Rahang Hector mengeras, giginya mengeluarkan bunyi gemeretak yang nyaring. Bahkan saking merasa emosional amarahnya membuncah pada dukun muda itu, ada kilatan cahaya dari netra kehijauan Hector. “Kau ... apa-apaan dengan wajahmu yang terlihat bangga itu? Kau tersenyum?" Tubuh Hector sampai bergetar karena menahan amarah. "Dasar manusia yang meninggalkan kodratnya. Apa kau merasa bahagia dengan menyiksa orang lain seperti itu? Dasar j*****m tengik. Orang b******k!" desis Hector melemparkan seluruh hinaan tanpa berpikir panjang. “Hahaha!” Mikel malah meledakkan tawa yang terdengar sangat menjijikan. Ia melepas tudung kepala dan tersenyum sangat, sangat, sangat lebar dengan pupil mata yang mengecil. “Karena si Hunter di sana terlihat tidak ingin membuka identitasmu, aku yang sudah terlanju