"Stop, Hen! Stop! Itu masjidnya."
Mobil Mahendra berhenti tepat di depan gerbang masjid beberapa saat. Kemudian masuk ke dalam area parkir.
"Lang, gue tau lo lagi emosi. Tapi berusaha untuk tetap tenang sebab ini adalah kawasan suci, nggak baik kalau buat keributan di mari," ucap Mehendra.
Menatap ke arah luar seolah mengambil ancang-ancang. Mahendra belum membuka dor lock sebelum Elang terlihat tenang.
"Gue bakalan usahain." Elang menghela napas kemudian menghembuskan pelan.
Di area parkir itu begitu banyak mobil, dipastikan semua pasti para tamu yang menghadiri pernikahan Tere sama Dewa. Jantung Elang berdetak kencang membayangkan bagaimana kalau Tere ada di dalam sana sudah resmi menjadi istri Dewa. Maka dunianya akan runtuh.
"Eh, eh, itu Dewa!" seru Indra menunjuk ke arah d
