangkah lebih baiknya untuk tidak membaca karya bajakan apalagi mengedarkannya secara sengaja karena pada dasarnya setiap cerita di sini sudah ditandatangani kontrak yang mana setiap penulis yang ada akan bisa menuntut siapa saja yang mengedarkannya tanpa sepengetahuan. Terima kasih untuk perhatiannya dan berikut aku lampirkan link asli cerita. https://m.dreame.com/novel/bpMbgkKTCyq4dUk4eAtNUg==.html
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD