3

1017 Words
Sesampai di negara Amerika, Jazlyn langsung membeli rumah yang di kasih tau oleh sopir taxi setelah dari bandara LAX tadi. Tidak lupa juga Jazlyn membeli beberapa kebutuhannya seperti pakaian dan kebutuhan lainnya. Setelah semua keperluannya lengkap tidak ada yang terlupakan, Jazlyn pulang dengan menaiki taxi dan akan beristirahat. Jazlyn berencana besok akan membeli sebuah mobil untuk keperluannya sehari-hari. Sesuai rencananya kemarin, hari ini Jazlyn akan membeli sebuah mobil bekas. Jangan tanya dari mana dia mendapatkan uang untuk membeli rumah dan mobil, dengan kepintaran dan tingkat IQ yang dimilikinya serta dengan kemahirannya meretas suatu sistem, Jazlyn banyak mendapatkan uang dari beberapa perusahaan yang membutuhkan bantuannya untuk meretas sistem perusahaan lain yang ingin menjatuhkan perusahaan tersebut. Ditambah lagi dengan bulanan yang dikasih kakeknya, itu cukup untuk membeli semuanya bahkan sebuah perusahaan. ***** Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa sudah enam bulan Jazlyn berada di Amerika dan hidupnya mulai membaik. Banyak hal yang sudah Jazlyn selama dia hidup di kota yang terkenal dengan tingkat kejahatan yang cukup tinggi dinegara A terutama untuk seorang gadis kecil seperti dirinya. Kesulitan dan kekejaman itu yang membuatnya tau bagaimana cara untuk melindungi dirinya sendiri dan membuatnya tidak ingin menyerah begitu saja dengan kehidupan yang ia kenal kejam ini. Baginya semakin sulit kehidupan itu maka semakin kuat dirinya untuk menghadapinya. Bukankah kehidupan yang menyenangkan itu adalah kehidupan yang penuh dengan kebebasan tanpa beban dan sekarang Jazlyn sangat menikmati kehidupannya ini tanpa ada orang yang mengganggu dan menyakitinya serta membuatnya sedih lagi. Kini Jazlyn sangat menyukai kehidupan barunya dan mengubur kehidupannya yang kelam. Selama enam bulan ini tubuh Jazlyn terlihat langsing, mungkin karena sudah tidak memakan obat-obatan yang dicampurkan Laura. Jazlyn juga selalu menyempatkan diri untuk olahraga dan memperkuat ilmu bela dirinya. Jazlyn bahkan terlihat sangat cantik tapi dingin, sifat yang enam bulan lalu terbentuk karena kejadian pahit yang dibuat wanita ular itu. Hari ini, Jazlyn berencana untuk jalan-jalan melihat sekitar. Setelah dipertengahan jalan, Jazlyn tidak sengaja mendengar suara yang sangat mengerikan. "Bunuh dia, cepat!!!". Jazlyn mengikuti arah suara itu dan tiba dia berada di lorong bangunan tinggi yang sangat sepi dan sedikit gelap padahal hari sangat cerah. Keadaan seperti ini tentu sangat mempermudah tindak kejahatan terutama untuk seorang gadis kecil sepertinya. "Andai saja kau tidak keras kepala, mungkin kau tidak akan mati hari ini". Suara-suara para penjahat itu masih terus terdengar dan terdengar sangat mengerikan. Entah apa yang membuat Jazlyn melangkah semakin dekat ke sumber suara. Entah dorongan dari mana, mumbuat Jazlyn tertarik dengan urusan orang lain. Ada tiga orang yang berada dalam lingkaran orang berpakaian serba hitam itu. "Cepat kalian bereskan dia, aku tidak mau sampai gagal lagi!". perintah pria paruh baya yang Jazlyn yakini adalah ketua penjahat itu. Setelah mengatakan itu, dia pergi meninggalkan kerumunan lalu masuk kedalam mobil dan menghilang. "Bos maafkan kami". samar-samar Jazlyn mendengar salah satu dari tiga orang yang sedikit babak belur itu bicara dengan orang yang didepannya. "Sudah!! jangan buang-buang waktu lagi, ayo kita bereskan mereka supaya kita segera merayakan kemenangan kita, hahaha". perintah salah satu dari orang yang berpakaian hitam tersebut. Mendengar apa yang dikatakan pria tersebut, membuat hati Jazlyn tidak bisa membiarkan orang-orang itu membunuh tiga orang itu. Hati Jazlyn memaksa ingin membantunya meskipun mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Seandainya Jazlyn yang ada disana, pasti tidak tau harus berbuat apa di lorong sepi seperti ini. Dengan tekad yang kuat, Jazlyn memutuskan untuk membantu mereka. Jazlyn yakin ketiga pria tersebut adalah orang baik-baik, tapi entah apa yang membuat orang-orang jahat itu ingin membunuhnya. "Apakah kalian benar-benar seorang pria? Bagaimana bisa kalian melawan tiga orang sedangkan jumlah kalian lebih dari tiga orang. Apa kalian tidak malu dengan itu, bahkan aku saja malu melihatnya". ucap Jazlyn menatap kesembilan pria berbadan besar itu. "Whohoo ada seorang pahlawan datang". "Kau hanya seorang wanita, lebih baik kau pergi sekarang sebelum kami menghabisimu juga". "Kau hanya seorang wanita tapi bicara mu sudah sangat berani, apakah kau ingin bertindak seperti seorang pahlawan disini?. Hahaha". "Bos, dia terlihat sangat cantik. Bagaimana kalau kita mengurusnya setelah kita mengurus tiga orang ini". "Itu ide yang bagus, Bos". "Baiklah, segera urus mereka dan aku akan memberikan kalian wanita itu". "Baik, terima kasih Bos". Saat delapan pria yang akan menghabisi ketiga pria itu, salah satu pria dari delapan orang tersebut jatuh ketanah karena sebuah tendangan yang sangat kuat dan cepat. Setelah itu, satu persatu dari mereka mengalami hal yang sama. Pria yang menjadi bos mereka tercengang ketika melihat bagaimana kekuatan dan kecepatan Jazlyn. Dia tidak menduga jika gadis kecil itu bisa mengalahkan anak buahnya dan itu membuatnya sangat malu. Sama halnya dengan ketiga pria yang menatap Jazlyn dengan tatapan tidak percaya, baru kali ini mereka melihat ada seorang wanita memiliki kekuatan dan kecepatan seperti itu. sangat luar biasa, bukan?. "Kurang aja!!! Beraninya kau menyerang ku. Akan ku bunuh kau sekarang juga!!'. Namun, sebelum pria berbadan besar tersebut melangkah menyerang Jazlyn terlebih dahulu memberikan tendangan yang cukup kuat tepat di dadanya membuatnya langsung jatuh dan mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya. Keadaan semakin mencekam setelah kejadian itu, tidak ada yang percaya seorang gadis kecil mampu mengalahkan sembilan orang pria berbadan besar dalam hitungan menit saja. "b******k!! Kalian bahkan tidak bisa mengalahkan seorang gadis kecil". bentak pria yang ia yakini adalah ketua mereka. "Gerakannya sangat cepat Bos". jawab salah satu dari delapan orang itu, meskipun mereka dalam keadaan tak berdaya tapi masih bisa menjawab bosnya. "Cepat habisi dia, jangan sampai pria tua itu marah lagi gara-gara kita gagal lagi". perintah sang bos. Dengan sigap delapan orang itu berdiri dan mengelilingi Jazlyn, mereka semua mulai menyerangnya. Namun tidak ada satu orang pun yang bisa menyentuh Jazlyn barang sedikit pun karena gerakannya sangat cepat tak terlihat. Jazlyn terus memukul mereka dengan sangat cepat dan gerakan yang terbaik untuk mengalahkan musuh. Tidak butuh waktu lama, delapan pria tersebut terbaring tak berdaya dengan tubuh babak belur, sedangkan Jazlyn masih bisa berdiri meski pun ada sedikit luka di bagian lengan dan wajahnya. "Kalian semua sampah!!! Hei kau gadis kecil, seharusnya kau tidak usah ikut campur urusanku tapi karena kau sudah terlanjur masuk maka sekarang juga kau harus mati!!". Ucap sang bos sambil mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke Jazlyn. jangan lupa foll ig aku : knririn_
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD