BAB 45: Camelia 3

1231 Words

Victor memejamkan mata, merentangkan kedua tangan ke depan, mengarahkan telapaknya pada gadis kurus kerempeng yang terbaring sekarat di atas ranjang. Setelah memastikan Hector—teman satu perguruannya itu—telah melakukan hal yang sama, Victor mengambil napas panjang-panjang dan mulai merapalkan mantra. “O natura, tuas vires peto. Ostende quaeso quis hanc virginem laesit ante me. Ostendere, monstrare, monstrare. Quis infernum laesit puellam ante me nunc. Ostende mihi quaeso.” “Ugh ….” Hector berusaha keras agar ia bisa tetap berdiri tegap. Kaki dukun muda ini sudah mulai lemas. Ia merasa sesak, kesulitan bernapas, seolah oksigen di dalam ruangan mulai menghilang dari jangkauan hidungnya. CILING … CLING …. Seberkas binar yang terang dengan campuran warna kehijau-hijauan khas alam mulai mu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD