Keluarga Kedua

1297 Words

Rori tidak ada urusan apa pun hari ini. Ia berencana melakukan sesuatu. Ia akan mengajak Vanila nanti. Tinggal menunggu gadis itu datang. Dan juga menunggu efek obat kemo terapi otaknya hilang.    Vanila datang sekitar 30 menit setelahnya. Gadis itu memperhatikan Rori yang sudah nampak baik. Maksudnya sudah tidak terlalu menggigil. Dan sudah berhenti muntah.    "Masih mual nggak, Mas? Aku buang Sekarang aja ya."    "Iya, Mbak Van. Udah nggak terlalu mual. Udah banyak banget tadi muntahnya."    "Oke - oke."    Meskipun sudah menjadi kebiasaan. Tapi sebenarnya Rori masih takjub dengan keteguhan hati Vanila merawatnya. Sama sekali tidak jijik. Sama sekali tak pernah mengeluh. Rori sering mendoakan gadis itu supaya mendapatkan banyak balasan dari Tuhan. Karena ia tidak bisa membalas apa -

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD