0.3

1275 Words
Now I'm hypnotised I trip, when I look in your eyes I'm hypnotized I slip and I'm mesmerised ♥️♥️♥️ Keesokan harinya, Jeannie terbangung saat jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Jeannie bukan tipe pemalas, hanya saja semalam ia terlalu menyayangkan jika dirinya harus tidur cepat sementara Genta bercerita tentang silsilah keluarganya dengan lebih detail. Mereka sekamar, sering tidur bersama namun tidak ada hal penting yang terjadi selain lumatan antara dua bibir anak manusia yang selalu di mabuk cinta. Tok Tok Mendengar ketukan tersebut, Jeannie segera beringsut dari atas ranjang menghampiri pintu depan kamar. "Hai miss, Mr Genta told us to dress you for the event tonight." Ucap perempuan dengan atasan putih dan bawahan rok hitam membentuk kaki indahnya. "Of course, but I have to take a bath first." sahut Jeannie lalu menyuruh tiga orang tersebut masuk ke kamar bagian ruang tamu dan meninggalkan ketiganya di sana. Empat puluh lima menit berselang, ketiga orang tersebut sudah mendekorasi ruang tamu menjadi seperti salon dadakan atas perintah Genta. Ketiga orang tersebut adalah Make Up artis, Wakil Manager Hotel dan juga satu karyawan make up artis tersebut. Jika di pikir bukankah terlalu cepat untuk merias wajah di jam siang sedangkan acaranya malam. Tidak, hal itu tidak terlalu cepat menyangkut Genta menempatkan dua fotografer handal yang siap memotret kekasih modelnya kapanpun saat kekasihnya tersebut siap. Apalagi Hotel miliknya selalu mengandung unsur bangunan jaman dahulu, sudah pasti akan terlihat bagus untuk latar foto. Genta mengerti dan memenuhi kebutuhan Jeannie sebagaimana ia tahu. Hingga jam terus berjalan, beberapa gaun berwarna putih dari yang mewah sampai yang biasa saja dan juga dari yang panjang sampai pendek sudah di gunakan Jeannie untuk berfoto. Sampai pada akhir Jennie harus di rias untuk acara nanti malam. xxjeanpura Jeannie mengunggah hasil fotonya yang sudah di edit ala kadarnya oleh sang fotografer lewat ponsel milik perempuan tersebut. Mengenakan wedding dress dengan potongan leher yang rendah di bagian belakang serta berlengan setengah panjang. Foto tersebut di ambil dari bagian belakang dengan latar senja dari atap Hotel. Menandai Satya Oetama Hotel & Resort Singapore sebagai lokasi dimana foto itu di ambil. Tidak membutuhkan berjam-jam untuk Jeannie mendapati notifikasi yang sangat membanjiri ponselnya hanya untuk satu unggahan saja. Sembari ia di rias, ia menyempatkan diri membuka-buka kolom komentar. ♥️ 85.447 890 xxjeanpura don't thinking too much. @.mariamer prewed ? @.jelita.ta prewed ? (2) @.boniiita ka Jean cantik sekali @.septyan hak milik seseorang @.bagasadii @.eyayasinta atas gue atasnya lagi goblo. dari belakang di bilang cantik @.merpaaati ❤️❤️❤️ @.krityansatta kecantikan yang hqq @.yuliatrd prewed ? (999+) @.anantapra000 selalu mempesona Mau tidak mau, Kening Jean mengkerut saat membaca komen milik teman calon tunangannya. Biasa saja sih, tapi tidak seharusnya seperti itu bukan. @.leo1212pratama congratulations broo @.genta_soeta Dan sesungguhnya Jeannie bahkan belum bertemu dengan Genta di jam makan siang sekalipun sepanjang hari ini. "Nona kita sudah selesai. Anda bisa langsung ke lift menuju ballroom, tuan Genta dan tamu udangan sudah menunggu anda di sana." Jam sudah menunjukkan pulul tujuh lewat tiga menit malam hari saat Manager hotel mengatakan demikian. ♥️♥️♥️ Wajahnya muram, beberapa tamu undangan yang sudah lama ingin di termuinya ternyata malah sama sekali tak ingin bertemu dengannya. Tiga tahun hubungan tanpa adanya masalah besar yang berarti tak kunjung juga membuat beberapa orang inti dari keluarga kekasihnya memberikan restu mereka secara cuma-cuma. Bahkan usahapun rasanya akan sulit jika bertatap wajah saja rasanya sangat-sangat mengiris ulu hati Jeannie. "Hey, it's okay J. Kita hanya perlu membuktikan kepada Oma dan Tante bahwa hubungan kita bukan hanya sekedar tentang materi apalagi kepopularitasan semata." Sedari hubungan keduanya berumur anak jagung sampai akhirnya mereka resmi bertunangan malam ini, Tante Magdalena dan juga Oma Satya atau inti dari keluarga besar Satya menentang hubungan Jeannie dan Genta dengan alasan; Genta yang memanfaatkan kepopularitasan Jeannie dan Jeannie yang memanfaatkan kekayaan Genta. Tidak masuk akal mungkin. Untuk apa Genta mengincar kepopularitasan, sedangkan hanya dengan berdiam diri saja wanita manapun akan dengan mudahnya tunduk di depan Genta dan memberikan mahkota terpenting mereka secara cuma-cuma demi mendapat simpati Genta. Dan tidak masuk akal pula, ketika beberapa orang menganggap Jeannie menginginkan harta Genta, sementara kontrak besar untuk fashion show dan pemotretan di mana-mana sudah berada di dalam genggamannya empat tahun belakangan ini. Bahkan Jeannie sering kelabakan mencari waktu berdua dengan sang kekasih hanya karena fashion show dadakan jika ia tidak sedang melaksanakan kontrak Luar Negerinya. "Why?" Ucap Jeannie menggantung menimbulkan banyak tanda tanya pada benak Genta. Seolah hening kini berteman dengan mereka berdua, tidak ada suara lagi setelahnya. Jeannie masih duduk di atas pangkuan Genta, di kursi meja rias kamar VVVIP Hotel tersebut. Sembilan menit berselang, keheningan terurai karena dering ponsel Genta yang sungguh nyaring. "Hallo." "Bisa turun ke Restaurant? Ada yang harus kita bicarakan. Ajak tunanganmu sekalian." "Oke." Klik. Telepon di matikan oleh Genta. Tangan Genta terulur menyentuh untuk mengusap lembut pipi Jeannie. "Papa menyuruh kita turun. Ada sesuatu yang harus di bicarakan." Wajah Jeannie menjadi semakin muram karenanya. "It's okay J. Semua akan baik-baik saja. Lagian Mama dan Papa sudah setuju, tidak mungkin mereka menyuruh kita berpisah." "Ayo mau ku gendong atau jalan sendiri?" imbuh Genta lagi saat ia sudah berhasil menurunkan Jeannie dari pangkuannya. "Genta!" Untuk kali ini, kesedihan mereka berakhir dengan keduanya yang berlarian keluar kamar menuju lift. ♥️♥️♥️ Setelah pertemuan Genta Jeannie dengan orang tua Genta di hadiri pula Bunda Jeannie, akhirnya mereka sepakat tanggal pernikahan di ajukan. Jeannie lagi-lagi kembali murung karenanya. Tidak sesuai ekspetasinya sedari awal. Entah kenapa padahal sebenarnya Jeannie hanya meresa gelisah tidak bisa mengejar mimpinya yang belum kesampaian. Hanya itu. Dengan perasaan yang kacau balau keduanya justru sibuk dengan ponsel masing-masing tanpa mau membicarakan sesuatu yang sedang menjadi batu di benak keduanya. xxjeanpura mengunggah foto yang di ambil oleh fotografer dari belakang Jeannie saat Genta memeluknya. Menenggelamkan wajah tepat pada leher kiri Jeannie seolah mencari ketenangan di sana. ♥️ 111.437 0 xxjeanpura let me ... xxjeanpura menonaktifkan komentar Di waktu yang bersamaan, Genta juga mengunggah postingan dirinya yang memeluk Jeannie dari belakang saat keduanya menghabiskan hari minggu bersama di apartemen milik Jeannie beberapa waktu lalu. ♥️ 80.765 123 genta_soeta waiting you Mrs. Soeta @.xxjeanpura @.ratihhhhh tuh kan beneran mereka mau nikah @.hani_fadila publik figur tuh kalau upload harusnya di filter dulu @.its.rebecaa "Sebenernya Rebecca tuh kenapa si Nta, heran aku." Tanpa permisi, Jeannie tiba-tiba saja menyuarakan kejengkelannya pada salah satu teman perempuan Genta. Mereka yang sedari tadi tidur di ranjang yang sama kini tengah berhadapan. Genta tersenyum, tangan kirinya terulur mengelus puncak kepala Jeannie dengan sayang. "Biarin aja. Kata Rifky, dulu dia naksir aku J. Tapi akunya keburu dapet kamu gimana dong." nadanya mendayu membuat Jeannie seolah-olah sedang mendengarkan sebuah lelucon bukan malah penjelasan. "Receh banget sih Nta!" pekik Jeannie sembari memutar bola matanya malas saat Genta mencoba mencairkan suasana. "Kamu cemburu ya?" Diam. Tidak ada jawaban dari Jeannie. "J," panggilnya lembut. Jeannie memanyunkan bibirnya sekilas. "Jangan marah J, aku kan beneran nggak tahu dia kenapa bisa begitu. Tapi aku suka kalau kamu cemburu gini, dasar calon istri possesif." "Oh gitu. Yaudah si cari yang nggak possesif sana." Jeannie merubah posisinya membelakangi Genta. "No J. Aku udah sangat nyaman sama kamu." Genta yang saat ini entah kenapa tiba-tiba bisa memeluk Jeannie dari belakang terus terkikik pelan. "Gembel ih." "Apa sih J, serius kok." "PAK CEO GEMBEL SUMPAH RECEH! GUE MAU TIDUR PLEASE DIEM." Selanjutnya Genta masih menjahili Jeannie dengan kalimat-kalimat mematikan bagi Jeannie. "GENTA STOP!" Sentak Jeannie hingga tubuh Genta mundur menjauh dari Jeannie cepat. Jeaniie dengan wajah yang cemberut, menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan gerakan kilat, samar-samar ia mendengar Genta masih cekikikan karena gertakan barusan, tapi yasudahlah Jeannie sudah mengantuk.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD