part 2

933 Words
Gio meneliti arah yang tertera di skrin GPS. dia sudah hampir dengan tempat kediaman keyla, kekasih hatinya. percintaannya dengan keyla bermula sejak menuntut di universiti lagi. mereka terpisah setelah masing-masing bekerja. Gio di Jakarta dan keyla di Bandung. sebenarnya Gio dalam perjalanan untuk menemui keyla. perasaan rindu yang menggebu, mengamitnya ke situ. dia ingin membuat kejutan serta meraikan ulang tahun keyla. “Mungkin di sini apartmennya ," Ujar Gio Gio memarkirkan mobil di parkiran. dia cuba menghubungi Hape keyla. berkali-kali dia mencuba tetapi tiada jawapan. “kenapa nggak di angkat? gak mungkin kerja Harini kan mingguan ? semalam gue udah tanya teman keyla. memang dia cuti. kok gue gak sedap hati," ujar Gio sambil melepaskan keluhan. teringat dia akan perbualan telefon dengan keyla, seminggu lalu. ketika dia ingin melamar keyla.         “key , mami aku udah setuju kalo aku lamar kamu ujung bulan ni," ujar Gio dengan gembira.          “err... kita tangguh dulu soal lamaran. aku tak dapat bagi komitmen pada kamu jika kita nikah. kamu kan tahu , kesibukan kita dengan karier masing-masing ,"  alasan keyla           “Bila kamu sedia?" tanya Gio, kecewa           “mungkin dua tiga tahun lagi."           “kenapa key? kamu udah banyak berubah sejak beberapa bulan . dulu hari-hari kamu hubungi aku wa aku . tapi sekarang udah nggak ada wa kamu. bila telefon, kamu bagi alasan sibuk. aku pun ada karier juga doktor. sibuk macam kamu tapi masih ada masa untuk orang tersayang."           “aku betul-betul sibuk, gi. kalau aku ada masa, aku wa kamu kok."           “key, aku pengen kamu terus terang. kamu udah ada orang lain ?”           “apa yang kamu omongin sih? aku cari teman aja nggak sempat, apa lagi aku cari baru."          “kalo gitu, kita tunang dulu. bila kamu udah sedia, baru kita nikah," ujar Gio masih mengharap           “gi , aku penat banget. bisa nggak kira bicara lain kali?"            “key, please! cuma ngomong iya atau nggak."             “kamu kok suka mendesak sih. tapi nggak papa. kalo kamu pengen kita nikah , tunggu dua atau tiga tahun lagi. nggak perlu tunang, kita terus nikah."           “tapi key...."            “maafin aku , aku sambung kerjanya ya. ramai pasien ni." keyla mematikan talian sebelum sempat Gio membalas. lamunan Gio terhenti Kerna hapenya berdering. hatinya melonjak gembira memikirkan kemungkinan keyla menghubunginya. tetapi hatinya menjadi hampa Kerna abangnya, Ardo yang menghubunginya. “gi, abang gak tau mau ngomong gimana," ujar Ardo lemah. “kenapa bang?" “abang rasa hanis selingkuh di belakang aban. tapi abang nggak punya bukti." “Abang udah siasat dan ikuti dia." “Abang udah Coba siasat, tapi dia tak tinggalin jejak." “coba abang pura-pura ada kerja luar kota. abang sewa mana-mana hotel dan tengok apa yang dia pengen buat." “okey abang Coba cadangan kamu. abang sangat berharap, tuhan tunjukin kebenarannya." “Mudah-mudahan, abang." mereka berbual seketika sebelum menamatkan sambungan. Gio mencapai jambangan bunga dan melangkah keluar dari mobil. matanya meliar mencari kedudukan apartmen keyla. tiba-tiba melintas seorang remaja di hadapannya. “dek, bisa aku nanya gak ," tanya Gio dengan sopan remaja lelaki itu menghentikan langkah dan menghadap Gio. “kamu tahu nggak alamat apartmen ni?" tanya Gio sambil menunjukkan alamat rumah keyla “oh, rumah kak key!" “kamu kenal dia?" “kenal kak key selalu beli nasi uduk ibu aku kak. kakak siapa? kenapa cari kak key?" “aku calon suami keyla." “remaja itu menganggukkan kepala dan mengajak Gio menaiki lif. mereka sempat berbual sehingga tiba di rumah sewa keyla. “ini rumah kak key. kalau nggak ada apa-apa aku minta diri dulu kak sebab ibu aku udah nunggu," ujar remaja itu. “gio menekan loceng rumah keyla setelah remaja itu berlalu pergi. agak lama dia menekan, barulah dia mendengar bunyi selak pintu dibuka. Gio bersiap sedia dengan bunga di tangan. dia berharap kejutannya membuat keyla terharu. senyuman melebar. terbuka aja pintu, senyum Gio turut menghilang. bukan keyla yang muncul sebaliknya seorang pria berseluar pendek tanpa baju dengan rambut seperti baru bangun tidur. “cari siapa ya?" tanya pria itu sambil menguap. “Maaf, apa benar ini rumah keyla?"tanya Gio penuh curiga. “Ya, kenapa?" “saya pengen jumpa dia sebentar," pinta Gio ragu-ragu . perasaannya mulai nggak emak. persoalan siapa pria yang ada di apartment keyla.          “darling! siapa dateng?" terdengar suara keyla dari dalam bilik. “temen kamu," teriak pria itu perasaan Gio nggak menentu ketika itu. pelbagai andaian buruk bermain di kepalanya. “sayang aku.... " keyla tergamam melihat Gio di hadapan pintu. “apa semua ini key?" tanya Gio meradang. “Gi, maafin aku," ujar key perlahan. “siapa pria ini?" suara Gio makin meninggi. “lo yang siapa kok marah-marah isteri gue?" tanya pria itu sambil menghalang Gio memasuki pintu apartment “isteri kamu?" tanya Gio memandang tepat ke wajah pria itu. “ya, isteri aku. kita udah dua hari nikah." seperti halilintar membelah bumi, kata-kata pria itu menghancuri hati Gio. punah segala impian. hancur sebuah pengharapan. “patutlah kamu selalu nggak layan aku, rupanya udah ada orang lain. mana janji kamu pengen sehidup semati dengan aku? aku datang dari jauh semata-mata pengen sambut birthday kamu rupanya ini hadiah yang kamu bagi ke aku." “maafin aku , gi. pernikahan kita nggak di rancang. kita terpaksa nikah sebab kita ditangkap khalwat." “Khalwat?" makin hampa rasa hati Gio. keyla yang disangka menjaga batas pergaulan, ditangkap khalwat dengan pria. bermakna sifat selingkuh memang sedia ada pada wanita. luaran nampak alim tetapi sebenarnya penuh dengan kepura-puraan. begitu tanggapan Gio kini. Gio mencampakkan bunga ke dalam tong sampah dan berlalu pergi dari situ. dia memandu keluar dari apartment keyla. fikirannya seolah tepu dengan kemarahan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD