Gaby memulas wajahnya dengan bedak sekali lagi. Dia tidak sanggup lagi berkaca. Sungguh bayangan wajahnya sangat menyeremkan karena tidak bisa tidur semalam. Pikirkan tawaranku itu. Kata-kata Alex terngiang-ngiang diingatannya. Sialan-sialan-sialan. Sudah berapa kali Gaby mengumpat karena kesal. Harga dirinya, tentu saja kemana harga dirinya kemarin? Heelsnya ia hentak-hentakan keras sehingga menimbulkan suara yang cukup gaduh. Dia harus melihat si pengganggunya itu-Mia. Gaby Memencet bel apartement Gio kasar. Ia sudah tidak sabar untuk melihat gadis sok polos itu untuk melihat kelebihan apa yang ia tidak punya sampai-sampai Alex sama sekali tidak melihatnya. Cukup lama Gaby menunggu si tuan rumah untuk keluar. Tak beberapa lama pintu te

