bc

Gadis Penebus Utang

book_age18+
2.1K
FOLLOW
15.3K
READ
revenge
dark
love after marriage
arrogant
dominant
CEO
drama
bxg
city
punishment
like
intro-logo
Blurb

"Aku ingin pernikahan ini tetap dilanjutkan dengan pengantin wanita yang berbeda. Aku ingin Laura yang menggantikan posisi Sarah. Jika seorang kakak membuat masalah, maka bukankah adiknya harus menyelesaikan masalah itu?" -Darrel Kim-

Setelah kakaknya pergi bersama pria lain saat sehari sebelum hari pernikahannya membuat Laura harus menjadi seorang istri pengganti bagi Darrel, pria yang kini menjadi layaknya monster setelah pengkhiatan itu terjadi. Laura tidak bisa menghindari semua ini karena Darrel telah memberikan ancaman padanya.

Laura ingin lepas dari semua ini, tapi Darrel sudah mengatakan tidak akan melepaskannya sebelum Sarah kembali dan berlutut padanya. Tapi sampai detik ini tidak ada yang tahu keberadaan Sarah.

chap-preview
Free preview
Part 1 [Menikah atau penjara?]
"Aku ingin pernikahan ini tetap dilanjutkan dengan pengantin wanita yang berbeda. Aku ingin Laura yang menggantikan posisi Sarah. Jika seorang kakak melakukan kesalahan, maka bukankah adiknya harus menyelesaikan masalah itu?" Semua orang yang ada di ruangan ini begitu terkejut mendengar ucapan Darrel, pria berusia 28 tahun yang saat ini sedang terguncang dam penuh kemarahan karena Sarah, calon istrinya pergi bersama pria lain. Darrel mengetahui hal itu dari pesan yang Sarah kirimkan padanya pagi ini. "Kenapa aku harus menikah denganmu? Aku tidak mau!" Laura tentu saja menolak mentah-mentah apa yang Darrel inginkan. Laura tidak mau menanggung akibat dari perbuatan kakaknya. Melihat Darrel saat ini Laura yakin kalau pria itu punya niat tidak baik dengan menikahinya. Kedua orang tua Darrel tidak mengatakan apa-apa ketika Darrel mengatakan sesuatu yang terdengar gila seperti tadi. Mereka terlihat seperti membenarkan apa yang Darrel lakukan saat ini. Karena diamnya kedua orang tua Darrel membuat ayah Laura akhirnya angkat bicara. Pria paruh baya itu berkata, "Ini tidak benar. Kita bisa mencari keberadaan Sarah, lalu menyelesaikan masalah ini dengan cara yang benar." "Lalu, kita harus membatalkan pernikahan ini dan mempermalukan keluargaku? Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi," ucap Darrel, lalu ia mengalihkan pandangannya pada Laura dan berkata, "Kau menikah denganku atau aku masukan Ayahmu ke penjara karena tidak mengembalikan uang yang dia pinjam dari keluargaku untuk pengobatan mendiang ibumu." "Apa katamu? Kau ...." "Jaga nada bicaramu pada putraku." Wanita paruh baya bernama Anna ini menyela kalimat Laura. Anna adalah ibu Darrel yang saat ini sudah berdiri di depan Laura untuk mencegahnya mendekati Darrel. "Sebelumnya, aku ingin melupakan tentang uang itu karena kita akan menjadi keluarga, tapi ini yang kakakmu lakukan padaku. Setelah semua yang aku berikan padanya, sekarang dia memilih pergi dengan pria lain. Setelah semua itu, apa masuk akal jika aku tetap diam? Menikah denganku atau kau mau melihat Ayahmu di penjara? Aku tahu kalian tidak akan bisa mengembalikan uang itu dalam waktu dekat, jadi tentukan pilihanmu. Kau hanya punya waktu untuk berpikir sampai malam ini saja." Darrel menekankan kalimatnya, lalu pergi dari ruangan itu. "Mari kita bicarakan lagi, ini tidak ...." "Aku mendukung apa yang putraku lakukan. Putrimu benar-benar telah mempermalukan keluargaku!" Liam, ayah Darrel baru saja menyela ucapan ayah Laura, lalu pergi menyusul Darrel. "Tidak peduli siapa pengantin wanitanya, pernikahan ini harus tetap dilakukan agar tidak mencoreng nama baik keluargaku. Pikirkan itu baik-baik!" Anna bicara pada Laura dengan penuh penekanan dan ia ikut pergi dari ruangan itu. Kini, di ruangan itu hanya ada Laura bersama ayahnya yang bernama Arthur. Mereka sama-sama terdiam karena memang tidak ada lagi yang bisa dikatakan saat ini. Laura tidak ingin menikah dengan Darrel, sebab ia juga memiliki orang lain di hatinya dan ia sangat mencintai orang itu dan yang terpenting adalah Darrel melanjutkan pernikahan ini pasti untuk hal yang tidak baik. Tapi, jika tidak menikah dengan Darrel, maka ayahnya akan masuk penjara lalu ditambah kondisi kesehatannya tidak begitu baik akhir-akhir ini. "Laura, kau tidak perlu mengorbankan dirimu untuk menebus kesalahan Sarah. Tolak saja pernikahan itu. Ayah yang salah mendidik Sarah, jadi biarkan ayah yang menanggung akibatnya. Darrel terlihat sangat marah sekarang dan dia pasti punya niat buruk untuk balas dendam, jadi tolak semua ini." Arthur akhirnya bicara setelah sempat terdiam. Arthur tentu tidak ingin menghabiskan hari tuanya di dalam sel tahanan, tapi ia jauh lebih tidak ingin melihat hidup salah putrinya hancur karena kesalahan putrinya yang lain. Laura menoleh pada ayahnya yang bahkan saat ini wajahnya terlihat pucat setelah mendengar semua kabar buruk ini. Laura sungguh tidak bisa membayangkan jika ayahnya harus menghabisakn hari tuanya di dalam penjara yang dingin. "Tidak, Ayah, aku akan menyelesaikan masalah yang Kakak buat. Aku akan menikah dengan Darrel untuk menggantikan posisi Kakak." Dan Laura akhirnya membuat keputusan. "Tidak, Laura, apa yang kau pikirkan? Kita akan mencari Sarah. Sarah yang membuat semua masalah ini, jadi dia yang harus menyelesaikan masalahnya." "Kemana kita akan mencarinya? Dan butuh waktu berapa lama? Selama Kakak belum ditemukan dan aku tidak menikah dengan Darrel, maka Ayah akan masuk penjara. Aku tidak bisa melihat hal itu terjadi pada Ayah. Aku akan menikah dengannya, lalu Ayah akan baik-baik saja, dan kita bisa terus mencari informasi tentang keberadaan Kakak." Laura sungguh tidak punya pilihan lain sekarang. "Tapi, Laura ..." Arthur terlihat menangis. Hatinya sangat hancur sekarang, tapi ia juga tidak bisa melakukan banyak hal untuk Laura. "Aku akan baik-baik saja. Ayah jangan khawatir padaku." Laura meyakinkan ayahnya, walau ia sendiri tidak yakin kalau semuanya akan baik-baik saja. Saat Darrel akan masuk ke dalam mobilnya untuk pergi dari rumah itu, seseorang mendekatinya, dan bertanya bagaimana hasil pembicaraan tadi. Itu adalah Devian, kakak Darrel yang 3 tahun lebih tua darinya. Devian sudah tahu kalau Sarah pergi bersama pria lain, tapi ia tidak bergabung dalam pembicaraan itu karena ada urusan penting. "Aku akan menikahi Laura," jawab Darrel. "Apa? Tapi, bagaimana bisa?" tanya Devian, tapi Darrel tidak menjawab dan memilih untuk pergi. ••• Keesokan harinya, pernikahan itu tetap terjadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Gaun pernikahan yang seharusnya dipakai oleh Sarah, kini telah melekat dengan indah di badan Laura. Ini bukanlah pernikahan impian Laura, tapi ini adalah pernikahan yang harus ia jalani, suka atau tidak, inilah hidupnya sekarang. Sebenarnya, inti dari pernikahan ini bukan hanya karena semata-mata ingin menghilangkan rasa malu keluarganya, sebab orang-orang sudah bingung kenapa nama pengantin wanita berbeda dengan yang tercetak di kartu undangan, tapi Darrel tahu ayahnya bisa menangani masalah kecil itu. Inti dari pernikahan ini adalah Darrel perlu seseorang untuk melampiaskan dendamnya pada Sarah dan agar Sarah tahu apa yang bisa ia lakukan untuk membalas semua pengkhiatannya. Sebelumnya, setelah menikah, Darrel sudah membuat rencana untuk langsung pergi berbulan madu, tapi semuanya telah berubah sekarang. Setelah acara selesai, Darrel langsung pulang dengan mobilnya, begitu juga dengan kedua orang tuanya. Darrel meninggalkan Laura tanpa sepatah katapun, bahkan Laura tidak tahu kalau Darrel sudah pulang. Devian yang mengetahui kalau adik berserta kedua orang tuanya telah pergi langsung menghampiri Laura dan ayahnya yang terlihat bingung. "Darrel dan orang tuaku sudah pulang, jadi Laura akan pergi denganku, tapi sebelumnya aku akan mengantar Paman pulang dulu," ucap Devian. Awalnya, Devian kira pernikahan ini terjadi hanya untuk menyelamatkan nama baik keluargamya, tapi, kenapa keluarganya harus memperlakukan Laura dan ayahhya dengan cara seburuk ini? Laura tidak terkejut dengan hal itu. Laura hanya berpikir ini bahkan belum lama setelah ia menjadi istri Darrel dan pria itu sudah melakukan ini padanya, lalu, akan ada apa selanjutnya? "Bertahanlah dan jaga dirimu sampai kita bisa menemukan Sarah." Hanya ini yang bisa Arthur katakan pada Laura, padahal sebelumnya ia sudah membayangkan akan tersenyum bahagia di hari pernikahan kedua putrinya. "Ayah juga harus menjaga diri Ayah dengan baik. Aku tidak ingin melihat Ayah sakit seperti Ibu," ucap Laura dan setelah itu ayahnya masuk ke dalam rumah, sedangkan ia harus pergi ke rumah yang sebenarnya tidak menginginkan kehadiarannya. Devian yang mendengar percakapan di antara Laura dan ayahnya merasa sedih karena hidup mereka menjadi seperti ini sekarang, tapi ia tidak bisa melakukan apapun untuk menolong mereka. "Terima kasih." Laura mengatakan ini pada Devian setelah sampai di rumah mewah milik keluarga Kim. "Masuklah, lalu istirahat," ucap Devian. "Ke kamar Darrel? Apa aku bisa mendapatkan kamar yang lain?" walau sudah menjadi istri Darrel, tapi Laura tidak ingin satu kamar dengan pria itu. Di saat bersamaan, Darrel muncul dengan aroma alkohol yang tercium dengan jelas. Darrel memang minum sejak beberapa saat yang lalu untuk sedikit melepas stresnya. Saat melihat Laura datang bersama kakaknya membuat Darrel langsung mengangkat salah satu sudut bibirnya, lalu berkata, "Aku kira kau tidak akan sampai ke rumah ini." "Kau seharusnya tidak meninggalkan Laura dan ayahnya begitu saja. Kau yang memutuskan untuk ...." "Sssttt, diamlah, Kakak." Darrel menyela kalimat Devian. "Wanita ini sudah menjadi istriku sekarang, jadi jangan ganggu pembicaraan kami," ucap Darrel lagi, lalu ia meraih tangan Laura, dan digenggam dengan sangat erat hingga membuat Laura kesakitan. "Ikut aku!" Darrel pun menyeret Laura ke sebuah kamar. "Darrel ...." "Aku bilang, jangan menjadi pengganggu!" Darrel berteriak pada kakaknya dan terus menyeret Laura tanpa peduli pada penolakannya. Saat sampai di kamar, Darrel langsung melempar tubuh Laura ke atas ranjang, kemudian Darrel mulai membuka satu persatu kancing kemejamya. Sementara Laura terlihat ketakutan dan langsung turun dari ranjang, dan ingin pergi dari kamar ini, tapi tentu saja Darrel tidak membiarkan hal itu terjadi. Darrel sudah mengunci pintu kamarnya dan hanya ia yang memegang kuncinya. "Ada apa denganmu? Seorang istri harus melayani suaminya, kan?" ucap Darrel yang saat ini sudah mengunci tubuh Laura hingga dia tdiak bisa pergi ke manapun. "Lepaskan aku!" bentak Laura. Laura tidak ingin melakukam apapun dengan Darrel, tapi sangat sulit baginya untuk melepaskan diri dari pria itu. Karena Laura terus memberontak Darrel pun mulai kehilangan kesabarannya hingga tanpa ragu memberikan tamparan keras di pipi Laura hingg membuatnya jatuh tersungkur. Darrel kini berjongkok di sebelah Laura, lalu mencengkeram dagu wanita itu. "Turuti saja apa yang aku katakan dan jangan memasaksaku untuk lebih kasar padamu. Mengerti?" ucap Darrel setelahnya, kemudia ia melepaskan dagu Laura. "Lepaskan gaun itu dari tubuhmu," ucap Darrel lagi, tapi Laura hanya diam saja. "Kau sepertinya sangat menyukai kekerasan. Baiklah, aku akan memberikan itu padamu." Tatapan Darrel berubah menjadi sangat tajam sekarang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.0K
bc

My Secret Little Wife

read
97.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook