Seminggu sudah Altan menghilang tanpa kabar atau pun pesan. Menikah tidak merubah apa pun dalam kehidupan Key, ia malah semakin gencar memperluas wilayah perdagangan sapi panggang dan pisang. Perlahan tapi pasti Key mulai bekerja sama dengan mafia China untuk mengembangkan bisnisnya.
Dari kecil Key sudah belajar tentang bisnis mafia, diam-diam ia sering mendengarkan percakapan Demian dan Daniel tentang bisnis ilegal mereka. Ia begitu tertantang ketika mendengar tentang pertarungan merebut daerah kekuasaan. Ia pun mengumpulkan orang-orang dan melatih mereka hingga menjadi prajurit yang tak terkalahkan. Seperti Altan dan Baraq, mereka bertiga bisa mengalahkan lima puluh orang.
Key tidak seperti Demian yang berbisnis dengan bersaing memperebutkan daerah kekuasaan. Key lebih suka bekerja sama dengan mafia yang paling kuat karena ia tidak perlu membuang waktu hanya untuk memperluas wilayahnya. Key akan memasok barang-barang ilegal kepada mereka dengan merampok para mafia kemudian merubah sedikit barang mereka.
"Wah, Istri mafia yang paling disegani bekerja di sebuah cafe kecil. Kau tidak takut akan ada banyak orang yang mengincar mu gara-gara persaingan bisnis dengan si b******k itu?" ucap Alexa.
"Kau tidak liat pria yang duduk di bawah pohon itu." Alexa memicingkan matanya "Dia anak buah Samuel sepertinya dia menginginkan sesuatu dari Altan"
"Kau harus berhati-hati, kita tidak boleh bertindak gegabah sebelum berhasil bekerjasama dengan Altan," ucap Kenan.
"Dasar bodoh, dia istrinya pasti si b******k itu mau bekerja sama dengan kita."
"Aku tidak ingin bekerja sama dengan Santori, dia hanya akan menjadi tameng ketika kita melakukan kesalahan". Key menyeringai.
"Malam ini juga kalian bertiga pergi ke Jepang, ku dengar Yakuza memiliki bisnis baru kita harus menjadi sponsor utama mereka."
"Baik," serempak.
***
Setelah Altan menghilang Key memilih kembali ke apartemen dari pada tinggal di mansion Altan. Ia akan mengalihkan perhatian orang-orang yang yang mengawasi nya. Agar mereka tidak mengikuti hingga ke apartemennya.
Cklek.
Key membuka pintu apartemen, ia sadar ada orang yang telah masuk ke apartemen nya. Ia berusaha santai dan bersiap dengan senjata api yang ada di tasnya, terlihat seorang pria tengah tidur di sofa.
"Kau sudah pulang."
Yaps orang yang menerobos masuk ke apartemen Key adalah Altan pria yang beberapa hari ini menghilang. Key sama sekali tak menjawab ucapan Altan, ia hanya menyimpan tas dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tiga puluh menit berlalu, Key keluar dari kamar berharap Altan pergi dari apartemennya. Namun sayangnya pria tersebut masih tidur di sofa dengan posisi yang sama sebelumnya. Key berjalan ke pantry bersiap untuk mengola makanan.
Altan yang mencium masakan Key langsung bangun dari sofa berjalan ke meja makan. Ia terus memperhatikan Key yang tengah memasak nasi goreng. Sadar tengah diperhatikan Key segera mengambil dua piring, ia menata nasi goreng tersebut secantik mungkin agar menarik.
Key menaruh piring berisi nasi goreng di hadapan Altan "Makanlah, kalau kau tidak suka kau boleh keluar membeli makanan lain." Tanpa menjawab ucapan Key, Altan langsung melahap nasi goreng tersebut.
"Kau tidak menaruh racun di nasi goreng ini kan?" melihat Key tersenyum menatapnya
"Tenang aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri."
"Bereskan pakaian mu kita akan pergi ke Jepang," ucap Altan
"Kau sedang bicara pada ku,"
Altan berhenti memakan nasi goreng, menatap wajah Key. "Aku sedang mengajak istriku berbicara."
"Ck! kau lucu sekali, setelah beberapa hari menghilang tanpa kabar tiba-tiba kau datang dan bilang kalau aku istrimu. Apa penyakitmu semakin parah?"
"Aku tidak ingin berdebat dengan mu dan aku tidak menerima penolakan"
Key akhirnya ikut ke Jepang mengenakan jet pribadi milik Altan. Altan terus menatap wajah Key tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Kenapa?" ketus Key
"Apa luka mu sudah sembuh?"
"Luka, aku tidak pernah terluka." ucap Key sambil mencerna ucapan Altan
"Kewanitaan mu, aku ingin memasukinya," bisik Altan
Altan menutup tirai agar pengawalnya tidak melihat aktifitas mereka. "Apa kau akan melakukannya di sini."
"Hm, aku menginginkan mu di sini." Altan membawa tubuh Key diatas pangkuannya.
"Sebe- hmmppp." belum selesai bicara Altan melumat bibir Key dengan kasar dan menuntut.
Perlahan Key mengikuti permainan lidah Altan membalas lumatannya. Altan membuka dress yang digunakan Key membuka bra nya dan mulai memijat lembut p******a Key yang padat pas dengan ukuran tangannya.
Key mulai terhipnotis dengan permainan Altan, ia mulai merasakan sesuatu dibawahnya yang minta di lepaskan. Tangan Key membuka resleting celana Altan, mencoba mengeluarkan kejantanannya. Ini pertama kalinya ia memegang kejantanan pria yang tak lain milik suaminya sendiri terlihat besar dan berotot, Key tidak yakin kejantanan itu pernah memasukinya.
"Kau siap sayang."
"Tung, tunggu, bagaimana kalau ada yang melihat kita?"
"Aku akan mencongkel matanya." Altan menyampingkan g string Key bersiap memasuki inti Key.
"Ini akan terasa sakit dan nikmat sayang, mungkin kau akan terluka lagi" bisik Altan perlahan mendorong kejantanan nya di inti Key.
"Ah," desahan lolos dari bibir Key saat kejantanan Altan telah sepenuhnya masuk.
Altan memaju mundurkan pinggul Key, perlahan ia pun mulai mengikuti permainan altan dan terus memaju mundurkan pinggulnya mencari kenikmatan masing - masing.
"Eugh, apa kau sudah merasakan kenikmatan," ucap Altan di sela permainan
"Ah" Key mengangguk. Altan menghentakkan kejantanannya dari bawah "Kita lepaskan bersama."
"Ah."
"Eugh," Altan mengerang saat pelepasannya, ia memeluk tubuh Key mengecup bahunya.
Key kembali duduk di kursinya membersihkan sisa cairan kenikmatannya dengan tissue kembali memakai bra dan gaunnya.
"Kau milikku." Altan kembali meraih tengkuk Key dan mencium bibir Key dengan lembut.
***
Lamanya perjalanan membuat Key beberapa kali mengganti pakaiannya karena Altan terus menyetubuhinya. Ingin menolak tapi ia juga menikmati permainan Altan yang sukses membuatnya terus mendesah.
"Kau beristirahatlah, aku akan segera menemui mu"
Key di antar oleh dua bodyguard menuju hotel tempat mereka menginap, sedangkan Altan pergi dengan membawa beberapa bodyguardnya.
Ponsel Key berdering.
"Hmm."
"Ku dengar si b******k itu ingin bekerja sama dengan Yakuza."
"Lalu."
"Bagaimana kalau Yakuza memilih mereka untuk menjadi partner."
"Aku akan segera menghubunginya."
Key mematikan panggilannya. "Kau mulai menghalangi jalanku Santori," desis Key.