Saat pulang sekolah Viona menuju ke rooftop sekolah, karena ini adalah permintaan dari Elang. Ia berjalan perlahan menaiki tangga sendirian karena elang menyuruhnya datang sendiri tanpa ditemani oleh siapapun.
Saat sudah berada ditempat yang Elang maksud, Viona mendapati sosok laki laki yang tengah berdiri pinggiran rooftop sambil mengedar pandangan kesana kemari. Viona memberanikan diri untuk memenggilnya.
"Kak." yang dipanggil pun menoleh menatap viona.
"udah dateng" ujarnya yang hanya dibalas anggukan oleh viona.
"Duduk." katanya. Viona menurut saja dan duduk disalah satu kursi yang berada disebelahnya.
"Kalau boleh tau, ada apa ya kakak suruh aku kesini.?" ujar viona bertanya dengan sesekali melirik kearah elang.
"Gue mau ngingetin lo aja, kalau lo harus berhati hati sama jeny mulai saat ini." ujarnya. Viona hanya mendengarnya bingung, memangnya dia berbuat apa sampai sampai harus berhati hati dengan yang bernama jeny.?
"Em.. Emangnya kenapa gitu kak?" tanya viona.
"Dia punya rencana Jahat buat lo.!!" Jawab Elang tanpa basa basi.
"Hah.. Yang bener kak, kok kakak bisa tau."tanya viona.
"Dia nggak suka sama cewek yang deket sama gue, termasuk lo.!!" Viona menjadi semakin bingung dengan yang dibicarakan oleh Elang.
"Tapi kak, aku nggak deket deket sama kakak. Kita kan cuma sekedar boncengan aja kemarin dan aku juga baru mengenal kakak. Terus salah aku dimana.?" Elang menatap ekspresi viona yang begitu polos dengan dahi mengernyit.
"Gue kan udah bilang, jeny itu gak suka sama cewek yang deket sama gue, Kemarin dia lihat lo saat gue boceng."ujar elang."dan gue yakin banget bakal terjadi apa apa sama lo."
"Hah.. Yang bener kak." ujar viona dengan ekspresi takut. Dan elang hanya menganggukkan kepalanya.
"Terus aku harus gimana?"tanya viona.
"lo tenang aja, gue bakal bantuin lo, tapi lo juga harus hati-hati sama gadis itu." ujar Elang sambil duduk disebelah viona, dan viona menggeser tubuhnya agar tidak terlalu dekat dengan elang.
"Eum.. Eum bantuin aku?"tanya viona bingung. Elang mendecakkan bibirnya.
"Iya gue bantuin lo agar jeny gak gangguin lo." ujar elang.
"Caranya gimana kak." tanya viona.
"Caranya ntar belakangan." ujar Elang."Ngomong ngomong, lo ngapain pindah kesini?" tanya elang mengalihkan perhatian Viona agar gadis itu tidak banyak bertanya lagi.
"Karena papa aku pindah kerja disini, jadi aku ikut pindah, karena aku gak bisa jauh dari keluarga aku." ujar viona.
"Oh.." elang menganggukan kepalanya. "udah sore, mau turun gak." tanya elang setelah melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Mau kak."
"Yaudah ayok."
"Em.. I- iya kak." ujar viona kikuk dan mengikuti elang yang berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan rooftop. Dan mereka berdua berjalan dan sampailah didepan parkiran.
"Lo pulang bareng siapa." tanya elang.
"Aku.. Dijemput supir kak." ujar viona.
"Yang itu bukan.?" ujar elang menunjuk sebuah mobil hitam dan ada seorang laki laki berbaju khusus untuk supir disamping mobil hitam tsb.
"Oh iya, kok kakak tau."
"Mau gak tau gimana, orang sekolah aja udah sepi tinggal mobil lo yang ada disana." jelas elang.
"Oh iya iya hehe.. Em yaudah aku.. Duluan ya kak dah..." ujar viona melambaikan tangan ke elang, sedangkan elang hanya membalas dengan senyuman saja lali ia pergi untuk mengambil motornya.
•••√•√•√•••
Viona duduk didepan tv dengan cemilan yang berada ditanganya. Sambil sesekali memainkan ponselnya. Seakan akan. Tv nya ga ada gunanya juga di nyalain. Toh ujung ujungnya main hape.
Ia sedang berkomunikasi dengan Airin. Teman nya waktu di sma yang ia tempati untuk belajar dulu.
"Iya sih gue tau, pasti lo sama Shela kesepian gaada gue. Maaf ya, gue terpaksa pindah, karena ngikut papa."
"Iya vi, gue ngerti kok. Eh.. Kapan kapan, gue sama shela boleh kan main kerumah baru lo, pas liburan."
"Ya boleh lah rin, gue seneng banget malah lo mau kesini."
"Oke, eh gue tutup dulu ya, mama manggil bye vi.."
"Bye Airin."
Akhirnya telefon pun dimatikan sepihak. Viona kembali berkutik pada ponselnya, melihat apakan ada pesan masuk apa tidak, dan ternyata ada pesan singkat dari shasa.
From Shasa.
15.26
Shasa : Sore Vi
Viona pun membalasnya.
Viona : Iya Sore juga sha, ada apa?
Tak lama kemudian shasa membalasnya.
Shasa : Gapapa sih, cuma mau nanya, Ipa lo udah belom, yang disuruh nyalin Itu?
Sudah diduga. Teman barunya ini, walaupun baru kenal beberapa hari tetapi, udah kayak sahabat dari 50 tahun lalu. Wkwk
Viona membalas dari dengan singkat pesan shasa.
Viona : Udah kok.
Tak lama kemudian shasa membalas.
Shasa : Besok pinjem ya, boleh kan..
Viona menggeleng gelengkan kepalanya melihat balesan pesan dari shasa.
Viona : Kebiasaan. Iya boleh
Shasa membalas.
Shasa : Oke, makasih vionaa..
Viona membalas ucapan terima kasih dari shasa.
Viona : Iya sama sama.
Viona pun mematikan ponselnya, dan meletakkan di atas meja didepannya.
Baru saja diletakkan udah ada yang telvon lagi. Ia melihat nama yang terera di layar kaca ponselnya.
Arga
Viona pun mengangkatnya
"Apa"
"Tante mana?"
"Gaada, mama lagi keluar"
"Yahh.." terdengar helaan nafas berat diseberang sana.
"Emang ngapa"
"Ini gue di bandara, jemput kek.. Gue udah dari tadi nih, capek gue."
"Lo udah balik.?" tanya viona.
"Udah lah, kalo belum ngapain minta dijemput."
"Ada oleh oleh gak buat gue"
"Ntar aja bahas itu, cepetan jemput gue .. Panas nih kak."
"Iya deh iya, gue Otw."
Telvon pun dimatikan. Arga adalah Saudara Sepupu dari viona. Ia baru saja pulang dari rumah nenek nya di Bandung. Orang tua nya tidak memperdulikan Arga, akhirnya Arga dirawat oleh mamanya Viona. Viona pun bersiap siap lalu berangkat ke bandara.
Tak lama kemudian ia sampai di bandara dan menelfon arga untuk menanyakan disebelah mana pria itu sekarang. Tetapi malah ada yang menjahili viona, mengagetkanya dari belakang, dan pelakunya tidak lain adalah Arga sendiri.
"BAAA.."
"Ehh anjirr.." viona menatap arga. "Gue kaget kamprett banget sih jadi orang."
Arga hanya membalasnya dngan cengiran saja yang semakin membuat viona kesel.
"Nihh.." viona memberikan kunci mobil pada arga.
"Apaan, masa gue sih yang nyetirr.. Gue kan baru nyampe nyett, capek tau."
"Bodo amat, siapa suruh lo kamprett banget jadi orang." ujar viona melotot ke arah arga.
"Kak onaa yang cantik banget kayak yoona snsd. Badan gue pegel semua.. Berasa habis dikeroyok 10 orang, bneran." ujar. Arga dengan wajah lesu nya. Dan Ona adalah panggilan dari arga untuk viona.
"Hah, siapa.. Siapa yg keroyok lu.. Kapan?" ujar viona sedikit panik.
"Yaampunn.. Ini tuh cuma istilah aja kali.. Gausah dibawa baper." sahut arga.
"Yaudah naik." balas viona. Arga hanya memanggut manggutkan kepalanya lalu memasukan kopernya di bagasi dan duduk di kursi penumpang.
Mereka pun akhirnya sampai di rumah, viona masuk ke dalam rumah dam Arga mengambil beberapa barang barangnya di bagasi. setelah itu masuk.
Setelah arga beres beres di kamarnya, ia berjalan ke kamar viona dengan membawa 1 kotak bungkusan ditangannya.
"Onaa.." panggil Arga membuka pintu kamar viona, dan terdapat viona sedang tiduran di sofa kamarnya.
"Hm.." sahut viona dengan gumaman.
"Nih, dikasih nenek katanya disuruh rawat baik baik." ujar arga memberikan kotak sedang yang dipegangnya.
"Apa ini?" tanya viona. Arga mengangkat kedua bahunya tidak tahu, lalu arga balik lagi ke kamarnya.
Viona penasaran dengan isi nya.. Ia pun membukanya dan ia melihat beberapa barang didalamnya.
Viona mengambil foto yang di bingkai indah.. Yang didalamnya adalah sebuah foto keluarga viona, difoto itu viona masih kecil ia digendong oleh papa nya, viona pun memeluk bingkai foto itu.
"Papa kapan pulang..?" ujarnya pelan.
•••√•√•√•••