1. Final Order
Di jodoh kan dengan anak majikan orang tua nya membuat Melly merasa pusing dan jengah, protes sudah, ngambek juga sudah tapi hasil nya tetap nihil. Perjodohan itu tetap juga terjadi meski pun tanpa rela. Satu peristiwa silam yang membuat Melly nekad menjauh dari keluarga Adam, yakni majikan kedua orang tua nya.
Bukan nya tidak bersyukur karna di terima di keluarga yang terbilang kaya raya, apalagi menjadi calon menantu pilihan, tetapi hati Melly benar benar sudah tertutup untuk seorang manusia yang bernama Daniel Zafran Adam.
Demi mengelak bertemu pria itu, Melly malah sanggup menjadi seorang guru di sebuah perdesaan meski pun Melly tahu Danni telah di kirim ke Ausi untuk melanjut kan kuliah, namun tetap saja Melly menghindar semampu nya. Apalagi gadis cantik itu mempunyai cita cita untuk membantu anak anak desa yang agak ketinggalan dalam pendidikan.
Di siang hari nya Melly bertugas sebagai guru dan waktu malam nya Melly habis kan untuk membantu anak anak yang ketinggalan pelajaran. Semua yang Melly laku kan adalah murni untuk membantu anak bangsa nya. Sikap nya yang selalu merendah diri dan tidak sombong apalagi sangat mudah untuk di ajak berteman membuat Melly sangat di sayangi dan di senangi di desa X.
Tidak seperti malam malam sebelum nya. Untuk malam ini Melly tidak mengada kan kelas karna badan nya sedikit meriang. Selesai makan Melly langsung menuju ke kamar nya untuk lanjut istirahat tetapi niat nya jadi urung apabila ponsel nya yang tergeletak di atas nakas bergetar menanda kan ada panggilan masuk “ papa”
“Assalamualaikum papa”
“Waalaikumusalam, Melly kamu apa khabar nak?”
“Melly alhamdulillah Pa, Cuma malam ini badan sedikit meriang”
“Sudah makan ubat nak?”
“sudah pa, papa sama mama apa khabar?”
“Kami sihat selalu nak, Cuman papa sama mama kangen banget sama kamu”
“Melly juga kangen banget sama kalian, tapi ya, mau gimana lagi kan. Soal nya Melly masih betah di sini pa”
“Kapan kamu mau pulang ke Jakarta nak?”
“Melly gak bisa janji pa. InsyaAllah suatu saat Melly pasti kembali kesana. ya udah pa, Melly mau istirahat dulu. Besok siang Melly VC sama mama dan papa ya, da"
Tuuut tuut
Panggilan di putus kan secara sepihak oleh Melly. Bukan bermaksud kurang ajar, tetapi Melly sangat takut dirinya lemah dengan rayuan papa yang memintanya kembali ke Jakarta dan sekarang ini Melly benar benar belum siap untuk semua itu.
***
Sementara itu di sebuah rumah mewah yang terletak di kawasan perumahan elit di Jakarta, seorang pria paruh baya mengeluh frustasi dan meletak kan kembali ponsel nya di atas meja kerja nya. Ya pria paruh baya itu adalah Bryan, assisten peribadi Raditya Adam dan sekarang, Bryan sudah di amanah kan untuk mengelola salah satu bisnis keluarga Adam yang bergerak di bidang construction.
“Gimana pa? udah telepon Melly?" Linda isteri nya Bryan masuk ke ruangan kerja suami nya untuk menghantar kan kopi seperti biasa nya.
“Udah ma, seperti biasa, Melly langsung memutus kan sambungan sebelum papa sempat bilang sesuatu”
“sudah setahun pa, anak kita gak mau pulang. Mama benar-benar kangen sama dia” ada bulir bening yang menetes keluar dari pelupuk mata wanita paruh baya itu.
“Papa juga kangen, mau gimana lagi ma. Mama sendiri juga tahu apa alasan Melly menjauh dari kita semua. Kita sebagai orang tua harus sabar membujuk dia. Mama juga sering sering komunikasi sama dia. Siapa tahu suatu hari hati nya berubah” Usul Bryan kepada isteri nya.
Setelah itu kedua nya langsung bungkam hanyut di dalam pikiran masing masing memikir kan anak semata wayangnya yang pergi membawa diri.
***
Di rumah besar keluarga Raditya di penuhi dengan canda tawa dari anak anak Radit dan Aiyana. Putra sulung mereka Daniel Zafran Adam yang akrab di panggil Danni atau abang baru sahaja kembali dari Ausi setelah menempuh tiga tahun kuliah dan satu tahun latihan di bidang industry.
“Danni, Mummy mau ngomong sama kamu” Aiyana menepuk halus tangan putra nya yang duduk tepat di samping nya.
“Ya Mi"
“Mummy mau kamu bujuk Melly dong”
“lho, kenapa harus di bujuk Mi?“ Danni menaik kan alis nya sebelah tidak mengerti kenapa diri nya harus membujuk Melly
“Melly itu pergi bawa diri gara-gara kamu Danni. Mummy jadi gak enak sama orang tua nya. Udah setahun lho Melly gak mau pulang ke Jakarta”
“Emang Melly nya aja yang berlebihan Mi” Jawab pria itu malas.
“Danni, yang bikin gara gara itu kamu. dikarna kan mulut kamu Melly jadi malu dan pergi dari sini. Gimana sih” Aiyana menjewer kuping putra nya gemas.
Sementara itu Radit dan putrinya Danisha Cuma menjadi pemerhati dan menyimak obrolan isteri dan putra sulungnya itu.
“Pokoknya Mummy gak mau tau ya. Danni harus bisa bujuk Melly kembali ke Jakarta secepatnya. Dan janji Mummy sama tante Linda kalian masih berlaku ya, Mummy maunya Cuma Melly yang jadi menantu Mummy, titik dan gak nerima bantahan"
“Mummy"
“Atau Mummy yang akan ngambek sama Danni dan bawa diri kayak Melly?” Aiyana meneror putranya. Cuma itu sahaja cara yang paling ampuh untuk saat ini.
“No! Daddy gak terima mama ngambek dan bawa diri. Danni! ini perintah ya. Dalam waktu tiga bulan Danni harus sudah bisa bujuk Melly buat kembali lagi” kali ini Radit angkat bicara.
“Apa sih lebih nya si Melly? Semua orang kok berada di pihaknya. Padahal anak nya Daddy sama Mummy itu Danni lho" protes Danni yang masih kekeuh dengan pendirian nya.
“Karna kak Melly itu orang nya baik banget, gak kayak kak Michelle pacar nya kakak” celetuk Danisha terus melempar kan guling kecil di pangkuan nya ke arah si kakak.
“Dek, adek gak boleh ngomong kayak gitu. Adek belum dekat sama kak Michelle makanya adek salah paham sama kak Michelle” Danni membela saat pacarnya di jelek kan oleh adik satu satu nya.
“Ogah banget gue berdekatan sama ondel-ondel hidup itu. Mending gue deket sama Buk Riri tetangga sebelah” Danisha memutar bola mata nya jengah dan jadi merinding saat mengingat kelakuan manja yang berlebihan dari pacar kakaknya itu.
“Ya udah, pergi sono. Pindah aja ke rumah tetangga sebelah” Usir Danni
“Udah! Udah! kalian ya, ribut mulu sih kayak kucing sama tikus. Kalian yang ribut malah sampai ke tetangga sebelah yang di bawa bawa. Heran deh Mummy.”
“Adek yang mulai Mi” bela Danni yang kesel dengan kelakuan adek nya sebentar tadi.
“Terus Danni gak bisa ngalah sama adek gitu?” Aiyana menatap satu persatu wajah anak-anak nya.
“Maaf Mi, Dad” ucap kedua nya serempak.
Radit yang dari tadi jadi pemerhati sekarang sudah bisa tersenyum lega. Seperti biasa, isteri nya akan selalu bisa mendamai kan kedua anak nya saat terlibat adu mulut seperti tadi.
Kepikiran sama omongan istri nya. Radit juga menginginkan Melly yang akan menjadi pendamping putranya yang terkenal nakal dan keras kepala itu. Salah satu nya Radit memilih Melly adalah karna gadis itu sangat santun dan menghormati orang tua, paras yang cantik itu adalah bonus buat Melly.