bc

My Dating Story

book_age16+
0
FOLLOW
1K
READ
mystery
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Vira seorang gadis yang mulai memasuki dunia "yang sebenarnya" setelah menyelesaikan kuliahnya, ia mulau bekerja fulltime dan kepribadiannya yang terbilang sangat serius membuat ia tidak pernah memiliki hubungan special dengan lawan jenis seumur hidupnya yang kini telah mencapai 22 tahun.

Disini kehidupan Vira dimulai dengan perasaan-perasaan yang tidak terduga muncul yang mengubah hidup dan cara pandangnya, sebuah cerita tentang seorang perempuan dingin yang mulai menggunakan hatinya dan menyadari hal-hal indah disekitarnya, cerita-cerita megenai keseharian dan pengalaman kencan Vira yang lucu, menyedihkan, aneh, dan lainnya bisa menimbulkan banyak perasaan

chap-preview
Free preview
Bab 1 Story One Si Table Manner
Vira mulai bekerja disuatu perusahaan retail farmasi ternama dan sepanjang usia Vira saat ini yang sudah berjalan 22 tahun, ia tidak pernah memiliki hubungan special dengan lawan jenis ataupun terlalu memikirkannya. Selain itu Vira tipikal kutu buku yang tidak punya hati, dia hanya tahu belajar dan padangannya hanya satu, yaitu untuk kesuksesan karena ia tahu ia bukan anak yang memiliki banyak prestasi. Ibaratnya dia kayak kuda yang terkait didelman dengan kacamata kudanya. Namun perlahan tapi pasti, romansa dalam hidup Vira akhirnya dimulai. Vira bertemu pertama kali dengan Steven di tempat kerja pertamanya saat baru saja menyelesaikan kuliah, dimana Vira bekerja sebagai Recruitment Junior dan Steven merupakan salah satu Marketing senior di kantor mereka, pada dasarnya kalau Vira tidak sedang dinas di luar kantor mereka satu ruangan. Senior dan atasan Vira melihat sinyal-sinyal ketertarikan itu cukup jelas dari Steven. Vira, cewek yang digolongkan imut dan berwajah babyface sedangkan Steven lebih terlihat dewasa dan cool, steven kerap tersenyum atau sengaja mendekati meja Vira saat Vira sedang ada di kantor, kadang membawakan minuman, namun Steven tidak tahu bahwa minuman yang ia bawakan tidak pernah diminum oleh Vira. Steven yang suka pergi ke kafe di setiap pagi kerap membelikan segelas ice moccachino untuk Vira atau milk tea, padahal Vira tidak suka kopi ataupun s**u. Sedangkan teh juga bukan favorit Vira, namun Vira menyukai harumnya kopi, jadi mungkin karena Steven melihat Vira menikmati wangi kopi yang ia berikan, anggapannya Vira menyukainya, padahal sehabis menikmati harumnya kalau tidak kiki, ya supervisor Vira, bu Dita yang akan meminumnya, menjadi 1 tim selama setengah tahun ini sudah cukup untuk membuat tim ini tahu sekali kalau Vira tidak pernah meminumnya, awalnya Vira menawarkan kepada yang lain, tapi sekarang mereka sudah langsung ambil. Kadang di saat makan siang Steven mendekati meja Vira di kantin kantor dan membawakan sekotak s**u coklat atau kadang membawakan yogurt yang juga berujung ke tangan kiki sewaktu Vira kembali ke kantor, Vira tidak terlalu kenal dengan Steven, mereka juga hanya beberapa kali berbicara yang hanya sekilas berupa sapaan sopan, dan sebagai junior baru, Vira belum berani menolak pemberian siapapun dan hanya menjawab terimakasih. Sampai kemudian Steven memberanikan menanyakan kontak Vira saat mereka tidak sengaja bertemu saat mau pulang. “Hai, kamu Vira kan?” Kata steven mendekati Vira “Iya kak” jawab Vira pendek Steven berpikir apakah Vira memang dingin atau tipikal yang pemalu? “kamu tumben sekarang udah pulang?” “iya kak, kelas kedua diambil alih kak kiki” “ooo, kamu sibuk gak habis ini?” “cuma mau pulang aja si.” “naik apa?” “ah biasa naik transjakarta.” “kalau aku antar pulang mau gak?” “eh? Emangnya gak apa-apa kak?” sahut Vira tak menduga “Loh emang kenapa? Apa kamu gak mau?” tanya steven sambil menatap wajah Vira yang kebingungan.” “boleh aja si kalau gak ngerepotin kak.” “oh ya aku belum punya kontak kamu, minta boleh?” “boleh aja” Vira pun memberikan kontaknya “ayo d, udh absen kan?” Di perjalanan pulang  “rumah kamu dimana?” “banten kak, di tangerang selatan, kampung utan tau kak? kalau tau uin, gak jauh dari sana kak” “wah lumayan jauh juga ya, kamu kalau pagi berangkat jam berapa? “jam 5” “waw, itu kamu sampe jam 8?” “ya tergantung kadang ya kepagian kak jam 7, cuma namanya naik kendaraan umum kan susah juga diprediksi.” “ini belok mana?” “kanan kak, terus aja ikutin jalan” “ok ok, btw kita bisa temenan kan?” “pasti bisa lah kak” “kamu besok ngantor dimana?” “gak ngantor besok kak” “eh iya besok minggu ya” Steven pun tertawa canggung karena pertanyaan konyolnya dan mereka akhirnya terdiam sampai di rumah Vira “makasih ya kak udah dianterin, jadi lebih cepet sampe.” jawab Vira sembari tersenyum “sip sip, entar aku call ya?” Pertanyaan ini tidak sempat dijawab oleh Vira karena Vira sudah langsung masuk ke rumah dan saat balik badan mobil steven sudah pergi. * * * Saat ini Steven sudah berada di kamar diapartemennya Steven memegang handphonenya dan mengetik nama Vira di pencarian lalu mulai mengetik “Hai Vira, ini aku Steven, save ya kontak aku.” Kurang lebih 1 jam kemudian notif chat dari Vira baru muncul “sbb kak, tadi lagi diluar, hp aku charge dikamar, ok pasti ak save.” “kamu biasa ngapain aja hari sabtu minggu gini?” “ah kebanyakan si istirahat aja, sama palingan main game.” “dirumah aja?” “ya kak” “kalau kapan-kapan aku ajak keluar mau?” “kemana?” “ya kemana gitu, makan?” “oooo” “mau gak?” “kalau makan si boleh aja…hehehe” “sip lah.” “btw udah 6 bulan kerja betah gak?” “kalau betah si betah aja kak, cuma masih banyak banget yang harus aku pelajarin.” “ah masak si? Aku liat kamu udah bagus, cepet belajar juga sampe sering sendirian juga kan di Monolab (nama salah satu kantor cabang)?” “iya tapi sering salah aku kak, gak enak aku sama kak kiki, dia suka banget benerin salahnya aku, jadi kerja 2 kali.” “tapi kan kamu belajar karena kesalahan kamu juga kan? Gak ngulangin” “gak si, tapi kak kiki bilang gini, ra ra, kamu ya bener si gak ngulangin kesalahan yang sama, tapi ya gak buat salah beda beda juga. bahkan kadang bu dita juga harus cover juga ke pak Rei.” “fatal banget?” “lumayan kadang kak.” Dan pembicaraan mereka via chat berakhir karena Vira ingin tidur. Keesokan siang. HP Vira berbunyi notif chat dari Steven “Hai Selamat pagi” “Pagi kak, eh tapi ini udah siang si kak udah lewat jam 12.” “hahaha, ya kalau pagi kan lebih semangat dari siang jadi selamat pagi….” “motivasi marketing ini kayaknya.” “hahahahaha” “mentang mentang marketing.” “kamu udah makan belum?” “udah tadi jam 10an” “makan apa?” “mi” “mi apa?” “I**omie goreng jumbo ayam panggang” “waw, kamu makan mi instant gak sehat lo.” “lah laper adanya itu, daripada gak makan kan?” “yaudah tapi jangan sering-sering ya” Selanjutnya Steven malah bercerita tentang teman-temanya yang sakit bilangnya karena mie instant, Vira agak jengkel juga kalau makanan favoritnya ini sering jadi korban kalau orang sakit, padahal makanan lain bahkan lebih banyak menimbulkan penyakit, minuman bralkohol atau yang bukan dengan gula asli, rokok? “ya makanya kamu ati-ati, jangan sering-sering.” Chat ceramah mie instant dari Steven hanya dibaca oleh Vira, namun sepertinya Steven cukup puas dan malah terus melanjutkan “jadi mie kesukaan kamu ya?” “hehehhe iya kak…enak makan mieeee” “kalau cowok?” “Eh cowok? Maksudnya? Idola aku gitu? “idola? kamu punya idola?” “punya kak. Hahahhaha” “emang kamu sukanya yang kayak gimana?” “kalau idol ya yang ganteng, lagunya enak, dancenya keren, lucu juga. Kayak Got7.” “apa? Got7 itu apa?” “idol aku kak, kpop” “oh kamu suka kpop ya? “ya lumayan, bagus buat hiburan.” “terus kalau cowok tipe ideal kamu gimana?” “ideal ya kak, yang ganteng, pinter, sedikit misterius, tulus, apa lagi ya..gak kepikiran e kak.” “hahahha, kamu lucu juga ya.” “apanya kak yang lucu, kalau kakak sendiri gimana?” “kalau aku tipe idealnya ya kira-kira kayak kamu.” Steven bermaksud menggoda Vira namun mendapatkan jawaban yang agak diluar harapan “kayak aku?emang kakak tau aku kayak apa?” “tau lah.” “coba sebutin aku kayak apa? “kamu cantik, baik, rajin, pekerja keras.” “subjektif semua si ini, tau dari mana aku baik? Baik dari sudut mana?” “wah baik lah, kamu kalau jahat gak mungkin dirumah sekarang, di penjara.” “eh tapi banyak lo yang jahat tapi gak dipenjara, koruptor kayaknya masih banyak berkeliaran” “kok jadi kesana ya omongannya?” “lah kk ngomongin kriminal kok.” “yaudah d omongin yang lain aja yuk.” Chat mereka masih berlangsung walaupun Vira semakin lambat menjawabnya dan Steven juga makin lama jadi bingung sendiri karena via chat Vira benar-benar pintar bicara dan bukan penurut seperti yang ia bayangkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HASRAT MERESAHKAN

read
139.9K
bc

Nona-ku Canduku

read
98.0K
bc

Pemuas Hasrat Mantan Suami

read
51.7K
bc

MENIKAHI PAPA MANTAN PACARKU

read
6.2K
bc

SEXY DEVIL UNCLE

read
18.3K
bc

Ayah Tiriku Sugar Daddyku

read
46.6K
bc

Menjadi Istri Tuan Revan

read
108.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook