Hari Pertama Manda Bekerja

1017 Words
Setelah melewati waktu yang menengangkan di ruangan tadi, kini Manda sudah bernafas dengan sangat lega, untunglah orang yang bertugas HRD tadi tidak banyak mempertanya apapun padanya, apa pun pekerjaan yang akan ia kerjakan nanti, Manda akan tetap menerimanya dengan lapang d**a yang terpenting dirinya di gajih dan bisa membiayai ongkosnya selama sebulan nanti. Manda langsung saja pergi begitu saja, namun ia sudah lupa bahwa dirinya akan menemui Topan karena pikirannya tidak terlalu fokus saat ini. "Semoga saja di terima," ucap Manda yang sambil berjalan pulang ke rumahnya, rasanya hari ini Manda benar-benar sangat kelelahan karena kurang beristirahat, bahkan di bagian bawahnya pun masih terasa sakit akibat melayani pria yang berada di klub malam waktu itu. Belum lagi tangannya masih terasa sedikit perih karena akibat kecelakaan itu, mengingat kejadian itu seolah-olah Manda merasa dirinya hidup di neraka yang penuh penyiksaan sekarang. Sesampainya di rumah, Manda mengistirahatkan dirinya lalu tanpa sadar Manda langsung saja tertidur karena dari tadi dirinya terus menahan rasa kantuknyanya. Tidak terasa hari sudah pagi, terlihat seorang gadis yang sedang tidur dengan terlelap siapa lagi kalau bukan gadis cantik bernama Manda, dirinya masih belum sadar jika ponselnya dari tadi berbunyi, namun untungnya ketika merasakan lehernya terasa sakit. Manda perlahan-lahan bangun dari tidurnya dan dirinya mendengar sebuah bunyi dari ponselnya, ketika melihat nomor baru tersebut Manda dengan tidak sengaja menjawab panggilan tersebut. Manda mendengar ucapan seorang wanita mengatakan perusahaan Royal Brand, kemudian menyebutkan dirinya telah lolos review dan mengharapkan kehadiran Manda untuk bekerja hari ini, Manda langsung saja melotot tidak percaya ketika mendengar itu semua, setelah panggilan tersebut terputus. Manda langsung saja bergegas pergi mandi dengan sangat tergesa-gesa. Hanya butuh 5 menit saja, Manda sudah selesai mandi dan bergegas memakaikan pakain kerjanya dengan sangat asal-asalan, yang terpenting pakainnya terpasang, masalah kerapian mungkin sambil berjalan untuk merapikannya, lalu menyisir rambutnya dan mengikat rambutnya dengan ikatan satu ke belakang. Setelah itu, Manda pun mengambil tas salempangnya yang hanya berisi ponsel dan beberapa lembar uang, bahkan dirinya pun tidak sempat serapan lagi, saking takutnya jika ia telat di hari pertama dirinya bekerja dan untungnya Manda bisa berlari menuju ke tempat ia bekerja karena jarak dari kos-kosannya hanya memerlukan 5 menit saja. "Hah, hah!" Manda pun sampai ngos-ngosan berlari karena dirinya sudah sangat lama tidak berlari selama ini, bahkan seluruh tubuhnya pun sangat gerah dan kepanasan akibat berlari. Manda pun menyeka keringat di dahinya mengunakan pungung tangannya, jantung Manda semakin terasa berdebar kali ini, ia berharap di hari pertama dirinya bekerja tidak memiliki banyak kesulitan. "Untunglah sisa 15 menit lagi," gumam Manda yang mulai sesantai mungkin, sambil merapikan pakainya yang acak-acakan itu. Saat dirinya berada di dalam perusahaan itu, banyak orang memandang Manda dengan tersenyum manis kepadanya dan Manda pun langsung saja membalas dengan senyuman juga. Sesampai di ruang HRD Manda langsung saja bergabung dengan teman-temannya yang juga di terima bekerja itu karena HRD akan mengatakan tugas mereka sebagai apa dan bagian devisi mana yang akan mereka kerjakan nantinya. "Manda Ayu Putri, kamu akan bekerja sebagai cleaning service di bagian khusus depan kantor ruang CEO dan yang lainnya sudah saya jelaskan, saya harap kalian bisa bekerja dengan baik," ucap perempuan yang bernama Lisa. "Baik Bu, terima kasih," ucap mereka dengan serempak. "Ok, kalian boleh bekerja sekarang," ucap Lisa dan mereka pun perlahan-lahan keluar dari ruangan milik Lisa, sedangkan Manda langsung saja pergi ke arah lif untuk melakukan tugasnya membersihkan di bagian tempat CEO berada. "Perusahaan ini sangat besar dan tinggi sekali," gumam Manda sambil keluar dari lif, dirinya melihat banyak karyawan-karyawan yang sedang menatapnya dan Manda pun langsung saja menundukan kepalanya untuk menghormati mereka, lalu bergegas lagi menuju ke arah ruangan CEO karena sebelumnya Lisa sudah mengatakan jalan ke arah dimana ia harus berkerja. Setelah menemukan tempat seharusnya ia bekerja, Manda langsung saja memulaikan pekerjaanya mulai dari menyapu lantai dan ketika dirinya sedang asik menyapu ia melihat ruang CEO tersebut terbuka, lalu kemudian Manda langsung menghentikan aktifitas nyapunya karena ia ingin menghormati CEO tersebut terlebih dahulu dengan menunduk tanpa melihat orang tersebut. "Dia bekerja disini?" gumam Brian dalam hatinya, lalu tanpa sengaja ia melihat kancing baju Manda yang atas terbuka, sehingga Brian langsung saja meneguk ludahnya ketika melihat bulatan kenyal dibalik baju gadis itu, lalu dirinya kembali teringat tentang kejadian beberapa hari yang lalu, membuat sang juniornya menegang seketika, rasanya Brian benar-benar ingin melakukannya lagi dan lagi. "Ehem! Ehem!" Brian berusaha mengontrolkan dirinya dan tidak ingin terlalu di kuasai dengan nafsu. "Tolong perhatikan pakain kamu jika bekerja disini! Jangan membuat seolah-olah perusahaan ini menerima wanita jalang!" ucap Brian memperingati Manda dengan bajunya, entah kenapa rasanya tidak rela jika tubuh Manda di lihat banyak orang selain dirinya, sehingga Brian pun berkata sangat kasar kepada Manda. Manda pun melihat pakainya dan langsung saja melotot ketika melihat kancing bajunya yang terbuka, dengan cepat Manda mengancingnya karena dirinya benar-benar merasa malu sekarang. "Maafkan saya, Pak," ucap Manda tanpa menatap Brian. "Hem," jawab Brian singkat, lalu dirinya pun kembali ke ruangannya lagi padahal Brian berniat bertemu kliennya hari ini dan ketika dirinya melihat Manda, membuat Brian membatalkan rencanyanya, lalu membuka lebar-lebar pintu ruang kerjanya karena ia ingin melihat Manda lebih leluasa dari tempat meja kerjanya. "Tapi kenapa dirinya bekerja sebagai tukang bersih-bersih? Kenapa tidak menjadikannya sebagai sekertaris ku saja? Kan, kemana-mana aku bisa membawanya pergi menemaniku," gumam Brian dalam hatinya. "Hei! Hei!" ucap Brian dari arah ruangannya dengan bermaksud memanggil Manda. "Kenapa CEO disini sangat tidak sopan sekali?!" gumam Manda dalam hatinya, ia tahu Brian sedang memanggil dirinya karena saat ini hanya dia sendiria. "Cepat kemarilah!" teriak Brian dengan cukup nyaring. Manda pun langsung saja berlari kecil ke arah Brian, namun saat dirinya ingin mendekati meja Brian seketika langkahnya terhenti karena di hadapannya itu, seorang laki-laki yang pernah sekali ia layani di klub malam waktu itu. "Kenapa dia?" gumam Manda dalam hatinya. "Mendekatlah, kamu!" ucap Brian dan perlahan-lahan melangkahkan kakinya untuk mendekati Brian, dengan bibir yang terlihat pucat pasih. "A-ada, Pak?" tanya Manda dengan gugup. "Bersihkan ruangan saya!" perintah Brian. "B-baik, Pak," ucap Manda dengan terbata-bata, lalu ingin beranjak pergi untuk mengambil alat kebersihannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD