Sedang di tempat lain, seorang Abraham yang baru saja dibicarakan oleh Janendra, kini sedang duduk santai sambil memutar kursi yang didudukinya seenak jidat. Semua pekerjaan yang dia tinggalkan tadi pagi, sudah diselesaikan oleh Lucas bahkan tanpa dirinya minta. Itu adalah hal yang membuat Galilleo merasa senang sekaligus geli, sahabatnya itu bahkan mengancam untuk mengundurkan diri tapi tetap mengerjakan tugas yang merupakan tugas Galilleo. Bagaimana bisa Galilleo tidak jatuh cinta pada pria itu? Ah maksudnya dalam hal persahabatan yang erat atau mungkin bisa disebut bromance? "Jam berapa?" Galilleo terlonjak di kursinya, dia bahkan hampir merosot dari kursi yang nyaman namun licin itu. "Tolong ya, lo engga mungkin lupa kalau masuk itu harus ketuk pintu dulu," sarkasnya. Matanya men

