Target Selanjutnya

1210 Words
Perlahan Key membuka matanya merasakan udara yang menerpa kulit wajahnya. Ia baru sadar jika tubuhnya sedang berada di atas ranjang. Key mencoba mengingat kembali kejadian semalam saat Kenan menyuntikan obat ke lengannya, ia memijat dahinya kemudian melihat tangannya yang diperban. Ingatannya kembali saat ia memukul kepala Altan dengan gelas hingga kepalanya berdarah. Tak lama seorang maid mengetuk pintu dan masuk ke dalam sambil membawa makanan. Wanita paruh baya itu tersenyum menatap Key berjalan ke arahnya. "Nona sudah bangun, nona butuh apa nanti saya ambil kan." "Tidak, terima kasih." Suara langkah seseorang semakin dekat, Key langsung menutup wajahnya dengan selimut. Ia yakin suara langkah seseorang itu adalah orang yang paling tidak ingin di lihatnya. "Kau boleh pergi. Maid itu menunduk dan menutup pintunya meninggalkan Altan bersama Key. "Apa kau sudah baik-baik saja, mari kita bahas pernikahan kita." Key menyibak selimutnya, duduk di tepi ranjang sambil membelakangi Altan. "Apa yg membuatmu ingin menikah dengan ku? Altan tidak menjawab ucapan Key, "Jika kau menikahi ku karena kasian atau karena ingin bertanggung jawab atas semua kesalahan Lukas sebaiknya jangan. Aku sudah lama memaafkan nya tapi kau malah datang dan membuat luka itu kembali menganga". " Awalnya aku ingin menikah dengan mu karena Lukas, tapi sekarang aku ingin bertanggung jawab atas apa yang telah aku perbuat pada mu. "Ah, tetang malam itu maksud mu?" Key berdiri dan berjalan mendekati Altan. "Adik mu dulu juga melakukan itu pada ku, apa kau tidak jijik pada tubuh wanita yang pernah tidur dengan adik mu sendiri! " "Lukas tidak pernah menyentuh mu hanya aku pria yang sudah menikmati tubuh mu. Dia hanya mengambil foto untuk dijadikan bukti kepada teman-temannya." Key kembali memegang kepala nya menahan emosi, Altan yang sadar akan perubahan Key langsung memberikan nya obat penenang. "Minumlah ini kau akan baik-baik saja." Key menepis tangan Altan. "Ku mohon lepaskan aku, apa aku melakukan kesalahan pada mu. Maafkan aku, aku tidak akan menganggu mu dan aku akan melupakan kesalahan Lukas atau pun kesalahan mu pada ku jadi ku mohon lepaskan aku." Buliran air mata menumpuk di pelupuk mata Key. "Kita akan menikah besok." Altan melangkah meninggal kan Key. "Ck! apa kau sadar kalau kau hanya di manfaatkan oleh paman dan ayah ku" Altan membalikan tubuhnya "Tidak masalah." Rahang Key mengeras, ia mengepalkan tangannya. "Baiklah mari menikah, akan ku buat pernikahan ini seperti di neraka tuan Altan." "Aku menunggunya" Altan kembali melangkah meninggalkan Key. Key memeriksa semua sudut ruangan ia mencari alat penyadap yang dipasang oleh Altan. Untungnya Altan tidak memasang CCTV di kamar itu, namun ia takut Altan memasang alat penyadap yang bisa menghancurkan rencananya. Setelah di rasa aman Key segera menghubungi Kenan. "Hai Key, apa kau baik-baik saja" "Hm aku baik-baik saja, kenapa kau tidak membawaku keluar dari sini semalam" "Bagaimana bisa aku membawamu keluar mereka mengepung kami dengan menodongkan senjata" "Aku akan menikah besok, tolong kau urus semuanya dengan baik Alexa akan membantu kalian. " "Baiklah jaga dirimu, aku sudah menitipkan obat mu ke si b******k itu." "Iya Terima kasih, bye." *** Key terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin bak princess disney. Rambutnya di cempol dan dihiasi head piece berwarna ke emasan bersulur bunga. Key terdiam menatap wajahnya di pantulan cermin, tak lama Daniel dan Maria masuk ke ruang tunggu pengantin wanita, mereka terpana dengan penampilan putri kesayangannya. "Kau sangat cantik sayang" Maria memeluk tubuh Key bergantian dengan Daniel yang juga memeluk tubuh Key "Kau akan bahagia menikah dengannya sayang" Daniel melingkar kan tangannya agar Key mengalungkan tangannya. Key dan Daniel berjalan ke altar beriringan. Semua tamu undangan menatap Key dengan penuh ke kekaguman, seorang itik buruk rupa berubah menjadi angsa yang anggun. Demian terlihat bahagia melihat Key menikah dengan Altan, iya yakin Altan akan memudahkan bisnisnya setelah resmi menjadi keponakannya. Altan terus menatap wajah Key, wajah gadis yang dulu pernah membuat hatinya bergetar saat pertama kali melihatnya. Daniel menyerahkan tangan Key ke tangan Altan "Ku serahkan dia kepada mu" Altan hanya tersenyum menatap Daniel. "Kau sangat cantik" bisik Altan "Terima kasih" Setelah mengucap janji Key dan Altan resmi menjadi suami istri, Altan meraih tengkuk Key dan mencium bibirnya dengan lembut. "Ini ciuman pertama kita setelah menjadi suami istri" ucap Altan yang sukses membuat wajah Key tersipu malu. Pesta pernikahan Altan dan Key dihadiri oleh banyak rekan bisnis Altan, Demian dan Daniel. Tak hanya pesta biasa mereka juga berbisnis di sana. Daniel dengan bangga memperkenalkan Altan kepada rekan bisnisnya, bahkan ia diajak berkeliling menyapa tamu undangan. Kenan dan Baraq menghampiri Key, "Malam ini akan ada pesta sapi panggang," bisik kenan "Jangan beri tau Key, malam ini dia sibuk dengan suaminya, "hahaha." goda Baraq "Apa aku mengganggu kalian" ucap Altan yang datang tiba-tiba "Tidak sama sekali, oya selamat tuan Altan" Baraq dan Kenan memberi ucapan selamat kepada Altan. "Kita pulang," bisik Altan Key mendekati Kenan dan membisikan sesuatu yang sukses membuat Altan cemburu melihatnya. Baraq yang melihat perubahan ekspresi wajah Altan langsung mendekatinya "Tenang dia hanya milik mu, kita hanya bersahabat namun seperti saudara sendiri" Altan tak menanggapi ucapan Baraq, "Ayo kita pulang" ucapnya sambil menggandeng tangan Key. *** Key membuang nafas kasar saat merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Altan yang juga berada di kamar tersebut membuka tuxedo yang ia kenakan dan berjalan ke kamar mandi. 15 menit berlalu Altan keluar dari kamar mandi, Key langsung membuka gaun yang ia kenakan di hadapan Altan. Ia berjalan mendekati Altan hanya mengenakan bra dan g string, Altan terus menatap tubuh Key yang seketika membangkitkan hasratnya. "Kau menggoda ku." Key menyeringai mendekati Altan, ia mengusap lembut rahang dan d**a Altan yang di hiasi bulu yang bisa membuat para wanita mendamba di bawahnya. "Dalam mimpi mu" Key meninggalkan Altan yang sudah on fire. Tidak ada malam pertama di antara mereka, setelah memakai pakaiannya Altan segera pergi entah kemana. Ponsel Key bergetar, "Halo." "teman mu yang bodoh itu tidak datang, kita akan kesulitan jika hanya berdua saja." Key mematikan ponselnya sepihak dan kembali tidur di ranjang. Mobil yang membawa sapi panggang di jaga dengan ketat, "Mobil urutan ketiga yang membawa sapi panggang." Tak lama suara tembakan menggema ketika mobil paling belakang terjungkal dan menewaskan semua yang ada di sana. Dua mobil lainnya mencoba menghadang dengan menembaki mobil si penyusup. Mereka keluar dari mobil yang berjumlah delapan orang, mereka terus menembaki mobil si penyusup dan mengepungnya. Namun dari arah lain sebuah motor mendekati mereka dan menembak satu persatu hingga mereka semua tewas. "Kau lama sekali" ucap Baraq, "kalau kau disini lalu siapa yang mengambil sapi panggang kita." Kenan hanya tersenyum dan menjalankan motornya. Dilain tempat Mobil yang membawa sapi panggang oleng ketika seseorang menembak si pengemudi dari arah berlawanan. Mobil si penyusup itu kembali berbalik saling tembak menembak dengan para penjaga sapi panggang. "Cepat cari bantuan," ucap salah satu penjaga Dor. Seketika penjaga itu pun tewas saat seseorang menembaknya tepat di kepala. Tak lama Kenan dan Baraq datang, "Wah kau memang jago dalam hal tembak menembak." "Cepat kau bawa sapi panggang itu sebelum yang lainnya datang," ucap seorang wanita dibalik topeng "Siap bos." Wanita itu pun kembali mengemudi mobilnya menuju gedung tua, tak lama mobil sport berwarna putih keluar dari gedung tersebut. Drrttt, ponsel Key bergetar. "Ya " "Sapi panggang aman, kau harus segera kembali ke mansion sebelum si b******k itu datang." Key menyeringai dan menutup panggilannya. Ya dibalik wajahnya yang polos dan penampilannya yang sederhana ternyata Alkeyadra seorang mafia dan pembunuh berdarah dingin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD